Selalu ada yang baru dari Gunungkidul, setelah pemerintah dan masyarakat setempat membuka objek wisata di daerah pesisir. Kini ada objek wisata baru berupa wisata minat khusus Gunung Batur.
Letaknya berada di kawasan Geopark Gunungsewu atau tepatnya sebagai Cagar Alam Geologi Gunung Batur di Dusun Ngelo II, Desa Balong, Kecamatan Girisobo, Gunungkidul. Kawasan geoside yang juga telah di akui oleh Unesco sebagai cagar alam yang perlu di lindungi.
Letaknya lumayan jauh dari kota Wonosari karena membutuhkan waktu lebih dari satu jam dan membuat bokong cukup panas. Tapi semua itu akan terbayar lunas manakala sampai di lokasi wisata.
Untuk mencapai tempat ini cukuplah mudah, pihak pengelola telah menyiapkan papan petunjuk yang bisa membantu siapa saja yang hendak berkunjung. Selain itu fasilitas umum seperti parkir, toilet dan tempat ibadah juga telah disiapkan.
Lokasi wisata minat khusus ini bisa dibilang bonus manakala berkunjung ke Pantai Wediombo. Maklum saja letaknya tidak begitu jauh, jadi setelah puas bermain di pantai bisa mendapat suasana yang berbeda.
Salah satu spot yang paling ditawarkan tentu saja adalah puncak dari Gunung Batur. Dari tempat tersebut dapat melihat keindahan sejauh mata memandang. Hijaunya pepohonan akan berpadu dengan birunya air laut.
Bagi yang percaya dengan mistis, tempat ini bisa juga dijadikan objek wisata religi. Konon Sunan Kalijaga pernah berada di puncak gunung tepatnya berada di batu tumpang atau ada yang menyebut batu manggung.
Uniknya di tempat ini terdapat sumur yang tak pernah kering meski Gunungkidul di kenal sebagai daerah yang tandus ataupun pada musim kemarau panjang. Oleh warga sekitar sumber mata air ini disebut Sumur Gandok.
Hingga saat ini masyarakat masih meyakini kalau di Gunung Batur terdapat misteri terkait Ki Joko Mursodo. Cerita tersebut muncul sejak jaman Mataram Kuno.
Pada malam-malam tertentu banyak peziarah yang datang ke tempat ini untuk ngalap berkah. Mereka percaya tempat yang dikenal ‘wingit’ ini mampu memberikan berkah bagi yang melakukan ritual atau doa di tempat tersebut.
Sama seperti tempat-tempat peziarah yang lain. Lokasi ini akan banyak dikunjungi pada malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon. Boleh percaya atau tidak tentu saja dikembalikan kepada yang bersangkutan. Yang pasti lokasi ini bisa menjadi objek wisata alternative manakala bosan dengan yang itu-itu saja.