Pernah berpikir penampakan Malioboro tempo dulu. Bila iya itu berarti apa yang kamu pikirkan akan segera terwujud pasalnya Pemda DIY berupaya mengembalikan ciri khas Malioboro seperti aslinya.
Proyek penataan fasad alias muka bangunan ini akan dimulai tahun depan. Bentuk fasad tersebut terbagi tiga, mulai dari gaya indische, Jawa dan perpaduan Pecinan Jawa. Tahun ini Pemda DIY masih dalam proses menginventarisasi bangunan di sepanjang Jalan Malioboro.
Tujuan dari proses pengembalian ciri khas Malioboro ini tentu saja untuk semakin mendongkrak jumlah wisatawan. Saat ini proses yang akan digeber adalah penataan pendestrian sisi barat Malioboro.
Sejak proses mempercantik Malioboro yang dimulai pada 2016 lalu setidaknya ada beberapa tahapan yang diselesaikan. Projek pertama di mulai dari depan Hotel Garuda sampai Pasar Beringharjo.
Selanjutnya di 2017 pembangunan kawasan pedestrian dari depan Pasar Beringharjo hingga Titik Nol. Tahun lalu juga telah dibangun air siap minum danĀ toilet bawah tanah rasa bintang lima.
Nampaknya itu semua belum selesai. Di tahun ini dan tahun depan telah ada rencana matang untuk kian mempercantik ikon Jogja tersebut.
Saat ini seperti yang diketahui bahwa kondisi Malioboro dan sekitarnya kurang tertata dengan baik. Wisatawan kadang kesulitan untuk mendapat spot foto dengan ciri khas Malioboro.
Mungkin spot foto tersebut akan didapat pada waktu-waktu tertentu semisal tengah malam kala kondisi lenggang. Harapannya dengan penataan ulang ini semua menjadi lebih baik untuk wisatawan ataupun pedagang setempat.
Namun bila kamu jeli masih bisa mendapat spot foto ciri khas Malioboro semisal plang Jalan Malioboro, Hotel Inna Garuda atau Jam Besar disamping Pasar Beringharjo.
Jadi jangan kaget bila nanti kamu ada rencana liburan di tahun 2019 akan menemukan banyak spot foto yang menarik. Sehubungan dengan proses penataan fasad ini bisa jadi papan reklame yang saat ini bertebaran akan ditata ulang agar wujud asli benar-benar nampak.
Kini yang menjadi PR terbesar adalah penataan ulang pedagang kaki lima yang berada di sekitar Toko Mirota Batik dan Pasar Beringharjo. Mereka diupayakan untuk tetap berjualan di sekitar eks bioskop Indra.