Dulu saya pernah berpikir cedera tulang kering hanya dikarenakan benturan semata. Maklum saja olahraga Taekwondo dan Tarung Drajat identik dengan benturan.
Tak terkecuali adu kekuatan kaki menjadi satu hal yang lumrah. Namun faktanya ternyata cedera tulang kering ini bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Tulang kering merupakan tulang panjang utama di kaki bagian bawah. Pada umumnya, rata-rata panjang tulang kering sekitar 36 cm.
Faktanya cedera tulang kering bukan hanya benturan atau tekanan semata tapi bisa juga disebabkan adanya peningkatan aktivitas secara tiba-tiba. Terutama mereka yang beraktivitas atau berolahraga tanpa pemanasan.
Baiknya itu sifatnya repetitif atau jarak tempuh. Rasa sakit ini kemudian akan muncul pada bagian tungkai bawah sisi depan.
Selain itu bisa juga disebabkan kondisi telapak kaki yang tidak rata. Pada sedikit kasus lebih dikarenakan alas kaki yang tidak sesuai atau tidak rata.
Baca juga: Manfaat Pola Hidup Sehat di Masa Pandemi
Risiko Cedera Tulang Kering
Mengingat pentingnya tulang kering yang senantiasa harus dijaga maka siapapun itu hendaknya tahu cara mengurangi risiko cedera tulang kering. Tujuannya agar rasa sakit ini tidak terus berlanjut.
Ternyata cara mengurangi risiko cedera tulang kering tidaklah sesulit yang kita duga. Tidak harus pergi ke dokter untuk mendapat treatment khusus.
Cukup lakukan kebiasaan baik agar cedera tulang kering terhindarkan. Dan berikut cara yang bisa dilakukan untuk kurangi risiko cedera tulang kering.
1. Lakukan Pemanasan dan Pendinginan
Jangan pernah sekalipun untuk mengabaikan pemanasan sebelum berolahraga. Dan setelah itu pastikan pula lakukan pendinginan.
Terlihat sepele tapi memberi efek yang sangat baik untuk tubuh (dalam hal ini bukan hanya untuk hindari cedera tulang kering semata). Tubuh memiliki kecenderungan tidak siap bila langsung diberi beban berat dan harus dikondisikan secara perlahan.
2. Perhatikan Tempat Latihan
Bagi mereka yang suka berolahraga, baik itu lari atau jogging untuk perhatikan tempat latihan. Jangan asal-asalan karena memberi efek terhadap hasil didapat.
Sebisa mungkin hindari jalan yang tidak rata maupun keras. Namun lebih disarankan untuk berlatih di tempat yang rata dan nyaman.
3. Perhatikan Alas Kaki
Selain tempat latihan ternyata alas kaki juga menjadi penentu. Sebisa mungkin pilih alas kaki yang nyaman dan melindungi.
Tidak harus bermerek dan mahal tentunya. Dan bila kesulitan menentukan yang tepat maka bisa meminta rekomendasi kepada dokter.
4. Perhatikan Intensitas, Frekuensi dan Durasi
Jangan pernah berpikir kita akan langsung bisa seperti dengan mereka yang pro. Sebagai contoh dalam olahraga lari di mana mungkin bisa kita temukan ada diantara orang sekitar yang bisa ikut maraton.
Kalau saja belum pernah lari maka mulailah dari yang paling bawah. Perlahan tapi pasti susun agenda untuk tingkatkan intensitas, frekuensi dan durasi. Ingat sangat tidak disarankan hanya berkaca pada keinginan tanpa perhatikan kemampuan.
5. Rutin Konsumsi Susu untuk Tulang
Beruntung saat ini telah banyak susu yang didesain secara khusus. Salah satunya susu yang sangat cocok untuk tulang.
Khususnya bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Faktor asupan benar-benar harus diperhatikan dengan seksama.
Bertambahnya usia juga biasanya akan dibarengi dengan penurunan kualitas tulang atau yang biasa disebut osteoporosis. Tak ingin ini terjadi maka lakukan kebiasaan baik dari sekarang.
Selain rutin olahraga dan minum susu tentu juga harus perhatikan faktor nutrisi. Saatnya beralih pada sumber nutrisi alami, tanpa pengawet dan bahan kimia. Buah dan sayuran segar bisa menjadi alternatif terbaik.