Curug Cengkehan, Hanya Direkomendasikan Bagi Mereka yang Bukan Anak Mama

Menikmati alam bebas tanpa campur tangan teknologi dan membutuhkan perjuangan untuk mendapatkannya. Mungkin itu istilah yang pas untuk mendapat keindahan Curug Cengkehan, Bantul.

curug cengkehan imogiri
papassan.blogspot.com

Objek wisata alam ini sangat tidak disarankan bagi mereka yang “anak mama.” Hal ini karena memang untuk menikmati keindahan tersebut dibutuhkan kerja keras.

Minimal harus melewati jalan setapak yang menguji adrenalin dan bisa saja bila tergelincir akan jatuh. Kondisi yang masih alami ini justru menjadi daya tarik tersendiri.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Jangan harap akan menemukan fasilitas layaknya objek wisata seperti musola, toilet atau warung yang akan menyediakan berbagai makanan. Oleh karena itu sangat disarankan bila berkunjung ke Curug Cengkehan membawa bekal minimal air minum.

Dan bila kebelet ingin buang air besar cukup minta ijin pada masyarakat sekitar. Untuk menikmati keindahan alam perbukitan ini pengunjung hanya akan kena biaya parkir saja.

Tak sedikit mereka yang suka tantangan sengaja menuju objek wisata alam yang masih perawan ini. Dan saat paling tepat untuk menyambanginya tentu dalam bulan ini atau beberapa bulan ke depan.

Di musim hujan debit air akan mencapai puncaknya. Artinya keindahan curug atau air terjun setinggi kurang dari 10 meter tersebut akan maksimal.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Rute Menemukan Curug Cengkehan

Untuk menuju objek wisata ini sebenarnya cukup mudah dan bisa menjadi satu paket dengan objek wisata lain. Cukup dekat dengan Makam Raja Imogiri tepatnya Makam Sunan Cirebon.

Selain itu masih satu gugusan dengan Desa Wisata Wukirsari yang terkenal dengan sentra batiknya jadi tak ada salahnya untuk sekalian mampir.

Waktu yang paling tepat untuk berkunjung tentu saja di pagi atau sore hari. Saat cuaca tidak terlalu panas pengunjung bisa berlama-lama memanjakan diri.

Curug Cengkehan ditandai dengan banyaknya batu yang berhamburan. Konon menurut penuturan beberapa warga batu tersebut berasal dari Gunung Api Purba Nglanggaran yang di muntahkan beberapa juta tahun yang lalu.

Agar nyaman selama perjalanan gunakan alas kaki yang mendukung perjalanan semisal sepatu gunung dan celana jeans. Bisa jadi kalau salah kostum justru akan mengurangi keseruan dalam berpetualang.

Air terjun yang diprediksi akan mengalami peningkatan pada beberapa waktu kedepan seiring datangnya musim hujan ini berada di Dusun Cengkehan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul. Rute paling mudah dari pusat Kota Jogja adalah melalui Jalan Imogiri hingga perempatan Wonokromo.

Dari sini perjalanan dilanjutkan ke selatan hingga Jembatan Imogiri kemudian menuju makam Sunan Cirebon. Bila sudah sampai disini ada baiknya berani bertanya untuk menemukan lokasi persisnya karena papan penunjuk yang masih minim.

Pos terkait