Meski telah memasuki pertengahan bulan April 2015 tapi hujan masih sering terjadi. Akibatnya terdeteksi ada 40 titik rawan genangan air di kota Jogja.
Genangan tersebut muncul sebagai akibat dari minimnya infrastruktur yang ada. Ditambah perilaku warga yang masih seringkali belum paham akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Temuan adanya puluhan titik genangan air ini di sampaikan oleh Kepala Bidang Pengairan dan Drainase Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah DIY, Aki Lukman di Dinas Kimpraswil kepada Tribun Jogja, Kamis (16/4/2015). Pihaknya beberapa waktu lalu telah melakukan kajian terhadap titik-titik yang rawan terjadi genangan.
Fakta di lapangan ditemukan setidaknya ada 40 titik genangan yang tersebar dibeberapa wilayah antara lain di Jalan Batikan, Jalan Kenari, Jalan Kyai Mojo dan beberapa lokasi yang lain.
Angka itu 10 lebih rendah dari tahun lalu. Pasalnya pada 2014 lalu pihaknya menemukan ada 50 titik genangan.
Lukman menjelaskan bahwa genangan itu terjadi lebih karena system drainase yang buruk. Kota Jogja saat ini telah terlalu banyak bangunan sehingga daerah resapan berkurang.
Selain itu faktor curah hujan yang cukup tinggi membuat debit air melonjak drastis. Sementara itu system drainase tidak mampu menampungnya. Keadaan itu diperperah dengan adanya aliran sungai yang masuk drainase sehingga itu jelas bukan termasuk peruntukan yang tepat.
Yang cukup memprihatinkan adalah perilaku masyarakat yang belum sadar dan paham akan maksud dan tujuan drainase. Mereka seringkali membuang sampah sembarangan sehingga terjadi sumbatan yang pada akhirnya terjadi luapan atau genangan air hujan.