Banyak sekali kuliner yang bertebaran di Jogja. Mulai dari kuliner tradisional hingga mancanegara tersaji di Kota Gudeg ini. Khususnya saat ada di pusat kota jangan lupa nikmati Es Durian dan pesona kuliner Malioboro lainnya.
Selain itu ada destinasi wisata yang begitu melimpah. Berbicara tentang Jogja dan Malioboro seolah tak ada habisnya.
Malioboro merupakan jalan yang sangat popular di Jogja. Letaknya yang berada di jantung kota membuatnya memiliki daya tarik yang kuat.
Para turis dan pengunjung dari kota lain tentu saja senantiasa mempunyai keinginan menyinggahi jalan tersebut. Mall-mall megah yang berdiri di sana juga menjadi alasan mengapa Malioboro kerap dikunjungi.
Meskipun beberapa orang mengatakan bahwa Malioboro menarik hanya ketika malam saja. Namun faktanya sejak pagi sepanjang jalan ini sudah dipenuhi wisatawan.
Mereka berfoto-foto, mencicipi makanan di warung-warung dan menikmati bentor (becak montor) yang mangkal di sekitarnya.
Sejarah Malioboro yang Perlu Kamu Ketahui
Dalam bahasa sansekerta, kata Malioboro sendiri memiliki makna karangan bunga. Namun pada mulanya nama Malioboro itu berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough.
Kolonial itu dulu pernah tinggal di daerah yang kita kenal saat ini sebagai Maliboro pada tahun 1811-1816 M. Menjadi menarik tentunya ketika Malioboro didirikan bertepatan dengan berdirinya Kraton Yogyakarta.
Pada dasarnya Malioboro berdiri diantara garis imaginer antara Pantai Selatan-Kraton Yogya-Gunung Merapi. Selain itu Belanda juga membangun Benteng Vredeburg.
Menurut sejarah yang ada, Belanda bukan hanya membangun Benteng, tetapi juga membangun Dutch Club pada tahun 1822. Lalu mereka membangun Java Bank dan kantor pos setelahnya.
Malioboro menjadi ramai ketika tempat itu menjadi pusat perdagangan antara orang belanda dan orang Tiong Hoa. Di tahun 1877, jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan dibangunnya tempat pemberhentian kereta api yang saat ini bernama Stasiun Tugu Yogyakarta.
Pesona Siang Hari yang Tak Kalah Menyenangkan
Kalau kalian hanya punya waktu siang hari saja, kalian tidak perlu takut datang ke Malioboro. Karena pesonanya juga tidak kalah dengan pesona di malam hari.
Di sana kalian bisa mencoba apa saja untuk menggenapkan kebahagiaan mengunjungi Jogja di siang hari. Apabila kalian turun di Stasiun Tugu maka bisa langsung berjalan mengarah ke Tugu Yogyakarta.
Meskipun siang hari, Tugu tersebut juga masih tetap elegan untuk dijadikan spot foto. Janganlah berhenti sampai di situ, berjalanlah ke Malioboro.
Karena di sana kalian akan dimanjakan berbagai kuliner dan tempat-tempat perbelanjaan yang bisa kalian kunjungi. Mau beli atau tidak, kalian boleh mengunjunginya.
Ada beberapa transportasi yang bisa kalian coba, mulai dari Andong (kereta kuda) hingga becak bermotor yang saat sudah banyak mangkal di pinggiran jalan Malioboro. Mereka menawarkan diri mengajak kalian berkeliling di pusat oleh-oleh.
Es Durian dan Pesona Kuliner Malioboro Lainnya
Tidak hanya berbagai Mall mewah yang bisa kalian kunjungi di Malioboro. Warung-warung sederhana juga bisa kalian singgahi di sana.
Sekadar mencicipi makanan atau beristirahat setelah menderita letihnya berjalan dari ujung sampai ke ujung. Warung-warung sederhana buka nyaris 24 jam.
Mereka menawarkan berbagai kuliner yang bisa kalian cicipi tanpa takut menguras isi dompet kalian. Harga cukup terjangkau dan malah dapat dibilang sangat murah.
Ketimbang harga di ibu kota, warung-warung di Malioboro jauh lebih murah. Soal rasa, kalian juga tidak perlu khawatir. Selain menjual dengan harga murah, mereka juga memperhatikan kualitasnya.
Mulai dari citra rasa hingga cara penyuguhannya pun tergolong higienis. Tentu saja hal ini dikarenakan kesadaran diri maupun anjuran dari pemerintah setempat.
