Kopdar Paseduluran UMKM Sleman ke-5 sukses digelar di Kalurahan Wukirharjo, Prambanan, Sleman, Sabtu (24/5/2025). Berbagai isu dan masalah yang ada di tingkat kalurahan mencuat untuk kemudian didiskusikan dan dipecahkan bersama.

Terutama tentang peran Forum Komunikasi UMKM ditingkat kalurahan. Di mana lembaga ini menjadi wadah bagi para pelaku UMKM yang ada di Sleman.
Ada fakta menarik dari komunitas tak berpengurus ini. Baik selama kopdar berlangsung maupun selama berjalannya Paseduluran UMKM Sleman.
Ditemui sesaat acara berakhir, salah satu anggota, Ari Anggoro dari Forum Komunikasi UMKM Kalurahan (Forkal) Sidomoyo, Godean mengatakan bahwa grup whatsapp ini sengaja dibentuk sebagai tempat sharing atau bertukar pikiran para pengurus forkal se-Sleman dalam menghadapi tantangan.
Terutama untuk bagaimana forkal mampu menjadi lembaga yang mendukung UMKM di tingkat kalurahan agar bisa tumbuh dan berkembang. Owner Roti Jadul Kolmbeng Beluran ini merasakan betul pihaknya harus berjibaku untuk bagaimana anggota bisa mengakses program yang diselenggarakan pemerintah, baik itu Pemda Sleman maupun DIY.
Harapanya dengan adanya Paseduluran UMKM Sleman ini masing-masing forkal memiliki informasi yang sama untuk sama-sama memajukan UMKM yang ada. Terlebih saat ini ada kalurahan yang cukup kuat dari sisi forkal sementara yang lain masih antara ada dan tiada.
Komunitas Tanpa Pengurus yang Mencerdaskan
Ditemui di tempat yang sama, Anton Tri Raharjo selaku Ketua Forkal Umbulharjo, Cangkringan mengatakan bahwa komunitas ini diharapkan bisa menjadi tempat yang mencerdaskan bagi seluruh anggota yang ada.
Ketiadaan pengurus, baik itu ketua, sekretaris dan bendahara menjadikan semua anggota memiliki hak yang sama. Hak untuk bertukar pikiran dan sharing informasi demi kebaikan yang sama.
Menurut pemilik Balelawang ini sudah saatnya UMKM tidak lagi menjadi objek pihak lain. Namun UMKM menjadi entitas yang bisa saling mendukung dan berkolaborasi.
Forkal sebagai lembaga resmi yang ada di tingkat kalurahan harus mampu menunjukkan eksistensinya untuk membantu UMKM yang ada di dalamnya. Hal ini tentu butuh dukungan para pihak, mulai dari pemerintah kalurahan, pemerintah daerah hingga steck holder lainnya.
Kopdar 1 Bulan Sekali
Sejak kehadiran Paseduluran UMKM Sleman berdiri pada akhir tahun 2024 mereka konsisten untuk membahas isu-isu dan masalah yang ada ditingat kalurahan. Kegiatan ini dilasanakan setiap bulan pada minggu ke-4.
Berbagai tema dibahas dengan kepala dingin. Satu dengan yang lain memberikan solusi atau alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Perbedaan kondisi masing-masing forkal menjadi kelebihan karena satu sama lain bisa saling memberikan masukan.
Pada pertemuan ke-5 ini Paseduluran UMKM Sleman mendatangkan 2 narasumber. Mereka yang hadir sebagai narasumber adalah H. Ardi Sehami, S.Ag, M.Mpar, MM selaku Ketua Forum Komunikasi UMKM Kabupaten (Forkab) Sleman sekaligus owner Snack Jadul Arum Manis Haji Ardi dan perwakilan Rumah BUMN Sleman.
Dalam kegiatan ini Ardi mengatakan bahwa pihaknya akan menjalin komunikasi lebih intens kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Sleman agar UMKM lebih bisa berdaya. Selain itu Forkab akan mendorong Forkal untuk membuka dan berusaha bekerja sama dengan pihak ke 3 baik itu dinas maupun non dinas.
Sementara itu dari Rumah BUMN Sleman akan memberikan dukungan penuh kepada para pelaku usaha. Berbagai program dan kegiatan telah disiapkan mulai dari pengurusan legalitas, pelatihan hingga bagaimana memasarkan produk untuk menjangkau pangsa pasar lebih luas.
Selain itu tidak menutup kemungkinan Rumah BUMN Sleman akan membuka akses Corporate Social Responbility. Baik itu dengan Bank BNI atau BUMN lain yang sedang membuka CSR.
Penasaran akan ada hal menarik apa dipertemuan yang akan datang? Jangan lupa bergabung dengan Paseduluran UMKM Sleman sekarang juga dan nikmati sensasi berkomunitas dengan para pengurus UMKM di Sleman.