Konten yang berkualitas memiliki kekuatan yang cukup baik untuk bersaing di dunia digital. Tren ini bukan hanya untuk kebutuhan bisnis semata, namun demikian menjadi media promosi efektif untuk memberikan edukasi dan telah banyak dilirik banyak pihak.
Belum lama ini atau tepatnya 6 Maret 2025, Digitalic berkesempatan membawakan workshop yang digelar oleh Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO) BPOM. Kegiatan kali ini bertajuk Workshop of Content Creation dan diikuti sejumlah karyawan BPOM.
Update Algoritma Media Sosial 2025 & Cara Membuat Konten Storytelling
Dua materi penting penting disampaikan, mulai dari mengenal Update Algoritma Media Sosial 2025 & Cara Membuat Konten Storytelling. Robit Mikrojul Huda, Founder Digitalic Indonesia menyampaikan bahwa saat ini ada banyak fitur baru di Instagram yang bisa digunakan dan salah satu yang paling update adalah Trial Reels.
Selanjutnya Robit memberikan tips atau best practice yang bisa dilakukan agar bisa membuat konten berkualitas dan tepat sasaran. Media yang disasar kali ini adalah Instagram dan TikTok.
Hal pertama yang perlu ditegaskan adalah bagaimana membuat reels secara konsisten dan minimal 10 konten dalam 1 bulan. Perlu juga untuk membuat konten tipe carousel daripada single photo.
Khusus konten berupa video maka 3 detik pertama menjadi momen yang sangat menentukan. Selanjutnya untuk bagaimana senantiasa up to date dan riding the wave sehingga konten lebih relevan dan mengikuti tren terkini.
Storytelling hingga saat ini masih dianggap sebagai alat komunikasi yang powerfull untuk menyampaikan sebuah informasi. Jenis konten ini juga masih dianggap sebagai salah satu yang terbaik untuk meningkatkan keterlibatan atau engagement masyarakat. Teknik ini juga bisa dipilih untuk menyampaika informasi yang rumit dengan cara lebih sederhana.
Teori dan Praktik Membuat Content Plan
Materi kedua berupa Teori dan Praktik Membuat Content Plan dan disampaikan Riski Saputra, Digital Communication Consultant Digitalic. Pria tampan ini dengan lugas menyampaikan bagaimana cara membuat Content Plan yang efektif.
Hal pertama yang perlu diperhatikan tentu saja menentukan visi, misi, tupoksi, target audience dan riset kompetitor. Dengan cara ini maka konten yang dihasilkan akan jauh lebih berkualitas.
Riski menyampaikan ada baiknya Direktorat PMPUPO BPOM melakukan evaluasi internal untuk membuat konten yang ada di media sosial seperti Instagram dan Tiktok. Cara yang pertama dan utama tentu saja menciptakan konsistensi di visual design, menciptakan konten relevan, dan matriks goals yang tepat.
Setelah evaluasi internal langkah selanjutnya adalah dengan membuat Content Pilar dan menciptakan Content Plan yang tepat sesuai dengan visi dan misi dalam hal ini Badan BPOM Direktorat PMPUPO.
Salah satu rekomendasi terbaik untuk content pillar berupa materi tentang edukasi dan porsinya bisa mencapai 50%. Selanjutnya ada entertainment dengan porsi 30%, dan sisanya 20% untuk engage.
Konten edukasi bisa berupa informasi nulai dari tips dan trik, event, dan program kerja Badan BPOM Direktorat PMPUPO. Sementara itu konten entertainment bisa dibuat dengan cerita humor dan meme yang relevan, greetings, dan riding the wave. Dan terakhir untuk konten engage bisa berupa QnA, mitos atau fakta dan lain sebagainya.
Para peserta tidak saja diajarkan teori semata tapi juga diajak untuk praktek langsung. Peserta dibagi kelompok yang berisi 6 orang dan mereka diberi kesempatan untuk membuat content plan dan konten yang bagus.
Diwaktu yang sama BPOM Direktorat PMPUPO mengapresiasi materi yang disampaikan oleh Digitalic. Pernyataan ini disampaikan Rizan Febriana Pratama, S.Farm, Apt, yang mengatakan bahwa pelatihan workshop hari ini sangat bermanfaat karena peserta mendapatkan wawasan yang melimpah. Rizan juga berharap semoga tim media sosial PMPUPO bisa lebih baik lagi dalam mengerjakan konten untuk media sosial.
Pernyataan serupa disampaikan Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO) BPOM, Ema Setyawati, S.Si, Apt, ME dimana hari ini bisa belajar lebih banyak seputar cara membuat konten di sosial media. Menurutnya dalam wakti setengah hari saja mereka sudah mampu menciptakan 30 calon konten.