Pertengkaran dalam sebuah hubungan kisah kasih tentu menjadi sesuatu yang biasa. Dimana setiap pasangan pasti pernah terjadi pertengkaran. Hanya saja perlu diperhatikan motif dari pertengkaran itu.
Apakah terjadi dalam rangka penyesuaian antara satu sama yang lain. Atau sengaja diciptakan yang pada akhirnya akan muncul kata bubar. Semoga yang kedua tidak pernah terjadi.
Tak ada sebuah hubungan tanpa konflik karena sejatinya konflik itu akan membuat seseorang lebih kuat. Lebih bisa mawas diri bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya selama pikiran dan hati tetap positif.
Lain halnya bila yang digunakan kacamata negative. Yang ada dan yang nampak tak lain tak bukan hanya kejelekan pasangan. Tak ada lagi hal baik yang dapat dilihat dan menjadikan alasan untuk selalu ribut.
Tak ada manusia yang sempurna, yang bisa selalu saja memenuhi arapan pasangan. Tapi justru ketidaksempurnaan seseorang itu yang akan membuat sempurna sebuah hubungan.
Bagaimana satu sama lain akan menerima pasangan dengan legowo. Bukankah ada orang bijak mengatakan, cinta sejati itu adalah cinta yang mampu menerima seseorang dengan segala kelemahannya.
Toleransi, saling memahami dan kesediaan untuk mengalah. Mungkin itu beberapa kata kunci yang bisa digunakan untuk mempertahankan sebuah hubungan. Ketiganya bisa menjadi satu kekuatan yang mana akan menguatkan seseorang bahwa pasangan layak untuk dipertahankan.
Bila setiap ada masalah dan tergoda sosok lain, yang lebih baik (saat ini), yang lebih care (saat ini), dan semua yang terbawa perasaan bahwa masih ada sosok lain yang lebih baik niscaya sifatnya itu hanya sementara.
Bukankah Tuhan telah menciptakan jodoh masing-masing. Dan masihkah akan terombang-ambing layaknya anak baru gede yang mana setiap ada masalah harus marah-marah.
Bukankah marah-marah hanya akan memperkeruh masalah. Jadi apakah masih akan mengandalkan ego pribadi kesempurnaan itu diminta padahal sejatinya tak ada manusia yang sempurna.
Kadang begitu mudah kita menemukan kesalahan orang lain dan mengatakan dia salah. Tapi begitu sulit untuk koreksi diri dan mengatakan, “saya juga ada salah” dan kita saling memaafkan.
Sebelum semua menjadi lebih buruk, ada baiknya luruskan segala sesuatunya. Setiap masalah ada jalan keluar dan jangan takut untuk membicarakan semua itu dan bila telah masuk tahapan menikah dan masih bingung ada baiknya baca ini dulu.