Saat ini di Jogja tengah muncul perbincangan hangat dimana dimungkinkan Bajaj akan masuk Jogja. Sinyal ini muncul manakala orang nomor satu di Kodya Jogjakarta yang tak lain adalah Haryadi Suyuti mengendarai kendaraan warna biru tersebut di halaman Balaikota Jogja pada Minggu (18/10/2015).
Meski telah nampak tanda-tanda akan munculnya produk asli India ini Walikota Jogja masih mengaku coba-coba. Kalaupun nanti akan digunakan pihaknya berjanji akan melindungi keberadaan becak manual yang lebih dulu ada.
Adanya Bajaj di Kota Pelajar tentu akan semakin menambah pilihan transportasi publik. Terlebih saat ini kendaraan berpenumpang 3 ini baru ada di Ibukota Jakarta. Rencananya bila benar Bajaj akan masuk Jogja akan dibuat beda dengan yang telah ada di Jakarta.
Salah satunya dengan memodifikasi beberapa ornamen yang ada semisal cat yang saat ini identik dengan warna biru menjadi bertemakan batik. Batik di pilih tentu dengan harapan juga akan semakin mempopulerkan karya asli Indonesia.
Bajaj dikenal sebagai kendaraan publik yang sangat mewabah di Jakarta. Hal ini karena kendaraan ini selain bisa menampung penumpang hingga 3 orang juga hemat Bahan bakar Minyak (BBM). Dalam keadaan normal kendaraan ini bisa menempuh jarak hingga 40 kilometer untuk satu liternya.
Untuk bisa beroperasi di Jogja maka kendaraan publik harus melalui beberapa kajian dan pengujian. Mereka yang nantinya akan melakukan kajian adalah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY, Dinas Perhubungan (Dishub) Jogja, dan Polresta Jogja.
Apapun hasilnya kelak, beberapa kendaraan ramah lingkungan seperti Becak dan Andong harus dijaga keberadaanya. Jangan sampai sesuatu yang telah menjadi identitas Kota Jogja hilang hanya karena proses modernisasi.