Dulu saya selalu berpikir bahwa passion adalah sesuatu yang utama. Kini tidak lagi, seiring waktu berjalan passion itu berubah dan semua itu kini hanya untuk keluarga.
Jalan-jalan keliling Indonesia mungkin impian bagi hampir seluruh orang. Dapat berkunjung ke satu kota dan kota lainnya. Beralih dari satu pulau dan pulau lainnya.
Tapi kini tidak lagi, entah kenapa dengan hadirnya orang ketiga diantara kami membuatku enggan pergi jauh. Ya, orang ketiga itu tentu saja adalah anak dari buah cinta kita berdua.
https://kanaljogja.id/traveling-seru-ala-ada-dengan-cinta-2-ini-jawabannya/
Dulu melakukan perjalanan dinas berminggu-minggu sesuatu yang biasa. Tapi kini baru menjalani 5 hari saja tapi rasanya sudah begitu lama.
Entah berapa puluh kota yang pernah kusambangi. Ada satu kota satu hari dan ada pula satu kota hingga beberapa minggu. Passion untuk jalan-jalan yang begitu tinggi terfasilitasi dengan pekerjaan yang ku emban.
https://kanaljogja.id/mau-solo-traveler-ke-jogja-ini-dia-yang-harus-kamu-perhatikan/
Kadang saya merasa pantas mengaku sebagai blogger travel. Tapi kadang mau juga bila tidak didukung dengan produktifitas. Tapi ah syudahlah minimal saya menikmati semua yang dikerjakan.
Kangen akan tawanya, kangen akan tangisnya dan tentu saja kangen akan tingkah lakunya. Semua itu dalam beberapa hari tidak lagi kurasakan.
Ingat manakala saat hendak tidur bisa melihat wajah polosnya. Ingat saat bangun mendengar tangisnya. Sesuatu yang biasa tapi benar-benar istimewa.
http://www.wisataiwisata.com/2017/11/tugu-adipura-dan-masjid-agung-al-furqon.html
Rumah yang tak begitu besar sudah cukup. Tak harus memiliki sesuatu yang lebih karena hadirnya tak tergantikan.
Seringkali keadaan ini tak akan bertahan lama. Nanti ada saatnya dia besar dan kemudian meninggalkan kami.
Itu tak apa dan saya iklas karena memang sudah menjadi jalan hidup. Menjadikannya sosok yang tangguh, yang mampu melawan kerasnya hidup dengan cita-cita dan idealisme.
Mampu memperjuangkan apa yang ia yakini hingga suatu saat nanti bisa berguna bagi dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
Tak mau baper atau menye-menye tapi inilah hidup. Seringkali harus memilih walau terkadang kata orang tidak pas, nyleneh atau nyentrik.
Kembali, semua hanya untuk keluarga. Mungkin bukan saja hanya saya tapi hal ini dilakukan semua orang tanpa kecuali meski jalannya berbeda.
Dan buat kamu yang sedianya membaca tulisan ini yakinlah. Kerjakan apa yang diyakini hingga tak menyesal kelak. Jangan sampai usia terus bertambah dan kemudian yang ada penyesalan semata.