Berkunjung ke berbagai tempat wisata di Jogja memang merupakan kegiatan yang mengasyikan. Namun sebagai umat beragama, kita juga harus tetap mengingat sang pencipta, salah satunya dengan cara mengunjungi tempat wisata rohani.
Di Jogja sendiri ada banyak tempat wisata rohani. Akan tetapi khusus bagi kamu umat nasrani setidaknya harus berkunjung ke beberapa lokasi wisata rohani Jogja berikut ini.
3 Wisata Rohani Jogja
Wisata rohani Jogja yang satu ini tidak berada di pusat kota akan tetapi berada di kabupaten yang letaknya lumayan jauh dari pusat kota. Akan tetapi telah miliki akses jalan yang sangat baik.
Menjadikan sepanjang perjalanan makin berkesan. Apalagi saat berkunjung bersama pasangan atau teman terbaik tentu akan meninggalkan memori yang akan selalu dikenang dan berikut adalah tempat wisata rohani yang bisa dikunjungi umat nasrani :
1. Gua Maria Tritis
Gua Maria Tritis merupakan salah satu objek wisata religi yang berlokasikan di Jalan Sapto Sari, Dusun Bulu, Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Gua ini merupakan gua alami yang dulunya sangat sepi dan angker. Konon katanya, jaman dulu pangeran dari Kerajaan Mataram pernah menjadikan tempat ini sebagai tempat bertapa.
Gua Maria Tritis mulai dijadikan sebagai tempat peribadatan sejak tahun 1974. Yang menonjol dari gua ini adalah adanya sebuah patung Maria berukuran besar yang sedang berdoa di tengah gua.
Puncak ramai pengunjung di gua ini adalah pada saat bulan Mei dan Oktober, sebab bulan tersebut merupakan bulan Maria. Untuk peziarah yang ingin mengikuti ibadah Novena di gua ini bisa datang di minggu pertama di tiap bulannya.
2. Gereja Ganjuran
Gereja yang terletak di Jalan Ganjuran, Bambanglipuro, Sumbermulyo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini merupakan tempat yang bisa dijadikan untuk memulihkan hati yang sedang gelisah.
Dulu, pembangunan gereja ini dirancang oleh arsitek Belanda J Yh van oyen. Dalam perkembangannya, kompleks gereja disempurnakan dengan pembangunan candi yang bernama Candi Hati Kudus Yesus pada tahun 1927.
Faktanya, ternyata dahulunya Ganjuran adalah sebuah wilayah Alas Mentaok yang dinamakan Lipuro. Tempat ini digunakan Panembahan Senopati untuk berpata dan direncanakan menjadi pusat Kerajaan Mataram, namun batal.
Perubahan nama menjadi Ganjuran sendiri berkaitan dengan kisah percintaan Ki Ageng Mangir dan Rara Pembayun yang diasingkan oleh Mataram.
Kisah cinta dua orang tersebut kemudian menjadi cikal bakal penciptaan tembang Kala Ganjur. Dari nama tembang tersebutlah desa yang bernama Lipuri berubah menjadi Ganjuran.
Candi tersebut memiliki teras yang berhias relief bunga teratai dan patung Kristus dengan pakaian Jawa yang bisa dijadikan sebagai tempat dalam melaksanakan misa dan ziarah.
Desain Gereja Ganjuran memang memiliki desain interior yang berbau jawa. Gaya Jawa gereja ini bisa dilihat dari atap yang berbentuk tajug.
Selain itu, nuansa Jawa juga terlihat pada altar, tempat menyimpan peralatan misa (sancristi), wadah air untuk baptis (doopvont), dan tempat katekis (chatevummenen).
Sebenarnya selain gaya Jawa, gereja ini juga dibangun dengan perpaduan gaya Eropa dan Hindu. Gaya Eropa bisa ditemukan pada bentuk bangunan yang berupa salib. Demikian pula relief pada tiap pemberhentian jalan salib, Yesus digambarkan memiliki rambut mirip dengan seorang pendeta Hindu.
Jika kamu ingin mengikuti misa dengan nyanyian lagu yang diiringi gamelan, kamu bisa datang setiap hari Kamis – Minggu jam 5.30, setiap malam Jumat pertama, setiap malam Natal, dan setiap Sabtu sore jam 17.00.
3. Sendangsono
Sendangsono terletak di Dusun Semagung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Di tempat ini, kamu bisa mendapatkan ketenangan batin sekaligus ketenangan jiwa.
Selain itu, kamu juga bisa merasakan suasana kesejukan Perbukitan Menoreh serta gemericik air sungai yang mengalir tak jauh dari lokasi Gua Maria. Hal yang bisa kamu lakukan disini adalah melakukan jalan salib, berdoa di bawah kaki Bunda Maria, mengenang perjuangan Barnabas Sarikromo, hingga menikmai arsitektur dan keindahan Sendangsono.
Berhubung dilokasi ini ada banyak destinasi wisata tak salah pula bila sekalian menjelajahi. Jangan lupa di sini juga merupakan sentra durian, ketika musim panen raya tiba maka akan menjadi surganya pecinta durian lokal.
Cukup menarik bukan, wajar bila tempat wisata rohani Jogja ini tak pernah sepi pengunjung. Baik mereka yang ingin ibadah maupun sebatas berwisata.