Uniknya Agrowisata Madukismo

Jogja memang gudangnya tempat wisata. Segala jenis wisata bisa ditemukan di wilayah yang tidak lagi menyandang kata provinsi ini. Salah satunya adalah berkunjung ke Pabrik Gula (PG) Madukismo yang terletak di Desa Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

kereta madukismo
tempo.co

Tempatnya cukup mudah ditemui karena letaknya tak jauh dari ring road selatan. Dan tentunya masyarakat sekitar sangat familiar dengan pabrik yang dibangun sejak tahun 1955 ini.

Pabrik yang cukup tua ini memang sangat legendaris karena masih bisa berproduksi dengan baik. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak pada masa kejayaanya dulu.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Tiket yang dikenakan untuk masuk objek wisata yang dikemas menjadi Agrowisata ini sangat murah, hanya Rp 7.000,00 untuk satu orang. Namun, ada ketentuan kegiatan keliling Madukismo baru dilaksanakan setelah minimal ada 40 peserta.

Oleh karena itu ada baiknya yang hendak berkunjung untuk mendaftar jauh-jauh hari. Kecuali bila datang rombongan dengan peserta 40 orang.

Di tempat ini para pengunjung akan diperkenalkan cara memproses gula dan spiritus dari awal sampai selesai. Jadi bukan hanya sekedar berwisata tentunya. Wisatawan juga akan semakin kaya informasi tentang proses pengolahan tebu menjadi berbagai bentuk yang lain.

Sesuai dengan usianya yang cukup tua maka pabrik ini di isi mesin-mesin tua. Segala sesuatu yang ada di dalamnya juga cukup tua tak terkecuali rel dan gerbong-gerbong pengangkut. Ada sejarah menarik tentunya dari masa ke masa pabrik ini.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Pokoknya jaminan bagi tiap wisatawan yang berkunjung tidak akan menyesal bila ikut dalam turing mereka. Perjalanan akan dimulai di Gedung Madu Chandya yang berada di depan pabrik. Di tempat ini ada petugas atau tepatnya pemandu yang akan menjelaskan segala sesuatu terkait PG Madukismo.

Selanjutnya perjalanan akan dilanjutkan menggunakan kereta api tua bermesin diesel pabrikan Jerman. Disini benar-benar akan terasa seperti jaman dulu manakala mengelilingi area pabrik dan sekitarnya.

Kereta api ini membawa pengunjung untuk masuk ruang produksi. Di dalamnya terdapat mesin-mesin tua yang didatangkan sejak tahun 50-an. Waktu yang paling tepat untuk berkunjung adalah bulan Mei hingga September. Hal ini karena pabrik sedang dalam kondisi puncak untuk produksi gula dan spiritus.

Tradisi Manten Tebu di Madukismo

Selain itu pada awal masa produksi akan dilakukan Upacara Cembengan atau Manten Tebu oleh masyarakat sekitar pabrik yang mayoritas mereka juga karyawan pabrik. Kegiatan ini bertujuan untuk memohon doa agar proses produksi berjalan lancar.

Ritual Cembengan termasuk sesuatu yang unik karena para pengunjung dapat melihat kirab tebu temanten. Ada juga hiburan yang turut memeriahkan seperti kesenian jatilan dan wayang kulit semalam suntuk. Tak lupa ada kegiatan penanaman kepala kerbau dan sapi, sesaji dan pembacan ayat-ayat suci Al Quran.

Secara umum produksi gula dimulai dari pemerahan nira, pemurnian, penguapan, kristalisasi, putaran gula, dan packing. Semua proses produksi bisa dilihat secara langsung tapi tetap haris memperhatikan rambu-rambu. Terlebih area pabrik bukanlah wilayah yang nyaman untuk semua orang.

Puas melihat produksi gula dari jarak dekat maka peserta tour Agrowisata Madukismo akan dibawa berkunjung ke pabrik yang ada disebelah barat. Di tempat tersebut merupakan Pabrik Spiritus Madukismo yang merupakan hasil sampingan dari produksi gula.

Pos terkait