Berbicara tentang Jogja tak lengkap tanpa membahas kuliner yang begitu melimpah. Diantara sekian banyak pilihan pastinya ada deretan jenang di Jogja yang layak menjadi pilihan.
Satu kuliner yang bisa jadi kini tidak mudah untuk menemukannya. Oleh karena itu saat berkunjung ke Kota Wisata ini pastikan untuk tuntaskan hasrat menikmati ragam jenang di Jogja.
Kudapan tempo dulu ini paling mudah ditemukan di pasar tradisional. Mayoritas beberapa pasar masih menyediakan makanan yang berasal dari beras giling ini.
Dan mereka yang dulu pernah merasakan nikmatnya jenang pasti tak akan melewatkan kesempatan. Bukan hanya tentang mengisi perut dan memanjakan lidah tapi di dalamnya ada nostalgia.
Baca juga: Deretan Tempat Makan Unik di Jogja
Mengenal Lebih Dekat Jenang yang Legend
Jenang atau dalam bahasa sederhana bisa dikatakan sebagai bubur ternyata memiliki ragam yang cukup banyak. Namun diantara sekian banyak pilihan setidaknya ada jenang (bubur) sumsum dan jenang gempol yang menjadi primadona.
Dengan ciri khas gurih, manis dan asin membuat jenang ini begitu cocok dilidah. Terlebih dinikmati dengan alas daun yang biasa disebut pincuk. Seolah kembali ke masa lalu dimana pengalaman tersebut kembali hadir.
Jenang sendiri termasuk salah satu kuliner tempo dulu yang hingga kini masih bertahan. Kuliner ini seringkali hadir dalam acara tradisi terutama saat kelahiran dan pernikahan.
Tempat Terbaik Berburu Jenang di Jogja
Seperti yang telah disampaikan diatas, cara paling mudah menemukan jenang di Jogja sudah pasti di pasar tradisional. Tempat jual beli ini hampir pasti ditemukan diberbagai sudut baik di pedesaan maupun perkotaan.
Namun bila berbicara tentang tempat terbaik pastinya ada beberapa lokasi yang sangat direkomendasikan. Bahkan diantaranya telah berjualan sejak puluhan tahun silam.
Artinya keberadaan bubur di Jogja ini tetap mendapat tempat. Dan berikut 5 tempat berburu jenang di Jogja;
1. Jenang Gempol Bu Gesti, Pasar Lempuyangan
Saat kamu masuk Kota Jogja di pagi hari dan turun di Stasiun Lempuyangan maka jangan buru-buru beranjak. Tak jauh dari tempat ini ada banyak kuliner yang bisa dicoba.
Salah satunya tentu saja Jenang Gempol Bu Gesti. Dari Stasiun Lempuyangan bisa naik becak atau bila ingin sedikit olahraga bisa berjalan ke arah Pasar Lempuyangan.
Untuk menemukan Jenang Gempol Bu Gesti tidak lah sulit. Lokasinya persis di sisi selatan pasar. Bila merasa kesulitan jangan ragu tanyakan ke orang sekitar. Mereka dengan senang hati akan menunjukkannya.
Setidaknya ada 4 menu yang menjadi unggulan warung sederhana ini. Mulai dari jenang sumsum manis, jenang candil, jenang sumsum gurih dan monte.
Perlu diketahui bila Jenang Bu Gesti hanya buka di pagi hari. Oleh karena itu bila beranjak siang maka ada baiknya urungkan niat untuk menikmati kelezatannya.
Cita rasa yang ditawarkan memang patut diacungi jempol. Dimana usaha jenang ini telah ada sejak tahun 1950. Selama itu pula rasa yang ditawarkan tetap sama enaknya.
2. Jenang Gempol Bu Santo, Pasar Patuk
Pagi-pagi sudah berada di sekitar Malioboro maka ada baiknya ke Pasar Patuk. Selain ada bakpia masih ada jenang gempol yang tak kalah melegenda.