Lalu sebenarnya apa saja yang menarik dan bisa dinikmati dari pesona kuliner Malioboro? Langsung saja simak di bawah ini:
1. Mie Ayam dan Bakso yang Endul Pisan
Dari berbagai warung yang ada, Mie ayam dan bakso kerap menghiasi jalan Malioboro. Sehingga membuat beberapa orang penasaran termasuk saya sendiri.
Apabila dipikir-pikir mie ayam dan bakso memiliki rasa yang sama dari zaman ke zaman. Bahkan di tempat yang berbeda sekalipun. Kecuali mie ayam yang dimodifikasi menjadi makanan modern ya. Itu beda lagi.
Kali pertama mencicipi Mie ayam dan bakso tampak begitu meragukan. Karena penjual menyajikannya dengan waktu yang relatif lama.
Kalau kalian tidak sabar menanti, mungkin saja kalian akan pergi. Tetapi untuk hal itu jangan pernah kalian lakukan. Karena kalian akan kehilangan rasa mie ayam dan bakso yang begitu khas dan hanya ditemukan saat kalian di Malioboro saja.
Penjual mulai menyajikan mie ayam bakso yang dipesan. Ketika lidah ini merasakan kuahnya, rasa kesal akibat menunggu tadi lenyap seketika. Mie Ayam bakso tersebut seketika ludes karena saking enaknya.
Rasanya emang endul pisan dan tidak ada duanya. Kalian bolehlah mencicipi mie ayam dan bakso yang ada di warung-warung sederhana itu. Di beberapa warung pun memiliki citra rasa yang sama mungkin.
Baca juga: Mie Ayam Grabyas, Salah Satu Kuliner Malam yang Banyak Diburu
2. Sea Food yang ada Ayamnya
Selain mie ayam dan bakso, kalian juga akan menemukan warung Sea Food. Uniknya meskipun warung ini seharusnya menjual makanan laut namun ada juga aneka menu ayam. Mulai dari ayam goreng hingga ayam bakar.
Di warung ini kalian bisa memilih beberapa menu. Mulai dari Nila bakar, Kakap goreng, Nila goreng, Kakap bakar, cumi dan udang. Buat kalian yang tidak suka masakan laut, kalian bisa memilih menu ayam goreng, ayam bakar dan mungkin Lele juga bisa menjadi alternatif menu lainnya.
Di beberapa warung, bukan hanya ada ayamnya tetapi juga bebek. Hal ini tentunya menguntungkan bagi kalian penyuka daging bebek. Ada bebek goreng, bebek bakar dan lain-lain.
Nah untuk harga sendiri, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, harganya sangat terjangkau dan malah dapat dibilang murah. Lumayanlah makan lesehan sembari menikmati keramaian Yogyakarta.
Pemerintah setempat juga sudah menghimbau agar tidak memberi harga yang sama sekali tidak masuk akal. Sehingga harga akan menyesuaikan dompet kalian.
3. Es Durian, Es Buah dan Es yang Menyejukkan Suasana
Bagaimana jika kalian tidak lapar dan ingin menyejukkan diri saja? Santai-santai saja. Karena kalian bisa mencicipi Durian dengan harga yang relatif murah yakni kisaran Rp 10 ribuan saja.
Di mana lagi coba makan durian beberapa biji hanya Rp 10 ribuan kalau bukan di Malioboro. Di sana mereka menjajakan beberapa macam Es. Mulai dari Es Puter, Es Buah, Es Teler, hingga Es Durian.
Dari menu-menu tersebut, Es durianlah yang paling menyegarkan. Karena selain jarang sekali didapatkan, es durian di warung Malioboro tersebut rasanya sesuai yang kalian harapkan.
Kalian bukan hanya mendapatkan dua biji saja, melainkan 5-6 biji. Air santan ditambah susu dan sirup menambah mewah rasa es durian di lidah.
Cobalah dan rasakan bagaimana nikmatnya Es durian dan Es buah secara bersamaan. Atau sembari makan mie ayam dan bakso juga boleh.
Minum es durian saja juga diperbolehkan. Tenang saja jika kalian membawa uang pas-pasan.
Nah itulah yang akan kalian temukan jika mengunjungi Malioboro di siang hari. Kapan pun waktunya Malioboro akan selalu menarik.
Entah siang, sore, pagi atau malam sekalipun, pesona kuliner Malioboro tetap ramai dan menarik untuk dikunjungi.