Mie Ayam Bu Tumini bisa dibilang menjadi salah satu mie ayam terlezat di Jogja. Terlebih dengan bumbu kaldu yang diletakan di bagian atas sebagai toping tentu semakin membuat siapa saja yang melihatnya langsung ngiler.
Tampilan mie ayam ini agak berbeda dengan mie pada umumnya, terutama pada ukuran mie yang lebih besar dan kenyal daripada yang biasa. Cukup unik dan membuat siapa saja ingin segera menyantapnya hingga sendok terakhir. Bahkan tak jarang kuahnya pun benar-benar habis, tanpa sisa sama sekali.
Citarasa yang kuat dari menu yang satu ini adalah rasa manis, sangat cocok dengan lidah orang Jogja yang memang sangat menggemari masakan manis. Selain itu bumbu rempah juga begitu kuat melekat di seluruh lidah.
Bila ingin semakin meningkatkan gairah untuk menyantap tanpa jeda ada baiknya tambahkan sambal sesuai selera. Sambal yang ada telah teruji akan semakin menguatkan citarasa yang ada.Kalau masih belum cukup juga bisa ditambahkan saos dan kecap.
Baca juga: 5 Mie Ayam yang Tidak Membosankan
Lokasi Mie Ayam Tumini
Letaknya sangat strategis, berada di Jalan Imogiri Timur No 187, persisnya ada di sebelah utara terminal Giwangan atau sekitar 500 meter di utara ring road selatan Jogja. Dulu ketika saya masih bekerja di PT Komitrando Emporio yang ada di Jalan Wonosari km 8 bisa melipir via ring road selatan.
Tak akan tersesat karena begitu melewati tempat tersebut sudah disambut dengan belasan atau puluhan sepeda motor yang diparkir. Meski demikian jangan kuatir karena telah ada beberapa tukang parkir yang siap membantu merapikan dan mengambil motor bila telah selesai makan. Tak jarang parkir ini akan memakan tempat hingga warung yang ada di sebelahnya.
Untuk menikmati sajian menggugah lidah ini harap sedikit bersabar. Meski si penjual menyiapkan belasan mangkuk bukan berarti giliran kita ada di dalamnya.
Meski yang dijual hanya mie kuah tapi disediakan beberapa variasi selain mie ayam biasa seperti mie ayam ceker, mie ayam jumbo, dan mie ayam setengah. Bagi yang ingin dispesialkan bisa memesan tambahan ceker atau sawi. Yang jelas mie ayam biasa saja sudah bisa memanjakan lidah.
Saking larisnya kadang untuk berburu kuliner ini tidak bisa datang terlambat atau terlalu sore. Bisa jadi kalau pas hari libur sebelum pukul 4 sore sudah habis. Tapi kalau hari biasa kadang ketika datang jam 5 sore sudah menjadi pengunjung terakhir.