Mie Pentil kini menjadi kuliner yang banyak diburu seiring minimnya jumlah pengrajin. Kuliner jadul ini hanya bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional di sekitar Bantul dan Pasar Beringharjo sebagai pasar tradisional modern terbesar di Jogja.
Nama kuliner ini kadang membuat seseorang penasaran karena namanya. Bila salah ucap bisa jadi akan mempermalukan diri sendiri saat hendak transaksi dengan penjualnya.
Sesuai namanya, mie Pentil layaknya karet pentil untuk ban sepeda atau becak. Mie unik ini dimanakan Pentil karena sepintas memang layaknya pentil yang pada tahun 90an banyak digunakan untuk sepeda genjot.
Namun ada sebagian orang yang mengatakan pentil itu berarti setengah matang atau kecil. Dari dua pendapat tersebut memang benar keduanya jadi mie ini memang persis menyerupai pentil ban sepeda dan kadang disajikan setengah matang.
Panjang dan kenyal sehingga berbeda dengan mie pada umumnya. Dan untuk menikmati sajian lezat ini akan semakin dendang bila ditambahkan sambal goreng dan taburan bawah merah.
Pusatnya Mie Pentil Ada di Sini
Bagi kamu yang penasaran, salah satu pasar yang paling direkomendasikan untuk berburu mie Pentil ini adalah pasar Pundong, Bantul. Hal ini karena memang mie dengan warna khas kuning dan putih ini banyak dihasilkan warga Pundong.
Selain itu ada Pasar Niten yang terletak di Jalan Bantul. Bila jeli mie yang telah ada sejak puluhan tahun ini bisa juga ditemukan.
Untuk menuju pasar ini juga tidak sulit karena akses memang cukup baik. Kuliner jadul ini akan terasa lebih nikmat bila disantap beralas daun jati atau daun pisang.
Mie berbahan sari pati ketela ini terkadang juga dibuat kerupuk dan mie des. Jadi bukan semata mie dengan cita rasa kenyal semata.
Selain mie yang satu ini saat kamu ada di Bantul masih ada beragam kuliner lain yang bisa dicoba dengan harga mengiurkan. Sebut saja Mie Lethek atau Gudeg Manggar yang ada di Srandakan.
Menjadi jaminan saat kamu berkunjung ke Jogja akan ditemukan beragam kuliner yang harus dicoba