Hampir sama dengan Jenang Gempol Bu Gesti, tempat jajan yang satu ini juga hanya ada pada pagi hari. Mereka yang ingin sarapan di Pasar Patuk sangat direkomendasikan untuk menikmati jenang ini.
Dimana porsi yang ada sangat pas untuk mengisi perut di pagi hari. Tidak terlalu banyak dan tidak pula terlalu sedikit.
Untuk menemukannya juga sangat mudah karena berada di dekat pintu barat. Pada Jenang Gempol Bu Santo ada 3 kombinasi yang menjadi unggulan berupa gempol, santan dan pastinya jenang itu sendiri.
Sementara itu untuk minumnya jangan lewatkan dawet beras. Dimana ragam kuliner ini dibuat dengan beras terbaik, tanpa bahan pengawet dan pewarna sehingga aman untuk kesehatan.
Bila ingin jajan dan dibawa pulang maka pastikan antara jenang / dawet dan santan dipisah. Baru bila akan dinikmati santan dibubuhkan untuk menjaga citarasa tetap sempurna.
Lezatnya Jenang Gempol Bu Santo ini pun pernah dirasakan pihak istana. Hal ini karena kuliner ini pernah disajikan dalam jamuan di Gedung Agung, Yogyakarta.
3. Jenang Gempol Bu Yah, Pasar Pujokusuman
Masih ada di seputaran pusat Kota Jogja, tepatnya di Pasar Pujokusuman terdapat Jenang Gempol Bu Yah. Sama seperti pedagang sebelumnya dimana Bu Yah menempati lapak di pasar.
Untuk menemukannya sangatlah mudah karena berada di sisi depan. Penampakan pasar ini cukup unik dan menarik. Bagi mereka yang belum pernah datang bisa terkecoh karena bentuknya seperti benteng.
Rasa jenang yang ditawarkan pun begitu menggoda selera. Dimana kombinasi jenang, gempol dan santan terasa pas.
Untuk menikmati kelezatan Jenang Gempol Bu Yah ini kamu bisa datang mulai pukul 05.30 WIB. Bisa menjadi opsi sarapan terbaik bila ingin menikmati keindahan Kota Jogja di pagi hari.
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan pun relatif sama. Dimana selain ada tepung beras, gula jawa, vanili dan garam.
Bu Yah ini adalah generasi ketiga dari usaha jenang gempol. Artinya usaha ini telah dirintis oleh neneknya sejak puluhan tahun lalu.
Selain melayani mereka yang datang ke pasar, Bu Yah juga melayani mereka yang ingin melakukan pemesanan. Cara paling mudah tentu saja menghubungi nomor 089692739898 dan sebutkan berapa porsi dipesan dan jenang apa dipilih.
3. Jenang Mbah Sastro, Papringan
Selanjutnya ada jenang Mbah Sastro yang ada di Papringan yang bisa menjadi rujukan untuk mencari jenang di Jogja yang recomended. Di sini varian jenang pun cukup banyak dimana ada jenang sumsum, jenang kandil, jenang mutiara dan jenang ketan hitam.
Pembeli bisa khusus memesan satu jenis jenang atau bisa juga dikombinasikan. Jadi kamu pun bisa berkesempatan eksplore rasa lebih banyak.
Untuk menemukannya juga sangat mudah, berada di Jalan Petung, tepatnya di seberang Indomaret Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Jogjakarta.
Berbeda dengan kebanyakan jenang yang bisa ditemukan di pagi hari. Untuk Jenang Mbah Sastro Papringan ini akan ditemukan pada sore hari.
Biasanya Mbah Sastro akan berjualan mulai pukul 15.30 WIB. Menempati lapak sederhana di tepi jalan membuat jenang ini begitu mudah ditemukan.
