Langit biru tentu menjadi impian semua orang tanpa kecuali. Langit tanpa pencemaran atau polusi akan membuat siapa saja yang berada di dekatnya merasa nyaman karena senantiasa akan membuat paru-paru dan mata sehat dan segar.
Tak ada seorangpun yang ingin tinggal dalam kondisi atau lingkungan yang penuh dengan polusi udara. Kondisi buruk ini ditandai dengan adanya asap dan debu serta partikel negatif yang dapat merusak kesehatan.
Untuk mewujudkan hal tersebut tentu bukan hal mudah. Butuh kerja sama dan dukungan seluruh pihak terkait. Disini bukan hanya pemerintah semata tapi seluruh elemen yang ada di dalamnya tak terkecuali kita sebagai masyarakat umum harus ambil bagian.
Pertamina sebagai salah satu BUMN milik pemerintah yang memiliki otoritas dalam penyediaan dan pengolahan sumber daya energi khususnya bahan bakar minyak senantiasa berinovasi. Guna mendapatkan dan mengelola bahan bakar untuk kemakmuran bangsa.
Pertamina Birukan Langit
Semua itu dilakukan dengan sangat hati-hati dan meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan alam. Sebagai bukti nyata Pertamina senantiasa menggagas berbagai program yang mampu memenuhi tuntutan jaman tanpa merusak bumi.
Di kutip dari Website Pertamina.com perusahaan yang telah berdiri sejak 10 Desember 1957 ini mengoperasikan 6 kilang minyak dengan kapasitas produksi hingga 1.046,70 Ribu Barrel.
Diusianya yang hampir 60 tahun Pertamina menjalankan bisnisnya dengan profesional. Selain itu didalamnya hanya menggunakan orang-orang yang mumpuni serta menggunakan mesin canggih tepat guna.
Hal ini terlihat dari tata nilai unggulan Pertamina mulai dari Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable.
Clean dapat diartikan sebagai perusahaan yang tidak berpolitik dan berintegritas. Selain itu mengharamkan segala bentuk suap dan menjaga asas tata kelola korporasi yang baik.
Competitive dapat diartikan sebagai perusahaan yang mampu bersaing di tengah persaingan bisnis. Baik itu dalam kancah nasional ataupun internasional.
Confident dapat diartikan sebagai rasa percaya diri mampu berperan dan turut serta dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini dibuktikan menjadi pelopor dalam reformasi BUMN.
Customer-focused dapat diartikan fokus kepada kepuasan pelanggan salah satunya dengan program, Senyum, Salam, Sapa. Pelanggan disini tentu saja masyarakat Indonesia secara umum.
Commercial disini dapat diartikan mampu menciptakan nilai tambah berorientasi komersil. Selain itu dalam proses pengambilan keputusan mendasarkan pada prinsip bisnis yang sehat.
Capable dapat diartikan dengan adanya sosok pemimpin atau figure yang profesional. Selain itu juga memiliki kapasitas yang jauh diatas rata-rata, yang mampu membawa Pertamina ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Pertamina Bagi-Bagi Pertalite Gratis
Dari nilai-nilai dasar diatas terlihat jelas dengan diluncurkannya program paling anyar yang gini gencar disosialisasikan adalah peningkatan kualitas BBM. Bila semula Pertamina memperkenalkan BBM jenis Premium dengan RON 88 kini diperkenalkan jenis Pertamax dengan RON 92.
RON itu sendiri adalah kependekan dari Research Octane Number. Satuan ini biasa digunakan untuk menunjukan derajat atau kualitas bahan bakar jenis minyak. Semakin tinggi RON maka bisa dipastikan kualitas BBM akan semakin baik.
Dengan semakin tingginya RON atau yang biasa disebut Oktan maka tingkat kinerja mesin akan semakin baik. Artinya jumlah polusi yang dikeluarkan semakin sedikit.
Bahan Bakar Minyak yang dikeluarkan Pertamina dari tahun ke tahun semakin baik. Bila RON Premium yang diproduksi pada tahun 1979 hanya memiliki Oktan di angka 87 maka saat ini pemerintah mampu memproduksi Pertamax dengan oktan diangka 92. Khusus bagi pemilik mobil mewah disarankan untuk menggunakan Pertamax Plus yang memiliki oktan hingga 95.
