Desa Wisata Nawung yang berada di Sleman Timur menawarkan satu pengalaman berbeda dengan kegiatan susur Sungai Kedung Nganten. Kegiatan selama beberapa jam ini akan membawa peserta untuk menikmati keindahan sungai sepanjang 1,5 kilometer.
Selain Kedung Nganten di sungai ini juga terdapat beberapa kedung yang sama dalamnya. Kedung tersebut adalah Kedung Dukun, Kedung Pasangan, Kedung Ngaron, Kedung Kendil dan Kedung Dowo. Salah satu tempat yang akan memberi kesan mendalam tentu saja jembatan gantung yang telah disiapkan pengelola.
Tentu akan menjadi sesuatu yang berbeda manakala kaki akan menapaki bebatuan dan pasir dengan keindahan sungai dan tanaman yang menghijau. Jauh dari kesan kota yang padat dan bising. Tempat yang pas untuk menenangkan hati tentunya.
Selain kegiatan susur sungai desa wisata ini juga menawarkan berbagai macam kegiatan seperti aneka kesenian dan permainan tradisional. Lagi-lagi, sesuatu yang mana mungkin akan ditemukan di kehidupan perkotaan. Aneka kuliner yang disajikan juga sangat berbeda, kuliner ‘ndeso’ yang dimasak dengan alat masak tradisional.
Cara Paling Mudah ke Desa Wisata Nawung
Desa Wisata Nawung ini berada di Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Dari pusat bisa mengambil Jalan Solo untuk kemudian mengambil arah kanan di Candi Prambanan. Ikuti jalan yang menuju Desa Wisata Rumah Dome hingga menuju perbatasan Sleman dengan Gunungkidul.
Lumayan jauh tapi perjalanan akan terasa menyenangkan. Di sepanjang jalan akan disuguhi keindahan alam dan udara segar. Membuat perjalanan yang jauh terasa tidak membosankan.
Selain paket wisata trekking Sungai Kedung Nganten ada beberapa paket wisata lain yang bisa dipilih. Bagi yang suka masak bisa memilih cara membuat emping mlinjo, membuat aneka kerajinan dari bambu dan lain-lain.
Hiburan yang paling banyak di nanti tentu saja pementasan seni Jathilan. Hiburan ‘kelas bawah’ ini telah naik pangkat dimana para penikmatnya kini berasal dari berbagai kalangan.
Selain ada kesenian jathilan masih ada bentuk kesenian lain yang tak boleh terlewatkan. Kesenian tersebut adalah sholawatan dan srandul.
Bila berkunjung dan pasa dapat momen yang bagus maka desa wisata ini akan mengadakan merti dusun berupa kirab budaya berupa Gunungan Wulu Wetu. Adapun jumlah gunungan yang dikirab adalah 5 buah dengan bahan pembuat dari pisang, kacang tanah, kacang panjang terong, garut serta singkong.
Desa wisata yang telah dirintis sejak tahun 2009 ini bukan hanya di kunjungi wisatawan lokal saja. Tapi mereka yang berasal dari luar negeri juga pernah hadir disini. Mereka sebagian besar berasal dari Jerman, Belgia dan Turki.