Bagi kamu yang pernah tinggal di Kota Gudeg pasti pernah mendengar garis imajiner Jogja. Antara ada dan tiada garis ini menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton, Panggung Krapyak dan berakhir di Pantai Parangkusumo.
Uniknya disetiap titik yang dilewati garis tersebut terdapat objek wisata yang begitu populer di Jogja. Garis yang bermula di Gunung Merapi ini dapat dikunjungi dengan mobil Grand Livina.
Meski bertitel mobil keluarga paling nyaman dan irit tapi mampu menerobos tanjakan hingga ke kaki Gunung Merapi. Saat yang paling tepat berkunjung tentu saja pada pagi hari.
Saat mentari menyingsing ada baiknya mobil kesayangan sudah terparkir di Kali Kuning. Objek wisata yang pernah porak poranda kala lahar dingin menerjang ini mampu memberi gambaran akan dahsyatnya ciptaan Tuhan.
Berhenti sejenak untuk menghirup udara segar akan membuat paru-paru lebih fresh. Terlebih saat dinginnya embun masih terasa.
Puas menikmati suasana pagi dipetilasan Mbah Marijan ada baiknya untuk meluncur ke selatan. Alternatif terbaik adalah melalui jalan Kaliurang yang begitu kesohor kemudian masuk Jalan AM sangaji untuk sampai Tugu Jogja.
Sebelum sampai icon Jogja paling populer tersebut ada baiknya untuk sarapan di Soto Sampah Tugu. Letaknya yang hanya beberapa puluh meter dari Tugu Jogja membuat warung sederhana tersebut tak muat menampung pembeli.
Grand Livina dengan teknologi canggihnya mampu mengantar pengguna dengan nyaman dan irit. Bahan bakar seolah tak berkurang karena armada yang satu ini benar-benar hemat dan sesuai kebutuhan.
Kemewahan tersebut akan semakin terasa manakala menerapkan eco driving. Dimana teknik ini selain menghemat konsumsi bahan bakar juga mengurangi tingkat resiko kecelakaan.
Poin penting dari teknik eco driving adalah mengemudi lebih terkontrol, lebih berhati-hati tanpa emosi, bertanggung jawab, dan tentunya terhindar dari stress. Bila hal ini diterapkan dengan baik maka bisa dipastikan berkendara akan sangat nyaman dan irit.
Bukan tanpa data, hal ini pernah dilombakan dalam event Tantangan 7 Liter Jakarta Bandung. Dan benar saja peserta mampu melewati perjalanan tanpa harus isi ulang bahan bakar. Saat ini mungkin tak ada lagi jenis mobil keluarga atau MPV yang mampu melakoninya.
Jalan yang berkelok seolah bukan hambatan melainkan sebua keseruan. Dimana handling yang mantap dan suspensi yang empuk membuat seluruh penumpang nyaman meski terjadi goncangan.
Kualitas material interior yang meyakinkan membuat siapa saja yang mengendari makin pede. terlebih bagi mereka yang sedang membawa orang-orang yang disegani.
Mobil yang mampu menampung banyak orang tentu bisa mengajak keluarga dan orang terkasih. Bisa berkumpul dalam satu mobil untuk menikmati keindahan Kota Jogja tentu menjadi nilai tambah untuk Grand Livina.
Usai sarapan tak ada salahnya tetap memarkir mobil di tempat tersebut. Melanjutkan perjalanan ke Tugu Jogja menjadi opsi terbaik.
Dari kejauhan nampak Grand Livina mampu mencuri fokus mereka yang lalu lalang. Apalagi kalau bukan karena tampilannya yang ciamik.
Desain body yang memanjang seolah menjadi ciri khas. Terlebih ground clearance yang cukup rendah mampu menegaskan bahwa mobil ini benar-benar istimewa.
Tak perlu waktu lama untuk ambil foto dan melanjutkan perjalanan ke Keraton melalui Malioboro. Perlu dicatat untuk datang ke Istana Raja Jogja ini agar jangan terlalu siang.
Pasalnya hanya dibuka dari pagi hingga pukul 14.00 WIB. Bila terlambat sedikit saja bisa pupus harapa untuk menikmati keindahan cagar budaya nasional tersebut.
Waktu beranjak sore dan bila ingin menuntaskan penyusuran garis imajiner Jogja maka ada baiknya segera bergerak ke selatan melalui Panggung Krapyak.
Saat sampai disini tidak perlu berhenti dan cukuplah mengitari dengan menggunakan mobil agar tidak ada waktu terbuang. Kala senja ada baiknya sudah sampai di Pantai Selatan.
Baik itu Pantai Parangkusumo maupun Pantai Parangtritis keduanya sama-sama istimewa. Menjadi lokasi yang pas untuk berburu sunset atau matahari terbenam.
Tak ada salahnya untuk mengabadikan momen terbaik dengan tungganggan Grand Livina. Dari sisi manapun tetap layak diacungi jempol.
Kendaraan keluarga yang satu ini senantiasa berinovasi untuk memberikan yang terbaik. Dengan dapur pacu 4 Cylinder Inline, 16 Valve, DOHC and Twin VTC (Variable-valve Timing Control) ini memberikan garansi performa terbaik.
Terlebih dengan sokongan silinder 1498 cc tentukan membuat mobil ini makin ciamik. Sistem pemasukan bahan bakar menggunakan ECCS (Electronic Concentrate-engine Control System) semakin memantapkan Grand Livina menjadi yang terbaik dikelasnya.
Adanya system ABS (anti-lock braking system), EBD (electronic brake-force distribution), sensor parker dan rearview camera membuat siapa saja yang mengendarai pede bahwa kendaraan ini benar-benar super aman.
Untuk lebih memanjakan penumpang yang ada di dalamnya maka dalam tiap unitnya terpasang Low-fatigue front seat, Circular ac vents, Rear ac vents, Sound-absorbing materials, 2 din touchscreen wide display headunit, Roof monitor (hws autech type only). Semua itu sengaja disematkan untuk membuat siapapun betah berlama-lama di dalamnya.
Tuntas sudah pengembaraan dari ujung Utara hingga ujung Selatan Jogja menggunakan Grand Livina. Terbukti mobil keluarga ini tanggung disegala medan.
Medan di pegunungan, pedesaan, kota dan tepi pantai di lalui dengan sangat mulus. Bahkan pada beberapa titik tikungan tajam juga tak terasa.
Menjadi rekomendasi mobil terbaik bagi mereka yang menginginkan kendaraan bukan sebatas tampilan. Lebih dari itu tentu saja fungsi, keamanan dan kenyamanan yang menjadi prioritas utama.