Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang terjadi akibat infeksi bakteri. Penyakit Sifilis ini juga sering disebut sebagai penyakit raja singa. Gejala awalnya ditandai dengan luka yang tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga banyak dari penderitanya yang tidak menyadari penyakit ini.
Sifilis pun dapat dibedakan menjadi beberapa golongan sesuai dengan tingkat keparahannya. Pada tingkat yang sudah tinggi, sifilis dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti kerusakan pada otak, jantung, hingga kematian.
Jika kamu ingin memastikan kesehatan alat kelamin dan sistem reproduksi, maka bisa melakukan konsultasi dokter online gratis untuk mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang ada.
Berikut informasi singkat mengenai sifilis, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, dan cara pengobatannya.
Gejala Penyakit Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang bisa menyebar pada pria dan wanita. Ada beberapa gejala yang dapat menandakan penyakit ini, diantaranya yaitu:
1. Luka yang Tidak Sakit
Gejala awal yang ditimbulkan adalah munculnya luka seperti jerawat berbintik kecil pada area kelamin. Namun, luka ini tidak disertai dengan rasa sakit, sehingga banyak pengidapnya yang tidak menyadarinya. Tahap awal ini berlangsung pada tiga sampai enam minggu awal penyakit.
2. Demam Ringan
Demam ringan yang terjadi disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening juga menjadi gejala penyakit ini. Kamu perlu waspada jika mendapati gejala ini. Segera ke dokter dan periksa untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Ruam Kulit
Ruam kulit yang tidak gatal di telapak tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya juga menjadi gejala penyakit sifilis. Ruam kulit disebabkan oleh bakteri yang telah menyebar melalui pembuluh darah.
4. Luka di Mulut
Gejala ini paling sering terjadi dan mudah untuk dikenali. Muncul luka berukuran kecil di sekitar bagian tubuh yang lembab, seperti mulut, selangkangan, dan ketiak. Luka ini berbentuk seperti kutil dan berwarna abu-abu atau putih. Namun, luka ini tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal.
Baca: 4 Manfaat Utama Tes Nutrigenomik
Tahapan Gejala Sifilis
Gejala-gejala sifilis tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa tahapan yang menentukan tingkat keparahannya. Berikut penjelasannya:
1. Sifilis Primer
Ini merupakan gejala pertama yang terjadi di awal-awal munculnya penyakit sifilis. Tahapan ini ditandai dengan munculnya di sekitar alat kelamin, anus, atau area sekitar mulut.
Luka ini disebut dengan ulkus durum yang berbentuk bulat, dengan dasar bergranulasi warna merah dan bersih, indolen, serta teraba indurasi. Pada tahapan ini, penderita tidak akan merasakan nyeri atau sakit.
Hal ini sering kali membuat penderita tidak menyadari bahwa sudah terinfeksi oleh bakteri penyebab sifilis. Umumnya, gejala ini dapat sembuh dalam kurun waktu 3 hingga 10 minggu.
2. Sifilis Sekunder
Setelah beberapa minggu luka ulkus durum sudah sembuh, muncul ruam di tubuh. Hal ini menjadi pertanda tahapan sifilis sekunder.
Ruam akan muncul di beberapa tubuh, termasuk pada area telapak tangan dan kaki. Ruam ini muncul dan menandakan bakteri telah menyebar ke tubuh melalui pembuluh darah.
Selain timbul gejala pada kulit, sifilis sekunder juga disertai dengan keluhan lain, seperti demam, berat badan yang turun, nyeri dan sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri sendi, rasa lelah berlebihan, hingga pembesaran kelenjar getah bening.
3. Sifilis Laten
Pada tahapan selanjutnya disebut dengan sifilis laten. Penderita tidak mengalami gejala klinis maupun kelainan apapun. Namun, penyakit sifilis ini tetap berjalan dan aktif.
4. Sifilis Tersier
Sifilis merupakan penyakit bergejala dan tahapannya pun sangat panjang, hingga bertahun-tahun. Pada tahapan sifilis tersier ini merupakan tahapan akhir dari penyakit ini dan sangat berbahaya.
Gejala pada tahapan ini bisa muncul pada 10 hingga 40 tahun sejak infeksi awal. Gejala utama pada tahapan ini adalah terbentuknya guma, yaitu infiltrate sirkumskripta, bersifat kronis, biasanya melunak dan destruktif.
Tak hanya itu, pada tahapan ini penyakit menular seksual ini dapat menyebar dan merusak organ lain seperti otak, jantung, saraf, hati, hingga tulang. Efek ini tentunya sangat mematikan, sehingga perlu ditangani dengan cepat dan tepat.
Penyebab Penyakit Kelamin
Seperti yang sudah disebutkan, penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang umumnya menyerang yaitu bakteri Treponema pallidum.
Bakteri ini dapat dengan cepat menyebar dan menular melalui anus, vagina, penis, mulut pada saat melakukan aktivitas seksual. Pada ibu yang sedang hamil pun, penyakit ini dapat menurun kepada bayi pada saat proses persalinan.
Risiko penyebaran sifilis sangat tinggi pada saat berhubungan badan tanpa pengaman (kondom), sering berganti-ganti pasangan seks, kaum homoseksual, dan penderita HIV.
Cara Diagnosis Penyakit Sifilis
Untuk memastikan penyakit ini, ada baiknya kamu perlu memeriksakan kondisi ke dokter. Dokter kulit dan kelamin akan melakukan wawancara medis yang menyeluruh dan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan penyakit ini.
Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri penyebab sifilis. Jika dokter menemukan bakteri penyebab penyakit sifilis, maka juga akan dilakukan pemeriksaan pada bagian yang terluka.
Pengobatan yang Tepat
Seperti yang sudah disebutkan, penyakit sifilis memiliki beberapa tahapan gejala dan dapat sangat mematikan. Agar terhindar dari risiko terburuk, maka perlu dilakukan cara pengobatan yang tepat dan sedini mungkin.
Berikut beberapa pengobatan yang umumnya dilakukan pada penderita sifilis sesuai dengan tahapannya.
- Pengobatan Sifilis stadium primer, sekunder, dan laten umumnya diobati dengan antibiotik benzathine penicillin yang disuntikkan ke dalam otot.
- Pada sifilis lanjutan, pemberian obat injeksi penisilin tetap akan diberikan, hanya saja membutuhkan dosis tambahan.
- Ibu hamil yang terinfeksi sifilis juga diobati dengan cara yang sama, yaitu injeksi penisilin. Usai proses melahirkan, bayi akan diskrining untuk mengetahui apakah terdapat sifilis kongenital atau tidak. Bila positif maka bayi harus mendapatkan pengobatan serupa.
Itulah beberapa informasi mengenai penyakit sifilis, termasuk gejala dan tahapannya, penyebab, hingga pengobatan. Kamu tentu ingin terhindar dari penyakit mematikan ini dan melindungi keluarga, bukan?
Maka dari itu, ada baiknya untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan melakukan aktivitas seksual yang wajar. Jangan sekali-kali berhubungan seks dengan orang yang bukan pasangan sah.