Berbicara tentang tempat nongkrong di Jogja tidak melulu harus ada di pusat kota. Di pinggiran Kota Jogja pun terdapat beberapa tempat nongkrong yang patut dicoba.
>
Bila kamu berada di sebelah barat Jogja tak ada salahnya untuk melipir ke Warung Kopi Kopiratan. Warung kopi yang ada di Godean ini menyajikan varian kopi layaknya sebuah cafe.
Kopi diolah dengan cara profesional karena kebetulan sang pemilik Said Pratama Putra memang penggila kopi. Selain itu alumni sekolah tinggi pariwisata di Jogja ini juga mengenyam pendidikan di bidang bartending.
Enggan menjadi bartender didalam sebuah perusahaan maka ia memutuskan membangun usaha sendiri. Sadar tak memiliki modal besar maka kali pertama warung kopi berada di rumahnya yang ada di Dusun Jomboran, Sidorejo, Godean, Sleman.
Namun saat ini untuk membuka market yang lebih luas mereka berada di Jalan Godean KM 12.5, Sidoluhur, Godean, Sleman. Cukup mudah ditemukan karena letaknya berada di jalan yang cukup populer di Jogja.
Tempat yang nyempil dan jauh dari perkotaan ternyata tak mengurangi animo pembeli. Mereka rela datang melalui jalanan desa dengan tepian sawah hanya untuk membunuh waktu dan menikmati sajian Kopiratan.
Namun saat ini usaha yang telah dirintis sejak satu setengah tahun yang lalu ini membuahkan hasil manis. Bagaimana tidak, pembeli yang pernah datang di warung kopi yang beroperasi dari pukul 16.00 hingga 23.30 wib ini kembali datang.
Tak ada yang kapok hingga enggan datang kembali. Mereka justru datang dengan membawa teman-temannya yang lain.
Menurut Said, varian kopi yang banyak diburu adalah kopi susu tubruk. Terdengar aneh bila mayoritas diluar sana lebih banyak peminat kopi jenis latte, cappucino atau single origin.
Bagi yang kurang suka kopi tapi ikut nimbrung bersama pacar atau sahabat bisa pilih coklat, green tea, taro, redvelvet atau varian lain. Untuk harga juga masih ramah kantong karena tiap varian dibanderol harga mulai Rp 8.000,- hingga Rp 15.000,-.
Tak lengkap rasanya menikmati kopi tanpa cemilan. Dan Said tahu betul kiranya yang pas dan disini kamu bisa pesan kentang goreng, tahu geprek atau stick tempe.
Di waktu-waktu tertentu bila kamu beruntung mungkin kamu akan dapat menu yang tidak terpikir sebelumnya. Satu cemilan yang “nendang” kala diduetkan dengan secangkir kopi.
Nama Kopiratan terpilih secara tidak sengaja. Atas usul salah seorang teman yang lebih dulu merintis usaha maka terpilihlah nama tersebut.
Yang bila diartikan secara harafiah mungkin dapat dikatakan sebagai kopi jalanan. Namun bila ditelusuri nama tersebut memiliki arti yang dalam.
Bagaimana sebuah ruang bisnis bukan hanya berbicara tentang untung dan ruginya. Namun di dalamnya terdapat jiwa yang membuat siapa saja mampu bertahan atas apa yang diyakini.
Oh iya salah satu nilai lebih dari warung kopi ini adalah adanya sejumlah buku yang bisa dibaca sembari menikmati waktu. Pas bukan berada di pedesaan jauh dari bisingnya kota ditemani kopi, cemilan dan bacaan yang mencerdaskan.
Selain itu meski secara resmi warung ini tutup pukul 23.30 wib. Tapi kamu masih bisa bertahan hingga dini hari hanya sekedar bercengkerama dengan sahabat.