Pembelajaran untuk anak-anak bisa datang dari berbagai hal, salah satunya adalah melalui kebudayaan. Akulturasi kebudayaan dapat membangun atmosfer edukasi. Inilah yang coba direalisasikan oleh Sekolah Budi Utama yang baru-baru ini menyelenggarakan festival 1000 topeng.
Dan bagi kamu yang tertarik masih ada waktu untuk mengunjunginya. Pasalnya kegiatan yang digelar sejak tanggal 12 Maret 2016 lalu akan berakir pada 16 Maret 2016.
Festival ini merupakan perwujudan dari penggabungan akulturasi budaya Indonesia dan Tiongkok. Dua kebudayaan tersebut memang berbeda namun mampu berjalan secara selaras.
Festival 1000 topeng bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan kepada anak-anak agar paham apa kelebihan dan keunikan masing-masing budaya. Sehingga diharapkan tidak ada ketimpangan yang merendahkan salah satu dari kebudayaan tersebut.
Festival 1000 topeng yang diikuti oleh para siswa tersebut berjalan dengan baik dan dipenuhi antusiasme yang tinggi. Para siswa sangat tertarik mengikuti lomba lukis topeng yang diadakan Februari lalu sehingga bisa menghasilkan 1000 topeng dari 530 peserta. Karena jumlah topeng yang begitu besar, maka MURI menganugerahi festival ini sebagai lomba melukis topeng karakter oleh siswa terbanyak.
Topeng-topeng yang dihasilkan oleh para siswa tersebut kemudian dipamerkan di Gallery Sangkring Art Space, Bantul. Pameran ini juga ditujukan sebagai sarana edukasi terhadap akulturasi budaya. Karena tujuan mulia tersebut, Putu Sutawijaya selaku pemilik Sangkring Art Space sangat mendukung pameran yang dilakukan di gallerynya.
Pameran di Sangkring Art Space dibuka pada hari Sabtu (12/3/2016). Tidak hanya siswa saja yang antusias menghadiri pembukaan tersebut, tetapi orang tua dan pengunjung lainnya juga bersemangat menyaksikan festival 1000 topeng lukis.
Bila melihat karya mereka dirasa belum cukup dan ingin melihat sesuatu yang handmade ada baiknya datang ke Museum Anak Kolong. Di tempat ini menjadi gudangnya mainan tradisional dari seluruh dunia.