Tahun ini “Gelar Budaya Seni Tradisi Desa Wiladeg” memang urung dilaksanakan tapi Desa Wiladeg tetap memiliki tradisi yang patut diacungi jempol. Menjadi cara bagi warga sekitar untuk lebih bersyukur atas apa yang dikaruniakan Tuhan.
Puncak acara di tandai dengan adanya pertunjukan berbagai pentas seni seperti Reog, Kuliner Tradisional, Tari Bolodewo, Gejog Lesung, Terbangan, Gumbreng, Toklik, Puputan, Salawat, aneka Dolanan dan lain-lain. Tak lupa kenduri dan sedekah pun dilakukan.
Oleh karena itu buat kamu yang ada disekitar Karangmojo, Gunungkidul tak ada salahnya untuk memeriahkannya. Atau kamu yang kebetulan adalah pecinta seni tradisi silakan datang, semua gratis kecuali kalau mau jajan tentunya.
Jangan lupa kalau datang membawa kamera atau smartphone. Hal ini karena dipastikan aka nada spot menarik yang pantas untuk diabadikan. Bisa juga sekedar untuk kenang-kenangan dari kegiatan yang digelar satu tahun sekali ini.
Acara ini bisa dibilang mirip dengan Sekaten Kraton Jogja, hanya saja dalam ruang lingkup kecil karena dikelola oleh masyarakat setempat. Asal mula dari kegiatan ini pun sama, yakni Rasulan atau kegiatan mengenang kembali baginda Nabi Muhammad SAW.
Tradisi Turun Temurun
Tradisi ini telah berjalan cukup lama dan turun temurun. Tradisi yang senantiasa berkembang di tanah Jawa dan bisa dipastikan ada dibeberapa tempat. Kegiatan Rasulan ini juga sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah. Hanya saja terkait penamaan akan disesuaikan oleh masing-masing.
Ritual yang biasa dijalani dalam kegiatan ini adalah bersih dusun mulai dari kawasan sekitar desa hingga makam. Dilanjutkan dengan selamatan berupa kendurian kemudian kirim doa kepada leluhur, mendoakan mereka semoga dilapangkan kuburnya. Tak lupa doa untuk kesejahteraan dan kemakmuran untuk masyarakat desa.
Seperti kegiatan berbagai budaya yang lain, dalam tradisi inipun tak lupa akan diarak gunungan yang berisi hasil bumi. Biasanya kegiatan itu dilakukan pada siang hari saat matahari telah terik.
Yang Beda dari Tradisi Desa Wiladeg
Keunikan lain dari tradisi Rasulan di Desa Wiladeg adalah adanya peyek. Bagi yang belum tahu peyek adalah makanan yang terbuat dari tepung digoreng tipis dengan campuran kacang-kacangan.
Untuk mencapai desa Wiladeg cukup mudah ditemukan dari pusat kota Wonosari. Dengan menyusuri sepanjang 5 kilometer dari Jalan Wonosari – Samin maka sudah bisa ditemukan.