Bakmi Jawa Gunungkidul mungkin bisa menjadi pilihan kala malam tiba saat berada diseputar Wonosari. Jumlah warung yang cukup banyak tak merepotkan siapa saja untuk memilihnya tapi pastikan dulu untuk mampir di Warung Bakmi Djowo Mbah Wito.
Jadi bila kamu usai berwisata di sekitar Gunungkidul baik itu di pantai, gua, maupun pegunungan sangat disaratkan untuk mampir. Bukan untuk mengganjal perut karena lapar semata, lebih dari itu adalah benar-benar merasakan kuliner asli Gunungkidul.
Alasan utama kenapa diharuskan terlebih dahulu untuk berkunjung di warung Bakmi Jawa Gunungkidul yang satu ini tentu saja faktor rasa dan sejarah. Rasa yang istimewa dan bisa bertahan hingga puluhan tahun tentu menjadi daya tarik sendiri.
Kuliner Legend Khas Gunungkidul
Warung bakmi yang telah ada sejak 1942 ini juga menjadi langganan para pejabat. Bukan saja yang berasal dari Gunungkidul, tapi pejabat dari ibukota pun sering mampir.
Puluhan tahun menyajikan Bakmi Jawa Gunungkidul membuat warung ini memiliki pelanggan setia. Artinya hingga sekarang warung bakmi yang berada di Dusun Kemoro Sari I, Desa Piyaman, Wonosari ini telah bertahan selama tiga per empat abad.
Bisa jadi bukan saja hanya ayah ibu kita yang pernah mencicipinya. Tapi kakek nenek kita pun mungkin pernah mencobanya.
Dengan pengalaman puluhan tahun tersebut wajar saja bila Warung Bakmi Mbah Wito selalu dinanti pembeli. Tak terkecuali para pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang memanggil dan memintanya untuk memasak.
Citarasa Tetap yang Utama
Usaha yang telah diteruskan oleh anaknya ini tetap mempertahankan citarasa yang ada. Tak ada perubahan karena bumbu yang dibuat benar-benar pas.
Selain rasa gurih yang ditimbulkan dari kuah ayam yang dibuat dengan tambahan udang terdapat rasa manis tebu yang berasal dari gula batu. Bumbu lain yang digunakan pun tidak terlalu banyak karena memang citarasa dari kuah ayam menjadi primadona.
Hanya menggunakan bahan terbaik, salah satu kunci utama citarasa kuliner ini tetap terjaga. Menggunakan ayam betina terbaik dan dimasak dengan anglo yang memiliki panas luar bisa membuat masakan matang luar dalam.
Selain Bakmi Djowo Mbah Wito masih banyak warung sejenis yang layak diapresiasi lebih. Minimal ada 6 warung bakmi yang bisa dikatakan sebagai biangnya.
Menu yang disajikan paling tepat dinikmati saat hujan. Minuman yang bisa dipilih tentu saja teh nasgitel dengan gula batu. Nasgitel sendiri merupakan akronim dari Panas, Sepet Legi Kentel. Seolah membuat siapapun itu akan selalu terkenang dan ingin kembali.
Selain tersedia bakmi nyemek atau dengan kuah sedikit di warung ini juga disediakan bakmi goreng, nasi goreng dan magelangan. Jadi cukup banyak varian yang disediakan sebagai antisipasi bila ingin suasana berbeda.
Jadi saat berkunjung ke Gunungkidul jangan hanya membahas gatot dan thiwul sebagai kuliner iconik. Masih banyak pilihan lain semisal Kicikan yang kini mulai punah.