Kirab Boyong Tirto Kautaman Digelar di Embung Tirtoagung

Tak mau ketinggalan dalam peringatan Hari Air Sedunia, Pemerintah Kabupaten Sleman dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air Energi Mineral (SDAEM) Sleman menggelar Kirab Boyong Tirto Kautaman di Embung Tirtoagung.

kirang boyong tirto di embung tirto agung
tribunnews.com

Adapun tempat yang dipilih tentu saja embung yang terletak di Dusun Krapyak, Desa Margoagung, Seyegan, Sleman. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu (12/4/2015).

Turut meramaikan prosesi adat ini adalah para Dimas Diajeng Sleman. Mereka tidak sendiri tapi juga didampingi oleh Dimas Diajeng Cilik Sleman. Rombongan tersebut terlihat lebih meriah dengan banyaknya bregodo atau pengawal di belakang mereka.

Jamasan Dimas Diajeng Sleman

Embung Tirtoagung dipilih sebagai lokasi kegiatan karena tempat ini dianggap sebagai sumber mata air baru. Khususnya untuk warga Margoagung, yang masuk wilayah Sleman Barat.

Para Dimas Sleman terlihat gagah dengan baju lurik yang dilengkapi dengan ikat kepala seperti sosok ksatria. Sementara itu para Diajeng di dandani dengan kain jarik semakin menunjukan keanggunannya.

Kelengkapan uborampe dalam upacara adat ini berupa air yang berasl dari tujuh sumber yang terdapat di Desa Margoangung. Selain itu masih ada uborampe lain sebagai kelengkapan upacara.

Saat sampai di Embung Tirtoagung rombongan dibagi dua. Rombongan pria ada di sisi barat dan rombongan wanita ada di sisi timur.

Salah satu kegiatan yang banyak dinanti ribuan pengunjung adalah jamasan Dimas Diajeng. Mereka yang berkesempatan untuk melakukan jamasan adalah para pejabat setempat.

Menurut salah satu panitia kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan bahwa Sleman, khususnya Desa Margoagung, Seyegen diberi air yang melimpah dan tidak berkekurangan.

Sementara itu tujuh air yang ada dalam kendi bisa dijadikan symbol bahwa Desa Margoagung memiliki kekayaan air yang melimpah yang tersebar dalam 7 mata air yang berbeda.

Perayaan Hari Air Sedunia juga telah dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini adalah Pemerintah Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon. Hanya saja ritual menjemput air yang mereka lakukan bernama Mapak Toyo.

Pos terkait