Pertamax untuk kali pertama diluncurkan pada 1999 sebagai pengganti Premix dan Super TT. Salah satu bahan tambahan berupa zat aditif ditambahkan dalam proses pembuatannya di kilang minyak membuat produk ini ramah lingkungan. Pertamax juga sangat sesuai dengan berbagai jenis mesin kendaaraan kekinian yang mengandalkan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).
Dikutip dari beberapa sumber ternyata Pertamax memiliki 11 keunggulan yang langsung dirasakan penggunanya. Adapun belasan keunggulan tersebut adalah:
1. Kualitas yang lebih baik
Seperti yang telah dituliskan diatas, Pertamax memiliki RON yang jauh lebih tinggi daripada Premium. Artinya kualitas produk ini juga jauh lebih baik daripada produk sebelumnya.
2. Lebih irit / hemat bahan bakar
Berdasar serangkaian uji coba para pengendara, penggunaan Pertamax ternyata lebih irit atau hemat. Hal ini dibuktikan dengan modal yang sama jangkauan kendaraan bisa lebih jauh.
3. Performa yang lebih baik
Bagi mereka yang biasa berkendara pasti bisa merasakan apa yang ditunggangi nyaman atau tidak. Bila dibandingkan dengan bahan bakar yang memiliki RON lebih rendah ternyata Pertamax memberi kepuasan dalam berkendara. Selain itu mesin menjadi responsif sehingga berkendara menjadi lebih menyenangkan.
4. Sesuai dengan teknologi kekinian
Tanpa disadari kini hampir semua kendaraan menggunakan teknologi termutahir. Salah satunya dengan menyematkan teknik injeksi.
5. Pembakaran sempurna
Proses ini mungkin tidak banyak diperhatikan oleh para pengendara. Tapi bagi siapa saja yang bisa memaksimalkan proses pembakaran maka akan mendapat daya maksimal yang artinya setiap tetes Pertamax mampu menghasilkan daya diatas rata-rata.
6. Bebas Timbal
Timbal sebagai salah satu zat yang berbahaya. Hampir semua perusahaan memproduksi suatu produk tanpa kandungan timbal. Pun demikian dengan Pertamina, menyadari akan bahaya yang timbul akibat timbal maka zat ini pun disingkirkan. Mesin tanpa timbal akan memiliki usia pakai yang lebih lama.
7. Emisi gas buang
Kendaraan yang baik akan memiliki emisi gas buang yang rendah. Sebisa mungkin emisi gas buang diminimalisir untuk menjaga kelestarian lingkungan.
8. Ramah Lingkungan
Sesuai komitmen Pertamina dimana mereka senantiasa memperbaiki diri dan menjaga kelestarian alam sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu semua produk yang dikeluarkan sudah teruji ramah lingkungan.
9. Penggunaan zat adiktif
Zat aditif dipercaya mampu meningkatkan kualitas bahan bakar. Oleh karena itu zat ini digunakan untuk mendapatkan produk terbaik. Zat aditif sebagai bagian dari proses inovasi Pertamina membuat kuaitas bahan bakar lebih baik.
10. Ramah kantong
Untuk jangka panjang Pertamax jauh lebih ramah kantong karena mesin dengan sendirinya akan dirawat oleh bahan bakar. Bandingkan bila menggunakan bahan bakar kualitas rendah yang kemudian hanya akan merusak mesin atau komponen yang ada di dalamnya.
Selain itu berbicara tentang ramah kantong atau hemat tentu tidak hanya membandingkan harga masing-masing bahan bakar. Tapi juga harus dihitung dalam jangka panjang termasuk didalamnya biaya perawatan dan lain-lain.
11. Perawatan yang lebih mudah
Kadang sebagian orang berpikir untuk merawat kendaraan mereka harus tahu seluk beluk tentang mesin. Tapi kini hal itu terbantahkan dengan adanya Pertamax dimana bahan bakar ini akan membantu perawatan mesin secara menyeluruh.
