Publik mungkin terhipnotis dengan nama besar Candi Prambanan. Seolah menafikan yang lain, padahal tak jauh dari patung Roro Jonggrang tersebut candi yang tak kalah indahnya.
Candi Sambisari demikian orang menyebutnya karena kebetulan memang berada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Candi yang sempat terkubur ratusan tahun ini ditemukan salah seorang petani yang tengah bekerja.
Tak perlu waktu lama kemudian temuan tersebut ditindaklanjuti oleh Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional yang ada di Prambanan. Dengan dibantu mahasiswa Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada maka pemugaran Candi Sambisari selesai tahun 1987.
Dari penelitian diketahui bahwa Candi Sambisari merupakan Candi Hindu beraliran Syiwa. Candi cantik ini dibangun Rakai Garung, seorang Raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra pada abad 9.
Uniknya Candi Sambisari berada pada sebuah cekungan tanah. Justru candi ini berada pada 6,5 meter dari permukaan tanah.
Jangan heran bila kamu berkunjung dari kejauhan tidak akan langsung menemukannya. Namun demikian pada jaman dulu konon Candi Sambisari dibangun pada tanah yang datar. Hanya saja akibat letusan Gunung Merapi tahun 1006 membuat Candi Sambisari tertimbun hingga tidak nampak.
Kini dengan tata kelola yang baik justru membuat candi tampak lebih indah. Disekeliling terdapat taman rumput yang apik.
Untuk menuju candi ini pengunjung harus menuruni anak tangga. Terdapat 4 jalan yang bisa dipilih dan berada di masing-masing sisi.
Total luas Candi Sambisari adalah 50 meter x 48 meter. Sebagai tanda area candi maka dibangun pagar dari batu setinggi 2 meter.
Diantara beberapa candi yang ada terdapat 1 candi utama yang menghadap ke arah barat. Selain itu ada 3 candi Perwara yang letaknya berhadapan dengan candi utama.
Candi utama kondisinya relative utuh sedangkan ketiga Candi Perwara saat ini hanya baturnya yang tersisa.
Pada masing-masing sisi dinding luar candi terdapat relief berupa arca mulai dari Arca Agastya, Arca Ganesha dan Arca Durga Mahisasuramardini.
Sementara itu di sisi tegah terdapat ruang berukuran 4,8 meter persegi dengan patung Lingga dan Yoni.Tidak berhenti distu, masih ada alur di tepi Lingga untuk mengalirkan air kemudian keluar pada pancuran berkepala ular.