Menjadi pekerja freelance dengan penghasilan 2 digit tentu menjadi cita-cita hampir semua orang. Bagaimana tidak, serasa kerja itu sebatas hobi yang dibayar.
Tak mudah memang tapi fakta menunjukkan banyak diantara mereka yang sukses. Ada yang menjadi pekerja seni, marketing, penjual jasa hingga konsultan.
Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang tapi memiliki kesamaan. Dimana mereka benar-benar mencintai apa yang dilakukan.
Bila beberapa tahun yang lalu impian menjadi seorang pegawai kantoran semisal di perusahaan BUMN, PNS atau perusahaan swasta besar menjadi favorit. Tapi kini jangan salah, di era milenial kecenderungan berubah.
Anak muda mulai melirik satu jenis pekerjaan yang tidak terikat ruang dan waktu. Salah satunya tentu menjadi pekerja freelance.
Artinya kapan mau kerja atau mau istirahat ia punya kuasa. Bidang kerja untuk ini pun terbilang banyak yang rata-rata adalah penjual jasa.
Contoh paling keren tentu saja konsultan. Dan di sini haram hukumnya bila hanya membahas projek yang dikerjakan antar perusahaan.
Cukup banyak mereka yang membuka usaha konsultasi tanpa harus ada ruang kerja yang mengikat. Seolah jamur yang tumbuh di musim hujan, berbagai pekerjaan pun bisa dilahap mulai dari bidang marketing, IT, hingga urusan pernikahan.
Seseorang yang pernah bekerja dan memiliki kesempatan bekerja dengan banyak orang mungkin mulai galau. Saatnya mulai berpikir akan bekerja terus sebagai karyawan atau menentukan sikap.
Namun, ada baiknya sebelum memutuskan kenali potensi diri untuk hasil maksimal. Caranya pun tidak membutuhkan biaya mahal.
Cukup dengan kesungguhan dan perhitungan matang. Dan berikut cara sederhana kenali potensi diri di jaman now:
Tetapkan mimpi setinggi langit
Ada orang bilang jangan bermimpi terlalu tinggi karena bila jatuh itu akan sakit. Tapi nyatanya mimpi mampu mendorong seseorang untuk bekerja keras mewujudkan apa yang dicitakan.
Semisal dalam dunia pendidikan mulailah bermimpi untuk menyelesaikan S2 sehingga bila saat ini baru menyelsaikan S1 tidak terlalu sakit. Tinggal selangkah lagi dan kembali pupuk mimpi untuk menggapainya.
Pilih aktifitas paling disuka
Bisa dibilang cara ini paling dasar karena dengan mengetahui hobi seseorang bisa mengukur tingkat kesuksesan. Pilih hobi yang produktif atau menghasilkan.
Bila ternyata hobi hanya membuang waktu dan tidak memberikan feedback positif ada baiknya segera beralih ke yang lain.
Cintai pekerjaan dengan produktifitas tertinggi
Seringkali kita diminta orang sekitar baik itu atasan, rekan kerja atau keluarga untuk melakukan sesuatu yang kurang sreg dihari. Tapi jangan salah bila hasilnya positif ada baiknya mulai dicintai dan dikembangkan.
Semisal saja tiap kali ada acara diminta menjadi MC atau moderator. Profesi cuap-cuap ini ternyata cukup menjanjikan juga kok.
Secara sadar membuat list down
Mungkin ada yang secara sadar ingin menggali lebih dalam potensi diri. Maka cara ini terbilang cukup akurat dan objektif.
Bisa dilakukan dengan menuliskan 11 hobi dan 11 kegiatan dengan angka terbaik. Selanjutnya minta orang-orang sekitar melakukan hal yang sama terhadap diri kita kemudian dikomparasi.
Gunakan jasa lembaga psikologi terapan
Dari sekian banyak cara mungkin cara ini yang paling akurat. Hal ini karena mereka menggunakan alat tes psikologi yang telah teruji sehingga akurasi dapat dipertanggungjawabkan
Alat tes yang digunakan bisa dipilih dan disesuaikan dengan kondisi peserta. Tes minat bakat ini paling banyak digunakan para orang tua yang menyadari pentingnya tumbuh kembang anak.
Bila telah menemukan potensi diri ataupun belum menemukan jangan pernah takut untuk tampil beda. Menjadi kewajaran bila kemudian akan muncul satu tampilan yang beda. Bukankah menjadi sedikit beda itu menjadi lebih istimewa daripada sedikit lebih baik.
Terus berlatih dan berlatih mungkin itu menjadi kata kunci utama. Latihan akan membuat seseorang tampil lebih baik.
Kembali ke pembahasan awal untuk menjadi pekerja freelance khususnya menjadi seorang blogger atau penulis lepas atau membangun blog personal. Bila hal tersebut telah dilakukan dan ternyata hasil belum seiring sejalan anggaplah itu ongkos belajar.
Tak murah bukan tetapi tetap harus ada harga yang harus dibayar. Ingat,
“tak ada hasil yang akan membohongi proses.”