Bila telah memaahami berbagai kelebihan yang ditawarkan Pertamax ada baiknya juga paham betul jenis kendaraan yang paling pas dengan bahan bakar ini.
Hal ini sesui dengan penuturan Yusworo Setyo Winoto dalam wawancaranya dengan Kompas.com, guru teknik sepeda motor SMKN 3 Bondowoso ini menegaskan bahwa Pertamax jauh lebih baik daripada Premium. Alasan paling mendasar adalah saat ini banyak kendaraan yang telah menggunakan kompresi 9,2:1. Sementara itu bila ada kendaraan dengan kompresi 9,5:1 disarankan beralih ke Pertamax Plus.
Bila motor tua (produksi lama) yang masih sistem karburator cocok menggunakan Premium karena motor tersebut menggunakan kompresi 9:1. Alumni Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini menyarankan berbagai jenis motor baru yang menggunakan injeksi beralih ke Pertamax.
Berbagai jenis kompresi ini akan diketahui bila saat membeli sepeda motor membaca buku panduan yang ada di dalamnya. Selain itu bisa melihat pada brosur atau internet, tujuannya tentu saja untuk mendapat informasi yang jelas.
Salah satu kelemahan Premium bila digunakan dalam kendaraan jenis terbaru akan habis terbakar sebelum waktunya. Dengan demikian tentu pembakaran tidak sempurna atau tidak efektif dan efisien.
Parahnya lagi akibat dari pembakaran yang tidak sempurna tersebut akan menghasilkan kerak atau kotoran pada silinder (blok mesin). Bila hal ini tidak segera teratasi tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk perbaikan.
Secara sederhana perhatikan perbedaan Premium dengan pertamax berikut:
Premium
1. Menggunakan tambahan pewarna dye
2. Mempunyai Nilai Oktan 88
3. Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak
Pertamax
1. Ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal.
2. Sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang menggunakan electronic fuel injection dan catalyc converters.
3. Mempunyai Nilai Oktan 92
4. Bebas timbal
5. Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya
6. Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain
Langkah konkrit Pertamina birukan langit dalam menjaga kelestarian alam terutama dengan adanya Proyek Langit Biru Cilacap (Cilacap Blue Sky Project) yang dimulai sejak 2015 silam dengan modal ratusan juta dollar Amerika. Projek peningkatan kualitas bahan bakar dari RON 88 (Premium) ke RON 92 (Pertamax) ini memakan waktu hingga 34 bulan atau baru akan selesai sekitar Oktober 2018.
Selama kurun waktu tersebut akan dilakukan 3 kegiatan utama mulai dari revamping dengan cara mengubah pola operasi Unit Platforming I dari fix bed catalyst menjadi continuous catalyst regeneration. Cara ini mampu meningkatkan kadar oktan menjadi lebih baik, dalam hal ini dari RON 88 menjadi RON 92.
Selanjutnya proses Light Naphtha Hydro Treating dan Isomerization dengan jumlah kapasitas 21.500 barel per hari. Ketiga dilakukan pembangunan unit baru berupa utilitas dan offisite.
Keduanya merupakan tindak lanjut dari Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang telah dimulai sejak Oktober 2015 silam. RON 92 digadang-gadang sebagai bahan bakar ramah lingkungan karena sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi Euro IV.
Dikutip dari Liputan6.com, pengamat energi khususnya perminyakan DR Kurtubi menegakan bahwa Proyek Langit Biru Cilacap dianggap sebagai salah satu solusi dalam pemenuhan bahan bakar ramah lingkungan. Selain itu akan mengurangi ketergantungan bahan bakar berkuaitas baik dari luar negeri.
Dengan demikian nantinya Kilang Cilacap tidak akan lagi memproduksi bahan bakar jenis Premium. Apabila dulu mampu menghasilkan 91 ribu barrel Premium maka nanti akan menjadi 91 ribu barrel Pertamax.
Proyek yang diprediksi akan selesai pada Oktober 2018 tersebut saat ini sedang terkendala dengan adanya rembesan air disekitar pondasi yang diduga berasal dari kebocoran pipa. Namun demikian Pertamina optismistis kalau tidak akan menunda penyelesaian pembangunan Proyek Langit Biru Cilacap.
