Beberapa orang mengerti sejarah dibalik sebuah ketenaram dan beberapa orang belum. Siapa yang tidak tahu Prawirotaman? Sebuah kampung unik di Yogyakarta, menjadi destinasi utama kedua setelah Malioboro.
Jangan salah, Prawirotaman yang memiliki julukan “kampung bule” ini memiliki sejarah dan juga daya tarik tersendiri bagi para turis asing maupun domestik. Dibalik ketenaran kampung bule ini, Prawirotaman memiliki sejarah yang khas dan juga menarik untuk diketahui.
Prawirotaman diambil dari nama seorang turunan bangsawan Keraton yang bernama Prawirotomo. Ia diberikan sepetak tanah dan pada abad ke 19 tanah ini muali dikenal dengan nama Prawirotaman. Sebelum menjadi sebuah kampung terkenal yang ramai dikunjungi, Prawirotaman dulunya merupakan markas laskar para pejuang sebelum kemerdekaan.
Setelah merdeka, tanah ini lambat laun menjadi tempat yang menarik. Dimulai dari pusat industri batik cap yang dikelola oleh turunan Prawitotomo sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, industri batik cap meredup dan di tahun 70an keturunan Prawirotomo memutuskan untuk berhenti dari usaha tersebut. Kemudian mereka mebuat tempat singgah penginapan sebagai bisnis sampai saat ini. Tak heran, ketika anda melewati sepanjang jalan Prawirotaman, anda akan menemukan banyak sekali art gallery, penginapan dan juga turis manca negara yang bersantai di cafe-cafe pinggir jalan.
Jika kita sedikit menengok ketenaran tempat ini, beberapa waktu lalu shooting AADC 2 juga menjadikan Prawirotaman sebagai lokasi yang apik, bertepatan di sebuat kedai es krim, Tempo Gelato. Puluhan hotel, dan homestay juga ada didaerah ini. Cafe bergaya Mexico, Italia, Bali, garden resto, hampir semua ada di tempat ini.
Untuk anda yang suka berkumpul dengan teman teman dimalam hari, tempat ini juga menyediakan cafe-bar yang super seru lengkap dengan live musicnya. Anda yang ingin fasih berbahasa Inggris, kampung ini cocok sebagai tempat belajar yang konkret karena dengan mudah anda akan bertemu dengan turis.
Terletak di sedikit ke selatan dari pusat kota, kampung bule membawa sejarah yang menarik bagi kita. Dimana sebelum menjadi pusat tujuan turis, tempat ini dulunya sebagai markas para laskar kemerdekaan dan seiring perkembangan jaman menjadi kampung yang ramai dikunjungi.
Oh iya bila kamu ingin mengasah kemampuan berbahasa asing dan dapat uang jajan bisa ke sini lho. Selain mereka yang menggunakan bahasa Inggris tentunya masih banyak turis asing dari berbagai belahan negara lainnya. Sangat sayang tentunya bukan bila tidak di optimalkan.
Kontributor – Bernadeta