Berkunjung ke Muntilan kurang pas kiranya tanpa membawa oleh-oleh kuliner khas kota tersebut. Apalagi kalau bukan roti kering jadul berbahan tapioka yang lebih dikenal sebagai Roti S.
Dinamakan demikian karena secara tampilan roti ini berbentuk huruf S. Diantara beberapa produsen roti jadul yang tersisa kini masih ada Sido Maju Marsudi.
Brand ini hadir dan menjadi jawaban bagi mereka yang dulu sempat merasakan kelezatan roti jadul Sidodadi. Kuliner khas Muntilan yang yang pernah berjaya di masanya.
Namun sayang pabrik Sidodadi tidak beroperasi secara optimal dan lebih fokus melayani pelanggan lama yang mayoritas berasal dari luar kota. Akan tetapi roti tradisional ini diteruskan oleh Marsudi yang tak lain adalah karyawan dari Sidodadi.
Baca juga: Sejarah Roti S Sidodadi
Roti S Sido Maju Marsudi Hadir Lebih Fresh
Kini Roti S tidak saja hadir dalam bentuk asli tapi juga muncul beberapa varian rasa mulai dari kelapa, jahe, moka,dan keju. Semua itu tentu untuk menjangkau segmen yang lebih luas.
Dari sisi perizinan pun diperhatikan dengan seksama. Hal ini dibuktikan dengan adanya sertifikat halal dan P-IRT.
Menjadi salah satu binaan Dinas Koperasi dan UKM Magelang, Sido Maju Marsudi ingin memperkenalkan produk ini kepada masyarakat luas.
Kepada Kanal Jogja, Dewi Endang Susilowati sebagai penerus produsen kue kering khas Muntilan mengatakan bahwa langkah ini sebagai salah satu bentuk inovasi agar bisa diterima kalangan terutama anak-anak dan remaja.
Resep dasar yang digunakan Dewi dan suami berasal dari resep aslinya. jadi jangan kaget bila kemudian citarasa yang muncul masih terjaga hingga saat ini.
Bukan hanya dari teknik pembuatan saja tapi juga dari cara pemanggangan. jangan kaget kemudian bila menemukan oven tradisional yang masih menggunakan kayu saat berkunjung ke tempat produksi.
Cita rasa yang begitu khas inilah yang menjadikan Roti S milik Sido Maju Marsudi menjadi Roti Kering Jadulnya Muntilan. Hal ini tentu sangat beralasan mengingat secara historis Roti S begitu lekat dengan masyarakat Muntilan sejak puluhan tahun lalu.
Dewi kini tengah berupaya untuk mengubah anggapan bahwa Roti S hanyalah roti yang hadir dikala lebaran layaknya kastengel atau nastar. namun makanan ini bisa menjadi teman setia saat bersantai di rumah sekaligus suguhan saat ada tamu.
Roti yang memiliki masa kadaluarsa cukup panjang ini pun bisa menjadi suguhan yang tepat saat ada hajatan. Mulai dari nikahan, sunatan, syukuran dan lain-lain. Berharap apa yang diwariskan mertua bisa diteruskan dan diterima masyarakat luas.
Solusi Cemilan Sehat
Dewi yakin produk jadul yang diproduksi dengan cara sederhana tanpa bahan pengawet ini pun bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin cemilan sehat. Terutama bagi mereka yang peduli akan pentingnya kesehatan.
Seperti kita tahu saat ini di luar ada banyak makanan yang diproduksi dengan bahan pengawet dan bahan kimia. Tentu sebagai orang tua tidak ingin bila anak dan keluarga mengonsumsi makanan tersebut dan sebagai alternatif maka Roti S Sido Muncul Marsudi menjadi jawabannya.
Roti jadul khas Muntilan ini sudah bisa ditemukan di beberapa pasar dan toko oleh-oleh yang ada di Muntilan dan sekitarnya. Selain itu Dewi juga aktif melakukan bazar dan kemitraan dengan berbagai pihak mulai dari dinas, perbankan, dan lain-lain.
Tidak berhenti di sini tapi ibu dua anak ini juga menggarap pasar digital dan salah satunya dengan mengikuti kegiatan UMKM Level Up dari Kominfo. Di mana ia berkomitmen untuk menjadikan produknya ada di setiap lini media sosial dan e-commerce.
Cara paling mudah tentu saja dengan mengetik “Roti S Sido Maju Marsudi” maka akan muncul produk dimaksud. Selain melalui e-commerce calon pembeli juga bisa melakukan pembelian via instagram di @sidomaju_marsudi atau wa only 081770415462.