Hal ini perlu dipastikan karena jumlah tingkat konsumsi bahan bakar terus meningkat setiap tahun. Bila tidak ada solusi nyata bisa jadi akan krisis bahan bakar.
Berdasar data yang dihimpun Pertamina, pada akhir tahun 2015 terjadi jumlah kenaikan konsumsi Pertamax yang signifikan dari 900 ribu kiloliter naik hampir 3x menjadi 2,5 juta kiloliter. Semua itu terjadi tentu lebih karena kesadaran masyarakat akan konsumsi BBM yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Hal ini didukung dengan kebijakan Pertamina untuk mengurangi jumalah produksi Premium. Mulai 2018 nanti saat Proyek Langit Biru Cilacap selesai secara pertahap jumlah bahan bakar minyak dengan RON 88 akan berkurang. Pengurangan secara bertahap ini tentu sebagai jawaban atas pertanyaan masyarakat yang seringkali bertanya apakah Premium akan dihapuskan.
Nantinya bila semua proyek di Cilacap itu diselesaikan maka diproyeksikan pemerintah akan menghemat Rp 213,7 miliar perhari (kurs Rp 13.700,-). Angka tersebut didapat dari penghematan impor bahan bakar minyak dan gas yang selama ini masih dilakukan.
Bukan itu saja tapi komitmen mereka tertuang dalam Pedoman Perilaku Pertamina. Dalam salah satu bagiannya disebutkan perihal komitmen terhadap pelanggan atau konsumen.
Pelanggan senantiasa ditempatkan sebagai mitra strategis jadi bukan sebatas konsumen semata. Oleh karena itu Pertamina memiliki standar mutu, baik itu disisi kualitas produk maupun kualitas pelayanan.
Sikap adil juga ditunjukan dengan senantiasa memastikan angka Nol sebelum pengisian bahan bakar ke tanki. Selain itu piranti tersebut akan di tera atau ukur ulang secara berkala untuk memastikan validitas alat yang digunakan.
Bagi yang belum paham dengan berbagai jenis bahan bakar minyak yang ada SPBU Pertamina ada baiknya untuk dapat membedakan berbagai produk yang ada. Sebagai contoh seringkali kita mengisi bahan bakar di SPBU dan terdapat berbagai pilihan mulai dari Premium, Pertalite, Pertamax hingga Pertamax Plus.
Masing-masing bahan bakar memiliki oktan yang berbeda-beda. Pun demikian dengan daya dan kualitas yang dihasilkan.
Kita yang konon mendapat julukan generasi milenial harus mawas diri. Generasi yang sudah dijejali dengan segala kemudahan akibat kemajuan teknologi ini harus dimanfaatkan dengan optimal, bukan disalahgunakan dengan maksimal.
Generasi milenial ditandai selain ada kemajuan teknologi juga diiringi dengan berbagai stigma. Generasi males dan banyak begaya demikian banyak orang menyebutnya. Hal ini karena dengan mudah memang kita bisa temukan bukti-bukti itu.
Semisal bila dulu berangkat sekolah cukup dengan sepeda kini harus menggunakan sepeda motor. Tak cukup motor ala kadarnya warisan dari orang tua tapi harus yang terbaru.
Selain itu juga perhatikan sosial media. Betapa sering dan mudah kini seseorang meng-upload gambar, swafoto atau selfi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup anak jaman sekarang.
Bila kita tidak mampu memilih bahan bakar yang paling tepat bisa dipastikan bumi akan cepat rusak. Tanda yang paling jelas adalah langit tidak akan biru lagi.
Hal ini dalam jangka panjang tentu tidak baik untuk masa depan anak-anak. Mereka yang kelak akan mewarisi dari apa yang kita tanam.
Bayangkan bila bumi telah rusak maka birunya langit tinggal cerita. Tak ada lagi tempat tinggal yang nyaman untuk ditempati. Bumi akan semakin panas karena partikel-partikel yang ada akan mudah terbakar sinar matahari.
Jakarta sebagai ibukota negara kini telah mulai terancam. Hal ini dibuktikan dengan adanya langit yang sudah tidak biru lagi. Fakta paling mencolok terlihat saat kita melalui ruas jalan terdapat indikator tingkat pencemaran udara.
