Kini di Jogja banyak bermunculan objek wisata kekinian yang mengusung konsep tematik. Satu yang masih gres dan sukses mencuri perhatian publik ada Litto Jogja.
Destinasi wisata yang menghadirkan miniatur Kota Tokyo di atas pegunungan. Membuat kita yang bermimpi ke Jepang tidak perlu pergi jauh. Kini kita cukup datang ke Gunung Cilik, Muntuk, Dlingo, Bantul maka nuansa itu akan terasa.
Begitu kita masuk area Litto Jogja maka ratusan lampion warna merah menyapa di depan mata. Objek wisata baru nan hits yang buka sejak pertengahan Desember 2021 itu seolah menjadi jawaban.
Jogja itu surganya wisata, ada banyak hal menarik yang bisa dieksplore dan menjadi kerugian bagi siapa saja yang datang ke Jogja tanpa berkunjung ke Litto atau Litle Tokyo Jogja.
Di sini kita akan menemukan resto dengan nuansa indoor dan outdoor. Memberi pilihan bagi mereka untuk menikmati kuliner di dalam maupun di luar ruang.
Selain itu ada beberapa kolam renang yang bisa dipilih. Dari kolam renang khusus anak-anak hingga dewasa.
Dari apa yang nampak tempat nongkrong favorit ini belum beroperasi penuh. Dalam arti pihak Litto masih akan menggarap beberapa beberapa bangunan pendukung.
Namun demikian apa yang sudah ada saat ini sudah benar-benar ciamik. Nantinya mereka akan miliki tempat menginap berkelas dari kamar reguler, bungalow hingga glamping.
Untuk berkunjung ke objek wisata ini juga sangat mudah. Akses jalan sangat baik dimana pemerintah daerah telah menyiapkan jalan beraspal.
Rute Menuju Litle Tokyo Jogja
Untuk menuju objek wisata yang instagramable ini kita cukup memilih Jalan Imogiri Timur dan terus mengikuti jalan tersebut hingga Mangunan. Dari situ perjalanan masih lumayan jauh dan kiri kanan sudah disapa hutan pinus.
Bagi yang mungkin kesulitan mungkin Puncak Becici adalah penanda terbaik. Dari objek wisata yang pernah dikunjungi Presiden Barack Obama ini jaraknya sangat dekat. Bisa ditempuh dalam 5 menit perjalanan.
Memakan waktu lebih kurang 90 menit dari pusat Kota Jogja. Perjalanan panjang itu akan terbayar lunas begitu tiba di Litle Tokyo Jogja.
Sebelum masuk kita akan membeli voucher senilai Rp 30.000,-. Saya katakan voucher bukan tiket karena kertas ini masih bisa ditukar dengan produk atau fasilitas. Lain dengan tiket yang seketika itu sudah tidak miliki nilai tukar.
Dan dengan voucher tersebut kita bisa menukar dengan sejumlah minuman atau pun makanan. Atau bila ingin berenang pun bisa dan kita cukup membayar selisihnya.
Banyak Hal Menarik Ditawarkan Litto Jogja
Ada banyak hal menarik yang coba ditawarkan objek wisata yang memiliki khas warna-warni ini. Hampir semua sudut bisa dijadikan spot foto terbaik.
Selain mengambil gambar dengan swafoto, karyawan Litto Jogja nampaknya tahu betul akan kebutuhan itu. Mereka akan dengan senang hati membantu kita mendapat jepretan terbaik.
Berenang diatas ketinggian lebih kurang 340 mdpl bisa jadi itu adalah sebuah kemewahan. Dan ditempat ini kegiatan itu bisa dilakukan.
Berkunjung dan ingin merasakan sensasi yang dalam disarankan untuk ambil hari kerja. Hal ini karena bila weekend atau tanggal merah maka objek wisata di Jogja ini akan penuh. Dan kamu pastinya akan kesulitan untuk mendapat gambar tanpa ada yang lain.
Untuk waktu terbaik yang disarankan ketika datang tentu saja pada sore hari. Dimana kita bisa melihat keindahan alam berbalur romantisme.
