Forkom Ngaglik Gelar Diskusi Perlindungan Hukum dan Workshop Videografi

Dalam upaya perlindungan hukum dan peningkatan kualitas UMKM, Forkom Ngaglik menyelenggarakan diskusi perlindungan hukum dan workshop videografi menggunakan smartphone. Kegiatan yang dikhususkan untuk forkom kapanewon ini diikuti 20 peserta yang berasal dari 6 kalurahan yang ada di Ngaglik.

forkom ngaglik
ist

Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama forkom dengan pemerintah Kapanewon Ngaglik yang didukung penuh oleh The Bungxus Project. Workshop yang digelar selama 1 hari ini dilaksanakan pada Sabtu, (8/6) di Badai Resto & Cafe, Ngaglik, Sleman.

Hadir sebagai narasumber diskusi Perlindungan Hukum bagi UMKM Panewu Ngaglik Agung Endarta, S.Sos, M.Si, Ulu-Ulu Kalurahan Sardonoharjo Anang Setiawan dan Roy Baskoro selaku pendamping UMKM. Dalam sambutannya Agung mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah pengembangan pelaku UMKM di wilayah Ngaglik.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Bagaimana kemudian para pelaku UMKM setelah memproduksi mampu memasarkan. Dan untuk sampai pada tahap ini tentu butuh keterampilan dalam membuat konten, salah satunya konten berupa videografi.

Baca juga: Deretan Tempat Makan Unik di Jogja

2 Agenda 1 Waktu Diselesaikan Forkom Ngaglik

cut mutia kensagara
ist

Pada kesempatan ini Forkom Ngaglik menuntaskan dua agenda dalam satu. Di mana mereka belajar pentingnya dan kesadaran akan perlindungan hukum dan di waktu yang sama belajar teknik videografi untuk meningkatkan kemampuan dalam penjualan.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Diskusi Perlindungan Hukum

Pemerintah baik itu di tingkat kalurahan maupun kapanewon berupaya memberikan dukungan penuh untuk memberikan perlindungan hukum bagi para pelaku UMKM. Hadirnya forkom di tingkat kalurahan dan kapanewon juga sangat membantu proses edukasi kepada para pelaku UMKM.

Saat ini para pelaku UMKM telah mulai sadar pentingnya perlindungan hukum dengan melengkapi dokumen dan yang paling dasar tentu saja NIB. Sementara itu Anang Setiawan menjelaskan berbagai masalah yang berhubungan dengan UMKM cukup kompleks. Terutama berkaitan dengan hukum dalam hal ini perizinan dan legalitas.

Para pelaku UMKM di wilayah Ngaglik telah mulai sadar pentingnya perlindungan hukum. Hal ini terlihat dengan semangat untuk mengurus legalitas mulai dari NIB, IMB, halal dan lain-lain.

Sebagai contoh di wilayah Sardonoharjo melalui forkom telah membantu menerbitkan 856 NIB. Sementara di tahun ini pemerintah kalurahan telah menargetkan 1000 NIB.

Workshop Videografi dengan Smartphone

Saat ini tidak ada alasan bagi UMKM yang merasa kesulitan untuk memasarkan produk ataupun memproduksi konten untuk berjualan. Adanya smartphone telah membantu proses atau kerja UMKM untuk menjual produk ke masyarakat luas.

Workshop videografi dengan smartphone difasilitasi The Bungxus Project. Hadir sebagai narasumber ada Bayu Bharotodiasto, ST, MM, MBA yang tak lain adalah konsultan bisnis dan pendamping UMKM.

Peserta sebelum diajak untuk membuat konten videografi mendapat paparan terkait teknik dan manfaat dari konten video. Mereka juga diberi kesempatan untuk bertanya atau memaparkan kesulitan saat membuat konten untuk kemudian diberikan solusi.

Dalam praktek pembuatan konten para pelaku UMKM mengoptimalkan beberapa fitur yang ada dalam smartphone. Selain itu tentu saja teknik mengambil angle agar hasil kian optimal.

Pos terkait