Selain itu dapat di cek melalui Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehuatan. ISPU sendiri adalah laporan kualitas udara yang disajikan untuk publik.
Beberapa titik di Jakarta Selatan tembus diangka 108 atau dalam kategori Tidak Sehat. Sementara itu rerata beberapa titik di Jakarta diangka 76 atau Sedang.
Namun demikian berdasar informasi yang disampaikan Ketua Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta Puput TD Putra kepada media mengatakan bahwa sisi utara yang mengalami pemburukkan dalam kaitan kualitas udara.
Polusi udara tersebut diakibatkan aktifitas pelabuhan dan bandara. Selain itu banyaknya industri dan kendaaran yang dimiliki warga Jakarta juga menyumbang terhadapnya tingkat polusi udara.
Kriteria kualitas udara ini dibagi menjadi 5 kategori. Untuk nilai 0 – 50 termasuk dalam kategori baik, nilai 51 – 100 termasuk dalam kategori Sedang, nilai 101 – 199 termasuk kategori tidak sehat, nilai 200 – 299 termasuk dalam kategori sangat tidak sehat dan 300 ke atas untuk kategori berbahaya.
Bahkan pada tahun lalu data WHO menunjukkan Jakarta termasuk salah satu dari 10 kota dengan pencemaran udara terburuk di Asia Tenggara. Tak kalah menyedihkan data yang dirilis World Bank yang mengatakan bahwa Indoesia adalah negara ketiga dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Yang paling memprihatinkan tentu saja adanya 50 ribu orang meninggal setiap tahun akibat polusi udara. Data yang dirilis Bloomberg tersebut mengatakan bahwa Indonesia adalah negara no 8 paling mematikan didunia akibat pencemaran udara.
Meski data ini sempat dipertanyakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar tapi kita tetap harus mawas diri bila kondisi udara di tanah air perlu perawatan ekstra. Data lain yang dihimpun Green Peace Indonesia pada 2016 lalu menunjukan bahwa kondisi udara di Jakarta 4,5 kali diatas ambang normal yang ditetapkan WHO. Pemerintah pun menyatakan bahwa kondisi udara di Jakarta tiga kali lebih besar dari yang diperkenankan.
Polusi udara tersebut mayoritas disumbang dari emisi gas buang kendaraan yang mencapai angka 85%. Hal ini wajar saja karena tiap tahun jumlah produksi kendaraan terus meningkat dengan pesat tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat.
Gas dengan kandungan CO2 dan partikel lain ini tentu berbahaya bagi paru-paru bila dihirup manusia terutama anak-anak. Dengan demikian wajar saja bila tingkat kesehatan dan kecerdasan anak-anak yang ada disekitarnya mengalami penurunan.
Tubuh manusia yang tidak kuat akan mudah sakit karena polusi udara. Zat negatif tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Pembuluh darah yang bertugas mengalirkan hormon akan terganggu dan menyebabkan ketidakseimbangan.
Sering kita melihat mereka yang beraktifitas di kondisi udara yang kurang baik terlihat lebih tua dari umur aslinya. Lain bila orang tersebut berada dikondisi udara yang baik maka akan terlihat awer muda. Maka jangan heran mereka yang biasa hidup sehat dengan banyak minum air putih wajahnya akan nampak lebih segar.
Bukan saja berdampak pada manusia kembali khususnya anak-anak. Polusi udara ini juga bahaya untuk keberlangsungan lingkungan. Kotoran pada udara dapat mengganggu proses fotosintasa, artinya tanaman atau pohon sebagai penetralisir karbondioksida tidak akan bekerja maksimal.
Beberapa waktu lalu masyarakat dunia sepakat untuk menangkal efek rumah kaca. Efek rumah kaca ini disebabkan adanya perpaduan berbagai gas mulai dari CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O. Gas berbahaya tersebut menjadi satu di lapisan troposfer dan menyerap radiasi panas matahari yang dipaparkan bumi.