Lampu-lampu khas ala Jepang membuat keindahan itu kian terasa. Angin sembribit menusuk tulang dan musik romantis mengalun dengan indahnya.
Membuat siapa saja yang hadir untuk duduk lebih lama. Atau berjalan-jalan mengelilingi outdoor sembari memanjakan mata.
Kalau tidak bisa datang kala senja, berkunjung pada siang hari juga bukan pilihan buruk. Sejauh mata memandang bisa menghampar melihat keindahan. Mulai dari garis pantai hingga gunung-gunung membentang.
Bila beruntung pengunjung akan dibuat takjub dengan kehadiran elang jawa yang tengah berburu mangsa. Tak bisa diprediksi kehadirannya, tapi sekira pukul 11.00 WIB dan 14.00 WIB adalah waktu terbaik melihat ikon PSS Sleman yang sudah langka ini.
Litto Jogja dikonsep menyerupai dengan apa yang ada di Tokyo Jepang. Dan hampir semua sudut akan bisa ditemukan.
Nampak jelas dengan kolam renang yang ada. Meski belum berfungsi dengan sempurna karena kolam renang air panas belum terpasang tapi hal itu tidak menyurutkan minat pengunjung untuk menggunakannya.
Kita bila berkunjung pada hari kerja biasa bisa jadi akan merasa benar-benar dimanjakan. Dimana kita bisa menggunakan kolam tanpa harus berbagi dengan yang lain.
Bagi mereka yang ingin keliling area sekitar Litto bisa mengunakan jasa Dlingo Adventure Team. Mereka ini adalah masyarakat setempat yang diberdayakan guna memajukan perekonomian.
Untuk 1 kali trip dan bisa dinikmati oleh 4 orang cukup membayar ongkos Rp 300 ribu saja. Pengalaman memacu adrenalin, bagaimana perut akan dikocok dan menyusuri area perbukitan hutan pinus.
Antara Yukata dan Kuliner ala Jepang
Bila datang ke tempat ini sangat disarankan untuk menyewa Yukata atau baju khas Jepang. Tujuannya sudah pasti untuk membuat liburan dan hasil jepretan kian optimal. Kesan Jepang itu begitu terasa dan bisa jadi orang lain tak menduga bila sejatinya kita ada di Jogja.
Selain itu pastinya memanjakan lidah dengan berbagai menu ala Negeri Sakura. Sesuai dengan konsep yang diusung, di tempat ini pun kuliner khas mereka. Mulai dari Litto Sushi Roll, Litto Takoyaki, Litto Mixed Tempura, Boneless Chicken Roll, Litto Ramen, Litto Chicken Fajitas, Chicken Katsu hingga kuliner asli Indonesia seperti mendoan, rawon, sup iga dan lain-lain.
Sekadar informasi untuk harga makanan di Shinjuku Cafe yang bernuansa outdoor mulai dari Rp 10.000,- hingga Rp 35.000,-. Sementara itu untuk harga makanan di restoran Asakusa lebih banyak pilihan karena mulai dari Rp 10.000,- hingga Rp 193.000,-.
Atau bila ingin menikmati kuliner dengan cara yang istimewa sembari berenang bisa memesan ala buffet. Di mana kita bisa melihat keindahan alam sembari memanjakan lidah di kolam renang.
Dari apa yang saya lihat dan rasakan saat berkunjung ke Litto Jogja maka saya merasa bahwa mereka hadir untuk memberi warna baru. Bagaimana masyarakat bisa menikmati sesuatu yang beda dan masih miliki opsi akan kelokalan.
Hal ini terlihat dari adanya mendoan diantara berbagai kuliner identik Jepang. Selain itu ada menu-menu menarik lainnya yang bisa dicoba.
Pihak managemen tahu betul bahwa Litto Jogja harus mampu menjawab kebutuhan lidah semua pengunjung. Baik mereka yang ingin menu beda berbau ala Jepang maupun mereka yang lebih suka dengan kuliner nusantara.