Dirinya pun telah berjualan cukup lama hingga puluhan tahun. Dulu sebelum menempati lokasi sederhana ini Mbah Sastro menjajakan dagangan dengan cara berjalan kaki kelililing kampung.
5. Warung Kebon Kalasan, Selomartani
Berbeda dengan warung jenang di Jogja yang menempati lapak sederhana. Warung Kebon Kalasan lebih terkonsep karena selain menawarkan 5 jenis jenang juga menawarkan suasana kuliner yang menggugah selera.
Lima jenis jenang tersebut antara lain jenang sumsum, jenang merah, jenang ketan hitam, jenang mutiara dan jenang biji salak. Semua hidangan tradisional itu bersatu padu dalam satu tempat di Warung Kebon Kalasan.
Tempat makan asik ini berada di Jalan Cangkringan, Salakan, Selomartani, Sleman. Lumayan jauh bila dijangkau dari pusat Kota Jogja. Namun semua itu bakal terbayar lunas begitu sampai di lokasi.
Warung Kebon Kalasan tidak saja menawarkan kuliner semata tapi juga menawarkan pengalaman tak biasa. Dimana pemandangan sawah akan disuguhkan bagi para tamu.
Selain ada gazebo untuk memberi kesan privat juga ada meja kursi dari bambu. Bila ingin lebih lama maka nikmati tiduran di hammock sembari digoyang angin pedesaan.
Aneka bubur tersebut bukanlah menu utama karena mereka masih menyediakan menu lain yang bisa dipilih untuk mengenyangkan perut. Untuk minum ada aneka minuman tradisional seperti wedang uwuh, es asem jawa, es tape, es kolang kaling, es timun dan lain-lain.
6. Jenang 8 Rasa, Bu Jum Pasar Kranggan
Pasar yang satu ini bagi wisatawan dari luar Jogja mungkin terasa asing. Namun begitu menyebut Tugu Jogja pastinya semua orang akan tahu.
Pagi hari saat berada di sekitar Tugu Jogja dan ingin sarapan yang ‘cukup’ dan tidak mengenyangkan bisa jadi Jenang 8 Rasa milik Bu Jum ini adalah jawabannya. Untuk menemukannya juga sangat mudah.
Dari Tugu Jogja cukup berjalan ke pintu utama Pasar Kranggan. Dan di situ pula akan ditemukan Bu Jum yang telah siap melayani para pembeli sejak pagi.
Delapan rasa jenang yang dijajakan mulai dari jenang sumsum, jenang ubi, ketan hitam, rangrang, jenang mutiara, pati Garut, bubur kacang ijo dan wajik coklat. Disini pembeli pun bebas memilih, mau satu varian saja atau campuran.
7. Jenang Aneka (11) Rasa, Bantul Kota
Nampaknya jenang kian naik kelas, salah satunya terlihat dengan berbagai inovasi yang muncul. Di Bantul salah satunya, terdapat pedagang yang menjual Jenang Aneka Rasa.
Tak tanggung-tanggung 11 rasa jenang telah disiapkan mulai dari sumsum putih, sumsum cokelat (jenang gempol), sumsum pandan, jenang mutiara, jenang ketan hitam, ngangrang, bubur kacang ijo, ubi garut, telo ungu, candil ungu, dan pastinya jenang biji salak.
Di sini pembeli bisa memilih satu varian rasa atau pun kombinasi dalam satu porsi. Bagi yang belum pernah pernah maka bisa meluncur ke Bantul Kota. Persisnya ada di Jalan Jenderal Sudirman depan BRI Cabang Bantul.
Kabar baiknya mereka ini ternyata jualan pagi dan sore. Pada pagi hari mulai dibuka pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB, sementara itu untuk sore mulai beroperasi sejak 15.30 WIB sampai dengan 18.30 WIB.
Terakhir, kamu ada di manapun itu jangan ragu untuk menikmati aneka kuliner dan salah satunya sudah pasti aneka jenang di Jogja diatas bisa menjadi rujukan.