Setelah sempat di tutup selama dua bulan kini jalur pendakian Gunung Merapi kembali di buka untuk umum mulai Senin (16/3/2015). Praktis dengan pembukaan jalur ini besar kemungkinan pada libur hari raya Nyepi yang jatuh pada Sabtu (21/3/2015) nanti akan mulai ramai.
Pembukaan jalur pendakian ini disampaikan oleh Kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) pada Senin (16/3/2015) siang. Nantinya para pendaki bisa mengambil rute pendakian dari Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Penutupan jalur pendakian selama dua bulan ini dibenarkan oleh Samsuri (40) selaku petugas retribusi wisata pendakian dari TNGM kepada Antara. Tepatnya penutupan ini terjadi mulai 16 Januari hingga 16 Maret 2015.
Adapun retribusi yang dikenakan untuk masuk kawsan TNGM hanya Rp 7.500,- sementara itu untuk weekend menjadi Rp 15.000,-.
Samsuri mengatakan bahwa bila pendaki pemula dan belum memiliki kemampuan yang cukup ada baiknya untuk menyewa pemandu dari masyarakat setempat. Dalam keadaan normal para pendaki bisa diantar hingga puncak. Namun untuk saat ini cukup sampai di Pasar Bubrah.
Adapun penutupan jalur pendakian selama dua bulan ini lebih untuk perbaikan jalur. Dengan demikan pasca perbaikan para pendaki akan di buat lebih nyaman dan aman. Lebih terperinci bentuk perbaikan yang dilakukan adalah penanaman pohon di Pos I atau Batu Belah dan perbaikan gorong-gorong yang akan mengamankan pendaki pada saat terjadi hujan.
Papan penunjuk yang terpasang diharapkan mampu membantu para pendaki untuk sampai puncak tanpa kendala atau tersesat. Pasalnya hingga saat ini masih seringkali ada pendaki yang tersesat.
Meski musim hujan akan berakhir tapi tetap saja pendaki harus membawa peralatan standar. Hal ini untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan.
Himbauan untuk tidak sampai puncak juga diberlakukan pada tahun baru 2015 lalu. Dan kini ternyata masih berlaku jadi pastikan untuk mentaati peraturan yang ada demi keselamatan selama pendakian Gunung Merapi.
Bila dirasa ke puncak gunung adalah satu kegiatan yang cukup ekstrim ada baiknya untuk tidak melanjutkan perjalanan. Sebagai pelipur lara maka mampirlah ke Museum Sisa Hartaku atau Museum Api Gunung Merapi yang letaknya di kaki gunung.