Ritus Pertanyaan Mematikan Saat Lebaran

Pulang ke Jogja saat lebaran bagi saya bukan sebatas ritus tahunan sekali. Berkumpul bersama keluarga dan sahabat di kampung halaman setelah satu tahun bertarung dengan kerasnya Jakarta. Namun terkadang ada yang mengganjal manakala secara tiba-tiba muncul pertanyaan mematikan saat lebaran.

nol kilometer jogja
jokoyugiyanto.com

Kebahagiaan tersebut seringkali ternodai dengan beberapa pertanyaan yang mengusik pikiran. Ada saja yang bisa mereka tanyakan, sepele sih tapi seringkali membuat semua orang keder. Namun tak jarang saat itu juga muncul pertanyaan mematikan kala lebaran.

Ada banyak memang tapi kita tak perlu baper karena tiap individu memang memiliki tugas-tugas sesuai usia perkembangan. Dan paling banyak pertanyaan mematikan kala lebaran adalah, “kapan kamu nikah?”.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Pertanyaan tersebut tentu saja wajar dilontarkan bila kamu saatnya menikah belum menuntaskan juga. Coba bayangkan bila kamu masih sekolah atau kuliah pasti pertanyaannya adalah “kapan kamu lulus?”.

Setelah lolos tahap pertama maka sudah saatnya seseorang untuk mandiri. Bila tidak ingin membangun usaha maka sebaiknya segera bekerja.

Jangan sampai sudah saatnya bekerja belum juga produktif. Wajar saja bila kemudian mereka bertanya, “kapan kamu kerja atau lagi apa?”.

Nah, ini dia pertanyaan berikutnya yang paling dirasa horor. Paling menakutkan atau bisa dibilang mematikan.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Seyogyanya, bila seseorang telah mapan maka ia akan segera menuntaskan kewajiban untuk memiliki pasangan. Pun demikian bila telah memiliki pasangan, rentetan pertanyaan tak akan berhenti.

Yang terjadi selanjutnya adalah pertanyaan, “kapan punya anak?”. Semua pertanyaan tersebut tak ada yang salah karena pada hakikatnya ada tugas perkembangan yang harus diselesaikan.

Ditambah saat ini kita hidup di budaya ketimuran dimana mungkin pertanyaan demi pertanyaan tersebut telah ada sejak jaman dulu.

Jadi bila saat ini kamu pulang kampung dan belum bisa menjawab berbagai pertanyaan tersebut tak perlu kuatir. Bilang saja, “saat ini saya sedang menikmati prosesnya”. Saya pasti akan menyelesaikan semua tahapan itu bila saatnya.

Pun demikian saat ini saya yang notabene telah bekerja dan memiliki satu anak masih saja ada pertanyaan lain. “Kapan nambah momongan?”

Andai nanti telah memiliki dua anak bisa saja akan muncul pertanyaan mematikan saat lebaran berikutnya. Dan saya belum tahu nanti apa yang kemudian akan ditanyakan.

Yang jelas cukup katakan, “saya bahagia saat ini dengan kondisi yang ada.” Dan saatnya nikmati berbagai sajian makanan lebaran dan agenda menarik selama libur lebaran.

Pos terkait