Ujung-ujungnya yang terjadi kemudian adalah kerusakan lapisan ozon yang berfungsi melindungi bumi dari sengatan matahari. Dan jangan kaget bila pemanasan global itu benar-benar nyata dan semua itu diakibatkan ulah kita yang tidak bisa menjaga bumi dengan baik.
Mungkin kita bisa belajar dengan negara Islandia yang diklaim sebagai negara dengan kualitas udara terbaik di dunia, sementara itu Indonesia sendiri berada di urutan 134. Artinya langit biru yang disaksikan tiap hari oleh penduduknya benar-benar memiliki kandungan oksigen yang tinggi.
Dengan kualitas udara terbaik tersebut Islandia mampu bercokol diurutan ke-13 dalam urusan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM digunakan untuk mengklasifikasikan suatu negara dalam 3 kategori mulai dari negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang.
Kini saatnya kita sebagai generasi milenial ikut ambil bagian guna mengembalikan langit biru. Salah satu cara paling sederhana adalah memperhatikan tingkat konsumsi bahan bakar.
Mulai beralih ke Pertamax yang memiliki oktan lebih tinggi daripada premium dapat dikatakan sebagai langkah kecil untuk masa depan bumi yang lebih baik. Menggunakan Pertamax akan lebih hemat untuk jangka panjang karena mampu merawat mesin kendaraan.
Ada baiknya datang ke bengkel terdekat untuk uji emisi dan melakukan perawatan berkala. Kedua hal tersebut bila dilakukan dengan rutin maka bisa dipastikan jumlah polusi udara yang akan tercipta terkontrol.
Uji emisi sendiri pada dasarnya adalah pengukuran gas buang kendaraan bermotor untuk mendeteksi kinerja mesin kendaraan. Selain untuk menjaga langit biru ternyata kegiatan ini membawa banyak manfaat antara lain untuk mengetahui tingkat efektifitas pembakaran bahan bakar pada kendaraan.
Dengan demikian pemilik kendaraan dapat menyetel mesin untuk mendapat campuran udara dan bahan bakar yang tepat. Yang paling menguntungkan tentu saja sebagai upaya perawatan unit kendaraan secara berkesinambungan dan menghemat tingkat konsumsi bahan bakar.
Jadi jangan parno dulu bila mendengar kata uji emisi. Hal ini seringkali karena masyarakat begitu tidak nyaman bila kendaaraannya harus melalui serangkaian uji emisi.
Berapa banyak penyakit yang ditimbulkan karena pencemaran udara dan itu semua akan berkurang bila memulai dengan gaya hidup yang sehat. Semua harus dimulai dari diri kita bukan orang lain.
Konsep back to nature pun kembali didengungkan. Kembali ke alam dan sebisa mungkin mengurangi tingkat konsumsi BBM menjadi salah satu alternatif. Terlihat dengan banyaknya ruang terbuka hijau untuk masyarakat umum yang kian banyak.
Tak ada salahnya untuk giat menanam tumbuhan atau pohon hijau. Selain bisa menetralisir karbondioksida pohon tersebut tentu memiliki manfaat lain. Bila tanaman sayur tentu bisa dipetik daunnya, sementara itu bila pohon besar bisa diambil kayunya.
Pertamina sebagai institusi tak ingin tinggal diam. Berbagai upaya dilakukan guna mengembalikan hijaunya bumi dan birunya langit.
Pertamina Birukan Langit
Diantara sekian banyak program Pertamina birukan langit seperti yang tertuang dalam Corporate Social Responbility (CSR) setidaknya ada 9 program yang bisa dirasakan. Program-program tersebut tentunya dapat mengembalikan eksistensi bumi dan langit.
Green Planet dapat dikatakan sebagai program yang langsung bersentuhan dengan bumi dan langit. Dimana terdapat gerakan penanaman pohon guna kelestarian bumi.
Green Festival menjadi kegiatan yang paling banyak melibatkan masyarakat umum. Para pengunjung akan diberi edukasi terkait isu pemanasan global.
Disini publik akan diajarkan beberapa langkah kecil yang akan mengurangi pemanasan global. Diantara beberapa titik poin yang disampaikan terdapat 5 green area mulai dari listrik, sampah, kendaraan, air dan pohon.
