Dibalik gagah dan indahnya panorama Gunung Merapi, ternyata ada banyak keunikan yang menarik peneliti geologi dari luar negeri untuk datang ke gunung ini.
Gunung Merapi saat ini sangat dikenal dunia lantaran memiliki keunikan yang berbeda dengan gunung-gunung lain. Seperti yang diungkapan Kepala Badan Geologi ESDM Surono atau yang sering kita kenal dengan nama ‘Mbah Surono”, satu dari beberapa keunikan merapi adalah letusannya.
Ternyata kalau dicermati, gunung yang satu ini memiliki rentetan letusan yang berdekatan. Ahli geologi sering menyebutnya sebagai siklus empat tahunan.
Nama siklus empat tahunan tersebut diambil dari jarak waktu letusan Gunung Merapi yang berada di sisi utara Jogja ini. Yaitu pada tahun, 2006 dan 2010 yang lalu. Jarang waktu letusan yang berdekatan tersebut, memungkinkan peneliti gunung berdatangan setiap tahunnya.
Selain itu, dengan ketinggian yang tak lebih dari 3000 Mbpl, memungkinkan gunung ini dapat diakses. Pengaksesan tersebut memudahkan peneliti menggali data lebih banyak ketika melakukan penelitian.
Gunung Merapi juga memiliki keunikan lain. Keunikan tersebut tercermin dari sosial-budaya masyarakat yang ada di lereng gunung. Perlu kita tahu nih, Menurut Mbah Surono, lereng gunung-gunung di luar negeri tak banyak dijadikan penduduk sebagai tempat tinggal.
Mereka memilih tinggal jauh dari lereng gunung lantaran potensi terkena bencana sanggat tinggi. Berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia yang menjadikan lereng gunung sebagai tempat tinggal.
Hal tersebut ternyata dipengaruhi oleh sosial-budaya masyarakat. Kalau budaya orang luar negeri menganggap lereng gunung sebagai ancaman, tentu berbeda dengan masyarakat di Indonesia.
Khususnya masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Merapi. Masyarakat sekitar memandang gunung sebagai lambang kesuburan.
Hal itulah kenapa banyak masyarakat tetap tinggal di lereng gunung. Selain sebagai tempat tinggal, lereng Gunung Merapi juga memiliki kesuburan tanah tinggi sehingga dijadikan masyarakat untuk bertahan hidup dengan bertani.
Dengan keunikan yang demikian, pantas lah jika peneliti geologi dunia berbondong-bondong ke Gunung Merapi untuk melakukan penelitian. Selain meneliti kegunungapian, peneliti dari luar negeri tersebut dapat berinteraksi dengan masyarakat lereng gunung yang tak dijumpai di negara mereka.
Selain itu masih ada lagi dan ini di akui dan di yakini hingga kini bahwa Gunung Merapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari garis imaginer yang membentang hingga laut selatan.
Kontributor: Isnan Waluyo