Bintaran, Kawasan Indische Jogja yang Unik dan Berbeda

Tak hanya Kotabaru yang menjadi kawasan hunian bagi orang Belanda yang menetap di wilayah Jogja, Bintaran juga merupakan salah satunya. Bintaran mulai berkembang menjadi kawasan Indische Jogja pada tahun 1930an.

gereja bintaran
instagram.com/ranselkids

Hal ini ditandai dengan dibangunnya rumah, fasilitas seperti gereja dan penjara. Umumnya, orang Belanda yang bermukim di Bintaran adalah orang Belanda yang bekerja sebagai opsir dan pegawai pabrik gula.

Yang sudah pasti, Bintaran juga dihiasi bangunan-bangunan bergaya Eropa. Meski begitu, ciri bangunan di Bintaran berbeda dengan bangunan di Kotabaru.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Salah satu bangunan yang berbeda yaitu Ndalem Mandara Giri. Dahulu, Ndalem Mandara Giri merupakan kediaman Bendara Pangeran Haryo Bintoro yang merupakan salah satu trah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Arsitektur bangunannya sendiri merupakan perbaduan Jawa dan Belanda. Ciri Jawanya terlihat dari adanya pendopo yang bahan-bahan pembuatnya didatangkan dari Demak pada tahun 1908.

Sedangkan ciri Belandanya sendiri terlihat dari ruangan yang lebar dan berdinding tinggi serta jendela khas Belanda yang besar dan mempunyai dua daun. Selain Ndalem Mandara Giri, bangunan lain yang bisa ditemukan di Bintaran adalah Gedung Sasmitaloka Jenderal Soedirman.

Bangunan ini bisa ditemukan persis di sisi kiri jalan Jalan Bintaran. Dahulu, bangunan yang di buat tahun 1890 ini dimanfaatkan sebagai kediaman pejabat keuangan Puro Paku Alam VII yang bernama Wijnschenk.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Bangunan itu juga pernah digunakan sebagai tempat dinas Panglima Besar Jenderal Soedirman. Kemudian setelah itu menjadi kediaman Kompi Tukul pasca kemerdekaan Republik Indonesia.

Seperti kawasan Indische Jogja pada umumnya, Bintaran juga memiliki fasilitas gereja yang bisa dikunjungi. Uniknya, gereja Bintaran merupakan ide orang Jawa yang merasa tidak sreg dengan cara berdoa orang Belanda.

H Van Driessche SJ, merupakan salah seorang keturunan Belanda Indonesia yang saat itu menjadi koordinator pendirian gereja itu sendiri. Selain gereja, saat ini kawasan Indische itu sudah terkenal dengan salah satu kulinernya yaitu Bakmi Kadin yang berlokasi di Bintaran Barat.

Nama pemilik sekaligus pendiri warung Bakmi itu sendiri yaitu Karto Kasidin. Menu utama yang ditawarkan di warung bakmi ini tentunya Bakmi Goreng dan Bakmi Rebus dengan beberapa pilihan menu minuman teman santap malam.

Pos terkait