SiBakul Beringharjo bakal menjadi primadona bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jogja. Seolah menjadi oase di padang pasir dimana para pelaku usaha mendapat secercah harapan untuk tumbuh lebih baik.
Bagaimana tidak, SiBakul Beringharjo besutan Dinas Koperasi & UMKM DI Yogyakarta ini mampu menggerakan usaha kecil agar memiliki daya saing khas orang Jogja. Jogja Istimewa oleh karena itu perlakuan pun harus istimewa agar tidak meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal mayarakat Jogja.
SiBakul Beringharjo yang tak lain kependekkan atau singkatan dari Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha Berdaya Saing Khas Orang Jogja ini memiliki tugas dan tanggung jawab untuk;
1. Pendataaan KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah) terintegrasi
Dimana semua koperasi dan usaha kecil dan menengah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta akan terdata dengan baik dan satu sama lain akan terhubung. Tujuannya tentu saja menciptakan simbiosis mutualisme antar pelaku usaha. Tumbuh dan berkembang bersama-sama bukan lagi hanya sekedar wacana tapi konkrit dilaksanakan.
Proses pendataan ini tidak memakan waktu lama, tak lebih dari 10 menit tapi akan berdampak positif bagi usaha untuk jangka panjang. Berikan informasi sedetail dan sebaik mungkin, isi data sejujur-jujurnya dan jangan kuatir data akan dirahasiakan dan tidak akan disalahgunakan.
Dengan memberikan informasi yang akurat maka akan memudahkan SiBakul Beringharjo untuk memberikan pelatihan yang tepat. Tak hanya pelatihan didapat tapi juga pendampingan yang artinya grafik usaha akan terpantau dan bila ada kendala langsung bisa dapat solusi.
2. Sistem Klastering KUKM
Klastering KUKM ini sebagai salah satu upaya untuk pengembangan ekonomi daerah dimana setiap wilayah memiliki karakter dan corak yang berbeda-beda. Klastering juga mampu memberikan informasi akurat yang kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan / kebijakan yang pro KUKM.
Klastering itu sendiri dapat didefinisikan sebagai kelompok usaha atau industri yang saling terkait. Dua kata kunci dalam konsep ini adalah perubahan harus saling berhubungan dan lokasi saling berdekatan.
Artinya bila dua kata kunci itu tidak ditemukan maka besar kemungkinan klastering tidak berjalan optimal. Oleh karena itu akurasi database menjadi sangat penting dalam penentuan klastering.
3. Kurikulum KUKM
Setiap usaha harus berproses karena tidak mungkin mereka akan tumbuh secara instan. Kurikulum KUKM perlu di susun untuk memastikan setiap proses usaha tumbuh dengan baik. Jangan sampai tumbuh dengan cepat tanpa penyiapkan pondasi yang kuat. Sebaliknya jangan pula terlalu lama atau stagnan karena tidak memiliki kurikulum yang tepat.
Layaknya menciptakan sumber daya manusia unggul melalui dunia pendidikan. Di dalamnya telah disusun kurikulum untuk memastikan semua peserta didik naik kelas bersama-sama. Pun demikian dalam SiBakul Beringharjo terdapat kurikulum KUKM untuk seluruh peserta yang mendapat pelatihan dan pendampingan.
4. Aplikasi tata kelola KUKM
Era revolusi industri yang ditandai dengan maraknya teknologi digital memaksa pelaku usaha untuk terus berkembang atau mereka akan tenggelam di telan zaman. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi tepat guna yang bisa mendorong usaha tumbuh lebih cepat.
Kita tahu betul startup Gojek dimana keberadaanya mampu menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat. SiBakul Beringharjo pun kerjasama dengan aplikasi tersebut untuk memudahkan tata kelola KUKM agar mampu bersaing di kancah bisnis khususnya wilayah DIY.
Saat ini Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta melalui SiBakul Beringharjo tengah melakukan pembaruan database UMKM. Nantinya dari hasil pemutakhiran database ini akan digali lebih dalam kebutuhan dasar pelaku usaha apa saja agar lebih tepat sasaran.
Bagi kamu yang memiliki usaha ada baiknya untuk mengisi dan meng-update yang ada melalui form http://bit.ly/dataumkmdiy. Jangan sampai kesempatan baik ini disia-siakan dan menyesal kemudian disaat rekan-rekan usaha yang lain mendapat pendampingan hingga sukses dan kita kelak hanya menjadi penonton.
Sebagai upaya realisisasi SiBakul Beringharjo bersama Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman maka pada 24-25 Oktober 2019 menggelar Festival UMKM Sembada 2019. Puluhan pelaku usaha mengikuti kegiatan selama 2 hari yang dilaksanakan di depan halaman Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.
Berbagai informasi menarik dunia usaha di Jogja dapat di lihat di PLUT-KUMKM DIY. Telah ada ribuan pelaku usaha yang memanfaatkan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Lembaga jasa penyedia non finansial ini telah terintegrasi baik untuk pelaku usaha koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan bisnis mereka. Pelatihan dan pendampingan diberikan mulai dari proses produksi, pemasaran, akses pembiayaan, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Dalam situs mereka dapat diketahui bahwa tujuan PLUT Jogja ini antara lain adalah menyediakan layanan bagi pelaku usaha guna mendorong pengembangan potensi unggulan daerah sehingga kinerja menjadi lebih baik. Mereka mengunakan 4 tolak ukur untuk dapat dikatakan sukses yakni Produktivitas, Nilai Tambah, Kualitas Kerja dan Daya Saing.
Selain itu PLUT Jogja berupaya memediasi dengan pihak-pihak lain semisal pemangku kepentiingan untuk bersinergi. Indikator atau tolak ukur dari yang satu ini adalah terbangunnya Jaringan Layanan dan Kemitraan untuk seluruh pemilik usaha.
Melihat banyaknya manfaat dari SiBakul Beringharjo dan PLUT Jogja maka ada baiknya untuk segera bergabung dengan mereka. Raih sukses bersama yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Jogja.