Nampaknya relokasi parkir dari Malioboro ke Abu Bakar Ali (ABA) tidaklah semudah membalik telapak tangan. Meski telah disiapkan tempat yang cukup memadai tapi masih ada beberapa yang enggan menggunakannya.
Dalam hitungan hari telah muncul kantong-kantong parkir sporadis di sekitar Malioboro. Salah satu lokasi yang dengan mudah bisa ditemukan tempat parkir adalah kawasan Sosrokusuman.
Mereka mayoritas adalah para karyawan yang bekerja sebagai pelayan toko di Malioboro. Selain itu tentu saja ada beberapa pengunjung yang tahu lokasi ini.
Lokasi yang terlalu jauh menjadi alasan utama. Dampak nyata yang kini banyak dipilih para pengunjung Malioboro adalah menitipkan kendaraan mereka ke kawasan Sosrokusuman. Meski agak relatif jauh tapi kawasan ini dianggap lebih dekat daripada parkir di Abu Bakar Ali.
Pemerintah dalam hal ini telah mencoba memberi solusi dengan menyediakan bus shuttle cuma-cuma. Tapi tetap saja ada beberapa yang merasa kejauhan untuk menjangkau taman parkir yang ada disamping Stasiun Tugu tersebut.
Soal harga ternyata juga sangat bersahabat karena untuk kendaraan roda dua cukup merogoh Rp 2.000,- untuk harian. Dan bila ingin berlangganan maka cukup dikenai Rp 40.000,- saja.
Dalam waktu 3 hari paska relokasi parkir Malioboro, setidaknya di kawasan Sosrokusuman telah ada 5 lokasi parkir. Mereka adalah pemilik rumah yang kebetulan memiliki lahan. Hanya saja kebanyakan pengelola parkir ini membatasi untuk yang berlangganan saja.
Jadi tidak semua pengunjung Malioboro bisa menitipkan parkir di kawasan Sosrokusuman yang penuh dengan penginapan murah ini. Pasalnya hampir setiap jengkal di kawasan ini telah dibangun penginapan. Lokasinya yang sangat dekat dengan Malioboro membuat tempat ini tak pernah sepi pengunjung.
Kawasan Sosrokusuman membentang dibelakang Malioboro Mall hingga Hotel Mutiara. Untuk masuk biasanya melalui gang di dekat Malioboro Mall jadi sangat mudah ditemukan dan bila berjalan dari tempat ini sangatlah dekat.
Selain menyediakan penginapan murah meriah kawasan Sosrokusuman juga banyak dijumpai toko oleh-oleh. Banyak pernak pernik yang bisa diborong di kawasan Sosrokusuman sebagai buah tangan. Layaknya jalan Malioboro dimana sepanjang jalan terpampang souvenir khas Jogja.
Dampak relokasi ini tidak saja hanya berimbas pada pendapatan tukang parkir saja. Tapi ada beberapa penjual minuman yang merasa kini telah sepi pembeli.