Seringkali kita berpikir, kuliner legendaris Jogja adalah Gudeg. Tapi ternyata selain menu berbahan nangka muda tersebut masih ada yang lain yang identik dengan menu ala Eropa
Gudeg dengan sangat mudah akan ditemukan disepanjang jalan di kota ini. Tapi jangan salah di beberapa titik ternyata ada menu yang kebanyakan disuka orang Barat yang bisa bertahan hingga puluhan tahun.
Burger Monalisa, demikian nama kuliner tersebut yang ternyata telah ada sejak 1988. Artinya tahun ini telah memasuki 3 dekade. Bukan perkara mudah tentunya menu bukan asli Jogja tersebut bisa bertarung dengan produk serupa yang berlisensi internasional.
Adalah Wibowo Agung Sanyoto, sosok dibalik keberadaan Burger Monalisa. Alumni UPN Jogjakarta ini merintas usaha disaat masih kuliah.
Mencoba meramu citarasa Eropa dengan menggabungkan citarasa Jogja yang identik manis pedas membuat kuliner ini pas di lidah warga Jogja. Aneka bumbu rempah pun digunakan dalam pembuatan soas khas burger.
Tak jarang mereka yang telah menjadi langganan tetap Burger Monalisa mengatakan Burger Jawa. Tak salah memang karena perpaduan itu begitu terasa.
Mungkin orang akan menduga bahwa menu ini hanya menjadi favorit warga lokal saja. Namun setelah ditelusuri ternyata bukan hanya warga Jogja saja karena para pembeli berasal dari berbagai daerah. Bahkan warga negara asing pun turut ketagihan akan cita rasa Burger Monalisa.ol
Istimewa tidak saja ada pada saos digunakan. Rasa daging sapi dan roti digunakan juga istimewa. Bahan dasar roti diproduksi sendiri untuk tetap menjaga citarasa.
Berbeda dengan burger pada umumnya, disini yang akan ditemui adalah roti rumahan yang jauh dari kesan industri. Membayangkan saja bisa membuat siapa saja ketagihan oleh karena itu kamu harus datang kesini.
Aneka isi yang terdiri dari aneka sayur hanya menggunakan bahan segar. Disini pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatannya. Tak jarang mereka yang datang akan mengambil foto atau video karena tahu sedang berkunjung di salah satu kuliner legendaris Jogja.
Bila ingin bernostalgia dimana burger ini ada untuk kali pertama silakan datang ke ke Jalan Kaliurang tepatnya di Jalan Persatuan sebelah barat Graha Sabha Pramana UGM. Namun selain itu bisa ditemukan di Jalan Sisingamangaraja, Jalan Damai, Babarsari, dan Mrican.
Cabang-cabang tersebut mayoritas ada diantara kampus. Hal ini karena memang segmen pembeli paling dominan adalah mahasiswa. Selebihnya mereka yang kebetulan lewat dan mampir.
Kedepan Burger Monalisa akan melakukan ekspansi ke beberapa kota terutama Jakarta dan Bandung. Kota yang dikenal dengan pusat kuliner tersebut sengaja dipilih karena ingin menyasar pangsa lebih luas.
Bagi kamu yang kurang suka dengan burger tapi ingin menikmati menu sejenis bisa mencoba hot dog, spageti, roti bakar hingga kentang dan pisang goreng. Sangat sayang bukan kalau di kota ini tanpa mencicipi kuliner legendaris Jogja.
Usai menikmati burger Jawa dan butuh sensasi burger lainnya maka tak salah bila menikmati racikan burger ala Mbah Dongkrak. Berbeda dengan Burger Monalisa, burger ini dijajakan dengan mengendari sepeda kayuh dan seringkali melintas area UGM.