Green and Clean sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi taman sebagai paru-paru kota. Selain bekerja sama untuk membersihkan taman kota juga dilakukan penanaman pohon yang dapat menetralisir polusi udara.
Costal Clean Up tak jauh beda dengan program yang ada dipusat kota. Hanya saja untuk prgram ini dilaksanakan di pesisir pantai.
Biopori dipercaya sebagai salah satu alternatif dalam proses percepatan resapan air. Alat ini tentu saja sangat berguna dikota untuk mencegah terjadinya banjir sekaligus guna meningkatkan cadangan air di dalam tanah.
Rehabilitasi hutan mangrove, seperti yang diketahui bahwa saat ini banyak hutan mangrove yang rusak. Oleh karena itu sesuai komitmennya untuk menjaga kelestarian alam maka Pertamina melakukan penanaman pohon mangrove.
Kerajinan enceng gondok menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai jual sebuah produk. Selain itu ternyata mampu mengurangi kadar polutan di dalam air.
Pertamina Green Act, kegiatan yang melibatkan sisiwa tingkat SMU sederajat ini mampu mengasah seni dan kreatfitas. Mereka ditantang untuk memiliki gaya hidup hijau salah satunya dengan konsep 3R (reduce, reuse, recycle).
Uji emisi gas buang menjadi bukti bahwa pertamina sangat konsen terhadap limbah yang dihasilkan kendaraan bermotor. Tujuannya tentu saja untuk kemudian diatur kembali solusi yang diambil untuk mengembalikan langit biru.
Semua kegiatan tersebut melibatkan masyarakat setempat. Sehingga kelak warga sendiri yang akan memetik manfaatnya berupa udara bersih dan langit biru.
Udara yang bersih sangat dibutuhkan kehidupan baik itu untuk manusia, tumbuhan ataupun hewan. Tanpa udara berkualitas kehidupan mahluk hidup niscaya akan terganggu.
Jangankan manusia, tumbuh-tumbuhan pun membutuhkan udara bersih untuk melakukan fotosintesa. Bila udara sekitar yang ada tidak berkualitas maka proses memasak suatu pohon tidak akan maksimal.
Dalam kehidupan sehari-hari udara dibutuhkan untuk bernafas. Bernafas artinya menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida yang bersifat racun. Bila kandungan oksigen minim maka besar kemungkinan kualitas udara yang dihirup juga rendah.
Tanpa disadari dengan kualitas udara yang baik banyak nyawa terselamatkan. Mungkin kita tak pernah terpikir betapa mahalnya satu tabung oksigen di rumah sakit. Bayangkan bila udara bersih bisa diperjualbelikan, dapat dipastikan bahwa angka kematian karena buruknya kualitas udara akan meningkat pesat.
Namun demikan melimpahnya udara segar dapat menjadi indikator kualitas hidup seseorang. Mereka yang setiap hari mengkonsumsi udara berkualitas akan memiliki umur panjang.
Berdasar sebuah penelitian diketahui bahwa udara yang baik mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan demikian tak perlu lagi mengkonsumsi berbagai obat yang diproduksi pabrik yang konon mampu meningkatkan mekanisme kekebalan tubuh.
Sering merasa tegang tanpa alasan yang jelas, ada baiknya untuk sesaat mencari ruang terbuka hijau guna mendapatkan asupan udara yang baik. Tak perlu waktu lama kemudian bisa mengatur pernafasan agar aliran udara ke darah optimal.
Udara kotor juga dapat meningkatkan tingkat stres. Dengan demikian stres pun bisa dilawan dengan ketersediaan udara yang bersih. Contoh paling mudah selain berjalan-jalan ke taman kota adalah bermain ke pedesaan atau pegunungan.
Kedua wilayah tersebut memiliki kecenderungan udara yang bersih dan segar. Hal ini karena belum adanya industri atau mesin yang menghasilkan limbah berupa polusi udara.
Masih berdasar penelitian dan penuturan mereka yang gemar berolahraga di tempat yang sejuk. Mereka menjadi kecanduan olahraga karena selain mendapat manfaat untuk tubuh juga akan meningkatkan energi. Membuat tubuh segar dan awet muda juga menjadi alasan banyaknya kaum milenial gemar berlama-lama di taman terbuka hijau.
