Menyelami Romantisme Malioboro

Romantisme Malioboro, mungkin itu kata yang pas manakala kita sedang berada di satu jalan paling populer di Kota Jogja. Tempat penuh kenangan indah hingga banyak karya anak bangsa lahir di jalan yang tak pernah sepi ini.

romantisme maliobor
inovasee.com

Siapa yang tidak mengenal Malioboro? Jalan yang membentang dari titik 0 km hingga ke Stasiun Tugu Jogja ini merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Yogyakarta.

Menurut sejarah, nama Malioboro berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti ‘jalan karangan bunga‘. Dahulu, Jalan Malioboro hanya berupa jalan biasa menuju Keraton Yogyakarta. Saat Keraton mengadakan acara, Jalan Malioboro akan dipenuhi oleh karangan bunga untuk menyambut tamu-tamu dan kerabat Raja.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Hotel tertua dan terbesar pada zaman kolonial, Hotel Garuda, terletak di ujung utara Jalan Malioboro. Hotel ini mungkin bukan salah satu hotel murah di Malioboro.

Tapi, cobalah menginap di hotel yang penuh dengan sejarah perjuangan Indonesia ini untuk menemukan romantisme Malioboro dan temukan penawaran terbaiknya melalui situs booking online seperti Traveloka atau AiryRooms.com. Dijamin pengalaman menginapmu tidak akan terlupakan!

Akan sangat menarik kalau kamu menyusuri Jalan Malioboro di malam hari. Karena selain jalan ini ramai dan dipenuhi oleh pedagang dan wisatawan, Jalan Malioboro memancarkan romantisme yang berasal dari interaksi masyarakat lokal dan budaya Jawa yang sangat kental terlihat di setiap sudutnya.

Lalu, apa saja yang harus dilakukan di Malioboro? Yuk, telusuri daftar berikut;

YOUR EXISTING AD GOES HERE

1. Berbelanja souvenir di emperan Jalan Malioboro

souvenir malioboro
zurrahmah.wordpress.com

Ada ratusan pedagang souvenir dan oleh-oleh di sepanjang Jalan Malioboro ini, baik yang berjualan di emperan jalan maupun di toko-toko, serta tidak ketinggalan, mall-mall modern. Kamu bisa memborong pakaian dari batik, kaos bertulisan pepatah-pepatah bijak khas orang Jawa, gelang, tas, dan masih banyak lagi.

Harga barang-barang di emperan Jalan Malioboro umumnya tidak mahal. Malahan kamu bisa menawar untuk mendapatkan harga terbaik.

2. Makan di warung angkringan dan lesehan

angkringan jogja
wisataliburan.co.id

Jalan Malioboro ini sesungguhnya terdiri dari 3 jalur khusus. Dua di antara jalur khusus itu dikhususkan untuk pejalan kaki. Nah, di sepanjang jalur pejalan kaki inilah kamu bisa menemukan banyak warung angkringan serta warung lesehan.

Di warung angkringan, kamu bisa mencicipi kuliner sego kucing, menu murah meriah [ala Jogja. Tidak ketinggalan alunan musik tradisional yang dibawakan oleh para seniman jalanan di sekitarnya, pastinya akan membuat momen makan malam kamu semakin romantis.

3. Berbelanja di Pasar Beringharjo

pasar beringharjo
mixmedia.co.id

Pasar Beringharjo merupakan pasar tertua di Kota Budaya ini. Secara harfiah, Beringharjo berarti hutan beringin yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi warganya.

Kamu bisa menemukan banyak hal di sini, mulai dari batik, pakaian anak dan dewasa, jajanan pasar, jamu tradisional, hingga barang antik dan uang kuno. Cobalah jajanan pasar yang khas seperti kue kipo, pecel urap, mendut dan mega mendung, juga legomoro. Jajanan pasar ini bisa dijadikan oleh-oleh. Tapi perlu diingat, panganan ini tidak tahan lama, ya!

4. Berkeliling kawasan Malioboro dengan becak atau andong

becak malioboro
herikiswanto.com

Meskipun lalu lintas di kawasan ini agak padat, tapi jika cuaca sedang baik di malam hari, berkeliling kawasan Malioboro dengan andong atau becak akan terasa sangat romantis. Becak juga bisa mengantarkan kamu menuju penginapan atau hotel murah di Malioboro yang umumnya terletak di gang-gang yang sempit. Ongkos naik becak atau andong relatif murah, bahkan kamu pun bisa menawar.

5. Mengunjungi Benteng Vredeburg

benteng vredeburg jogja
hiddenjogja.wordpress.com

Dengan menaiki becak atau andong, kamu bisa mencapai ujung paling selatan Jalan Malioboro. Di sana terdapat Benteng Vredeburg yang pada awalnya dibangun atas usulan Belanda.

Mereka khawatir akan berkembangnya keraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I. Kini, Benteng Vredeburg dijadikan museum yang menyimpan diorama sejarah Indonesia dan berganti nama menjadi Museum Benteng Yogyakarta.

6. Memborong oleh-oleh wajib dari Jogja, Bakpia

bakpia patok jogja
entegila.wordpress.com

Tidak lengkap rasanya kalau berlibur ke Jogja tapi tidak mengoleh-olehi kerabat dengan panganan khasnya, bakpia. Ada banyak usaha rumahan yang memproduksi bakpia di sepanjang Jalan KS Tubun.

Toko yang berbeda terkadang memang memiliki variasi rasa bakpia yang berbeda. Namun, pada umumnya rasa dasar bakpia sama.

Dahulu, bakpia hanya berisi dua isian, yaitu kacang hijau dan ketan hitam. Kini bakpia memiliki rasa yang lebih bervariasi, antara lain kacang hijau, kumbu hitam, susu, coklat, kopi, juga keju.

Jadi, kamu ingin membuktikan sendiri romantisme Malioboro? Booking hotel murah di Malioboro sekarang juga!

Pos terkait