Selain terkenal dengan kekayaan wisata alamnya yang masih perawan Gunungkidul ternyata juga menyimpan wisata budaya berupa situs arkeologi. Candi Risan peninggalan Kerajaan Majapahit salah satunya.
Candi Budha ini terletak di Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Berdasar beberapa sumber yang ada candi ini merupakan peninggalan dari prajurit Majapahit yang kabur akibat kalah perang. Untuk mempertahankan keberadaan mereka dalam hal beribadah maka di bangunlah Candi Risan.
Kondisi Candi Risan sama seperti candi-candi kecil pada umumnya. Tidak terdapat papan informasi di Candi ini. Lokasi Candi Risan sendiri terletak di atas bukit karst dengan batu penyusun candi yang terkubur di dalam tanah. Candi ini diduga memiliki pintu masuk yang menghadap kearah barat.
Di sisi selatan candi terdapat pondasi batu yang dimungkinkan bekas pendopo yang digunakan para biksu untuk beribadah disini. Bebatuan yang menyusun candi ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu batu yang di bentuk manusia dan batu yang terbentuk secara alami.
Kondisi seperti ini juga bisa ditemui di candi perwaka di Kompleks Candi Ijo yang ada di wilayah Prambanan. Candi Risan hanya memiliki satu arca yang bernama Awalukitiswara. Arca Awalukitiswara ini sempat dicuri pada Juli 1984 dan kemudian ditemukan di Singapura sembilan bulan berikutnya.
Candi Risan memiliki ukuran 13 x 13 meter. Tetapi saat ini bentuk aslinya sudah tidak terlihat lagi yang terlihat hanyalah tumpukan batu saja yang jelas tidak tertata lagi. Dulunya ini candi berada di pekarangan seorang warga dan dirawat oleh warga setempat saja. Namun kini semenjak dialih pemerintah justru kurang terawat.
Ada mitos unik yang ada pada Candi Risan. Konon katanya apabila ada burung terbang di atas reruntuhan candi, burung tersebut pasti jatuh.
Ada juga cerita yang mengatakan bila ada keluarga yang sedang memiliki hajatan dan menggunakan batu tersebut untuk merebus air maka air yang dimasak tidak akan mendidih.
bagi kamu yang penasaran dan ingin tahu lebih lanjut tentang Candi Risan? Silahkan mampir setelah puas menikmati keindahan alam Gunungkidul. Semua itu tanpa ada pungutan biaya alias gratis.
Kontributor – Dhea Dara