Mereka menyadari yang butuh udara segar bukan hanya paru-paru semata. Lebih dari itu seluruh organ yang ada dalam tubuh membutuhkan udara dengan kualitas terbaik.
Yang paling parah tentu saja menguatnya isu global warming atau pemanasan global. Tercemarnya udara membuat pelan tapi pasti bumi rusak dimana lapisan ozon kemudian bocor.
Bila Pertamina birukan langit dengan sedemikian rupa sebagai upaya mencegah kerusakan alam maka kita sebagai masyarakat umum bisa berperan serta. Cara-cara yang dilakukan tidak perlu sesuatu yang besar dan wah.
Cukup melakukan hal-hal kecil yang positif secara konsisten semisal;
1. Hanya menggunakan bahan bakar berkualitas semisal Pertamax
Sesuai dengan pemaparan diatas bahwa Pertamax memiliki kualitas yang jauh lebih baik sehingga tidak akan merusak lingkungan. Bayangkan bila seluruh masyarakat telah beralih ke bahan bakar jenis ini tentu langit biru bukan lagi isapan jempol semata.
2. Memulai gaya hidup sehat tanpa ketergantungan mesin
Ada baiknya dalam kehidupan sehari-hari tidak bergantung mesin. Semisal untuk bekerja atau berangkat sekolah sekali-kali menggunakan sepeda. Selain menyehatkan tentu saja akan menghemat pengeluaran.
3. Mengurangi penggunaan energi
Bukan saja untuk bahan bakar minyak, hemat listrik juga harus mulai menjadi gaya hidup. Semisal hanya menggunakan AC pada jam-jam tertentu dan segera matikan air bila tidak digunakan.
4. Menjaga ekosistem alam agar rantai makanan tidak terputus
Jangan sekali-kali berburu binatang karena bisa jadi akan memutus rantai makanan. Dalam wilayah yang besar yang terjadi kemudian adalah semua mahluk menjadi pemangsa.
5. Menambah jumlah tanaman yang ada di sekitar
Yang terjadi kini justru banyak oknum tak bertanggung jawab dengan menggunduli hutan (tanaman) sehingga menjadi rawan longsor. Kerusakan alam yang didalamnya terdapat pohon sangat disayangkan bila dirusak. Seperti yang diketahui fungsi pohon atau tanaman selain menjaga eksistensi air yang ada di dalam tanah juga menetralisir carbon dioksida menjadi oksigen.
6. Menggunakan teknologi ramah lingkungan
Banyaknya inovasi kadang tidak disertai dengan aman tidaknya bila digunakan terhadap kerusakan alam. Bila mengetahui berbagai produk semisal alat masak atau kecantikan maka mulai sekarang harus dipilih mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
7. Menjaga kebersihan lingkungan
Bukan hanya untuk kesehatan kita. Dalam agama pun diajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Jangan sampai sifat kotor dan jorok berkelanjutan yang pada akhirnya terjadi penumpukan.
8. Mampu membedakan sampah organik dan yang bukan
Sepele tapi tidak semua orang mampu melakukannya. Bahkan kini ada beberapa orang atau kelompok mampu membentuk bank sampah dimana limbah tersebut akan diolah kembali.
9. Mengolah sampah organik
Hampir semua orang tahu kalau sampah organik bisa diubah menjadi pupuk yang kemudian bisa digunakan.
Kini ada baiknya mulai mengolah sampah organik menjadi kompos. Bukan saja akan menyingkirkan sampah tapi akan memberi manfaat untuk tanaman kesayangan.
10. Mulai membiasakan menggunakan transportasi umum atau masal
Kaum milenial haruslah beralih ke transportasi masal karena selain menghemat biaya juga menjaga ketepatan waktu. Kota besar yang didominasi kendaraan pribadi sudah bisa dipastikan akan menimbulkan kemacetan.
Lain halnya bila menggunakan transportasi umum maka akan lebih cepat karena mereka memiliki jalur khusus. Bahkan dibeberapa kota besar di dunia mengeluarkan kebijakan yang merangsang penduduknya untuk beralih ke transportasi umum.