Suasana hijau alami terasa begitu kental di Desa Wisata Kembangarum. Desa ini terletak di Donokerto, Turi, Sleman yang terkenal akan perkebunan salaknya. Kembangarum sendiri memiliki hamparan taman outbond yang asri dengan beberapa joglo etnik sebagai tempat bersantai bagi pengunjung.
Sejak diresmikan 2005 silam, Desa Wisata Kembangarum atau sering disingkat ‘DEwi KEmbar’ terus berkembang sebagai desa wisata alam, budaya, dan edukasi.
Penataan kolam, bunga dan tanaman, serta batu-batu hias, sampai konsep bangunan didesain rindang dan cantik. Sejumlah gubug ditata unik misalnya untuk caffe, gubug makan, hingga pijat tradisional.
Kenyamanan itulah yang membuat Kembangarum difavoritkan pengunjung untuk membuat berbagai acara. Mulai dari pertemuan bisnis hingga acara santai seperti outbond buat anak-anak. Sementara paket-paket wisata homestay sangat diminati pengunjung terutama di musim liburan.
Menariknya, Kembangarum telah berhasil meraih 13 kali penghargaan bergengsi sebagai desa wisata terbaik. Piala-pialanya berjejer rapi di ruang tamu. Inilah bukti bahwa Kembangarum berhasil menjadi salah satu desa wisata terbaik di Jogja. Dari sekian banyak desa wisata yang terus mengalami perkembangan.
Selayang-pandang menyusuri sudut-sudut cantik Kembangarum. Setelah berkeliling taman dan menilik spot outbond, kita bisa turun ke sisi samping sungai. Biasanya pada sore hari banyak orang memancing di sungai Sempor.
Di sisi sungai terdapat gubug terbuka untuk layanan pijat spa tradisional yang bisa diperoleh melalui paket homestay. Nah, bangunan utama yaitu Joglo Sempor sering digunakan untuk pertunjukan wayang kulit dan acara budaya lainnya.
Dari Joglo Sempor ini pengunjung akan berjalan melintasi pertanian organik menuju lokasi homestay. Setiap rumah joglo punya kapasitas bervariasi dengan bilik kamar tidur dan kamar mandi. Rumah Joglo yang berkapasitas 10-15 orang disediakan bagi tamu rombongan dengan kasur tambahan di lantai.
Selain penginapan tersedia pula dapur tradisional di bangunan yang terpisah. Dapur bisa digunakan tamu homestay untuk masak dengan bahan-bahan alami dari perkebunan Kembangarum. Dan malamnya menyiapkan bahan atau bumbu barbeque untuk bakar sate di api unggun. Secangkir teh atau kopi hangat pun tersedia di gubug angkringan sekitar homestay.
Seperti itulah sepintas informasi jalan-jalan ke Desa Wisata Kembangarum. Banyak pengalaman baru yang bisa kita abadikan melalui kamera foto. Apalagi pada siang hari anak-anak desa berlatih menabuh gamelan, edukasi budaya ini sangat mengesankan.
Nah, sepulang dari wisata Kembangarum jangan lupa mampir beli oleh-oleh kopi biji salak. Produk lokal yang sudah meraih apreasiasi Presiden Joko Widodo, dan hanya ada di Turi, Sleman.