Pihak sekolah dan orang tua siswa merasa kebingungan dengan penghentian Kurikulum 2013. Pasalnya meski di media telah berkembang kurikulum resmi dihentikan tapi surat edaran belum sampai ketangan mereka.
Jadi dalam prosesnya mereka masih menunggu isi dari surat edaran resmi. Diharapkan di dalamnya juga termuat petunjuk atau informasi dalam penerapan kembali Kurikulum 2006 setelah satu semester menggunakan kurikulum terbaru.
Besar kemungkinan kebingungan ini terjadi karena metode yang ada saat ini diubah secara tiba-tiba. Hingga saat ini pro kontra di lapangan hingga saat ini masih terjadi. Ada sebagian pihak yang berpendapat bahwa kurikulum tersebut sangat pas karena mampu merangsang anak untuk lebih kreatif.
Aneka Respon Publik
Tapi tidak sedikit yang mengatakan bahwa kurikulum terbaru dirasa sangat memberatkan. Hal ini karena buku pelajaran banyak yang belum sampai disekolah.
Peserta didik juga dipaksa untuk mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra. Seperti contoh ada peserta didik yang tidak memiliki akses internet maka mereka harus ke warnet.
Ada juga yang mengeluhkan anak-anak mereka harus terjun ke alam bebas seperti sawah untuk praktek. Padahal di tempat mereka tinggal sangat susah menemukan sawah untuk observasi dan praktek.
Sedang mereka yang pro dengan Kurikulum 2013 beralasan bahwa anak mereka bisa lebih kreatif dan inovatif. Anak akan dirangsang untuk menyelesaikan masalah dengan berbagai cara dan turun langsung ke lapangan. Para orang tua juga mengeluhkan bila mereka harus membeli buku baru yang berisi Kurikulum 2006.
Pertimbangan Dihentikannya Kurikulum 2013
Sementara itu Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) memutuskan Kurikulum 2013 resmi dihentikan dengan alasan belum siap dalam penerapanya. Oleh karena itu dikembalika ke Kurikulum 2006.
Selanjutnya, pihaknya akan mengkaji dan menyempurnakan Kurikulum 2013 dan belajar dari sekolah-sekolah yang telah sukses menerapkan kurikulum terbaru tersebut. Hanya sekolah yang telah berjalan 3 semester dan dirasa sukses yang boleh meneruskan kurikulum yang menggabungkan berbagai mata pelajaran tersebut.
Keputusan menghentikan sementara kurikulum yang dirasa memberatkan peserta didik dan guru ini setelah Kemendikbud melihat fakta di lapangan . Kendala tersebut antara lain ada pada persiapan buku yang tidak kunjung selesai.
Selain itu terkait system penilaian dan penataran guru juga belum optimal. Hal lain yang masih terbengkalai adalah bagiamana melakukan pendampingan guru serta pelatihan bagi kepala sekolah.
Tim akan terus mengkaji agar Kurikulum 2013 bisa dilaksanakan tanpa ada kendala berarti. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kualitas hasil dari peserta didik.