Dalam beberapa waktu terakhir ini pemerintah telah melakukan sejumlah pelonggaran. Terutama dalam kaitan pelepasan masker di area terbuka. Dan itu menjadi penanda bahwa saatnya kita bangkit dan 2022 harus lebih baik.
Mengganti waktu yang mana lebih dari 2 tahun terakhir kita dihantam pandemi. Mengakibatkan berbagai sektor terpukul, terutama dalam kaitan ekonomi keluarga.
Tak ingin terpuruk maka ada baiknya semua yang dulu sempat tertunda untuk disegerakan. Apa yang dulu sekadar wacana untuk dituntaskan.
Mimpi itu harus diwujudkan. Terutama tentang bagaimana kita kembali menyelamatkan perekonomian keluarga.
Tidak ada lagi alasan karena pandemi atau pembatasan dan membuat kita enggan keluar rumah. Kembali menata apa yang dulu diimpikan
2022 Harus Lebih Baik
Sama seperti yang lain, setiap tahun pun saya pastinya menyusun target. Pun demikian dalam tahun ini miliki target untuk miliki rumah pribadi.
Dan alhamdulilah di awal bulan Mei 2022 rumah itu terealisasi. Selanjutnya tentu saja mengeksekusi mimpi-mimpi yang lain.
Kalau mimpi untuk bekerja di rumah pastinya saya tuntaskan di Januari 2022. Pandemi mengajarkan banyak hal dan salah satunya tentang bagaimana kita bisa bertahan meski bekerja di rumah saja.
Benar saja, saya termasuk orang pertama yang terdampak dari adanya Covid-19. Ingat betul per 1 April 2020 di rumahkan.
Setelah itu fokus membangun mimpi dengan bekerja di rumah saja. Berhubung ketrampilan yang dimiliki hanya sebatas penulisan maka tak ada pilihan lain selain jualan artikel.
Baca juga: Pandemi Memaksaku Dalam Sekejap Menjadi Fulltime Blogger
Hidup itu Harus Berubah
Tidak ada alasan terjebak dalam situasi kenyamana. Dalam arti ketika saya sudah bisa bertahan dengan dunia tulis menulis dan berhenti di situ.
Harus ada mimpi lain yang dikejar dan kalau boleh jujur mimpi berikutnya tentu saja menjadi seorang marketing. Apapun produknya harus bisa saya jual.
Untuk sementara ini, beberapa produk yang saya jual tentu saja artikel yang saya produksi, backlink dan jasa pengelasan. Setelah itu ada keinginan besar untuk merambah dunia fashion.
Mencipta brand sendiri dan memasarkan kepada masyarakat luas. Bahwa itu semua mewakili citra diri ini. Produk detail seperti apa mungkin saat ini belum bisa saya sebutkan.
Namun dalam beberapa bulan ke depan pastinya produk tersebut akan rilis. Semua itu tentu saja berkat sinergi dan kolaborasi dengan beberapa kawan lainnya.
Hidup itu Untuk Keluarga
Family Man itu yang ingin saya katakan kepada masyarakat luas. Bahwa saya bekerja lebih untuk keluarga itu saja.
Dengan demikian apapun itu yang sekiranya bisa membahagiakan mereka pastinya akan saya lakukan bagaimana pun caranya.
Istri pun dalam beberapa waktu terakhir secara terang-terangan menegaskan bahwa dirinya ingin satu mobil. Bukan satu barang yang mewah tentunya karena mobil bekas pun tak apa.
Hanya saja menurut saya untuk saat ini itu bukan satu kebutuhan wajib. Toh ketika dia menginginkan rumah tak perlu waktu lama pun terealisasi.
Ada ketakutan sejatinya dengan adanya barang-barang yang identik dengan kebutuhan tersier ini. Di mana secara psikologis kecenderungan akan diikuti yang lain. Padahal kalau saja mau jujur apa yang diinginkan tinggal tunjuk dan beli.
Mungkin keinginan itu akan saya realisasikan di akhir tahun. Bukan barang baru yang disiapkan tentunya karena lebih hanya untuk merendam “nafsu” yang ada.
Produk itu pun tidak harus dibeli cash atau tunai. Mengingat saat ini ada banyak lembaga keuangan baik itu perbankkan atau pun non perbankkan yang siap bantu.
Tinggal gunakan aplikasi CarPay maka semua ketakutan itu akan terjawab. Dengan aplikasi ini kita bisa mengukur kemampuan finansial yang ada.
Dengan demikian tidak ada satu sisi yang kemudian merasa akan terkorbankan. Cukup buka aplikasi dan isi data sejujur mungkin. Bikin beberapa opsi agar 2022 harus lebih baik hingga menemukan formula terbaik dan eksekusi.
Selamat mencoba.