Museum Anak Kolong Tangga Simpan 17.000 Koleksi Mainan Tradisional

Bagi mereka yang berkepala tiga atau empat kini mungkin akan sedikit kesulitan untuk memperkenalkan anak-anak pada mainan tradisional. Mainan “hand made” kini kalah dengan berbagai produk buatan industry semisal Play Station.

museum anak kolong tangga
wikimedia.org

Namun, bagi yang penasaran dan bertanya ada tidak satu tempat yang menyajikan mainan tradisional nan edukatif jangan kuatir. Pasalnya di Jogja ada setidaknya 17.000 mainan tradisional yang telah dikumpulkan.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Banyaknya mainan tersebut ternyata bukan hanya mainan asli Indonesia saja tapi ada juga beberapa mainan dari mancanegara. Jumlahnya yang begitu banyak juga tidak di pamerkan dalam musum. Sebagian di simpan di ruang penyimpanan dan akan dipamerkan sesuai dengan tema kalender berjalan.

Semua mainan yang rata-rata hamper punah itu tersimpan di Museum Anak Kolong Tangga. Tempat yang satu ini sebenarnya sangat mudah ditemukan. Selain berada di pusat kota juga bersebelahan dengan Taman Pintar. Persisnya ada di samping Taman Budaya Yogyakarta Jalan Sriwedari No 1, Jogja.

Uniknya di museum yang satu ini pengujung tidak saja hanya diperbolehkan untuk melihatnya dalam etalase kaca saja. Tapi ada sebagian yang bisa dimainkan bersama dengan teman atau anak bagi mereka yang sudah berkeluarga.

Sebuah pengalaman yang tak terlupakan, seolah membawa pada lorong waktu dimana dulu mainan tersebut begitu mudah ditemukan dan kini dimainkan kembali. Harga tanda masuk yang dikenakan juga sangat murah.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Cukup dengan merogoh Rp 4.000,- maka kenangan tersebut akan terobati di Museum Anak Kolong Tangga. Bagi mereka yang berusia di bawah 14 tahun masih diberi kebebasan untuk tidak bayar alias free.

Bila berkunjung ke Museum Anak Kolong Tangga datanglah pada Selasa hingga Minggu dari pukul 9 pagi hingga 4 sore. Sementara itu untuk hari Senin, museum ini sama seperti kebanyakan objek wisata lain di Jogja yang memilih tidak buka.

Jangan pernah ragu untuk melihat detail tiap mainan, mungkin ada sebagian yang dulu pada era 80 an ke bawah begitu popular tapi kita belum sempat memainkannya. Museum Anak Kolong Tangga tempat bereksplorasi dan menjajal semua yang diijinkan untuk dimainkan.

Museum anak ini adalah yang pertama di tanah air karena telah ada sejak 2008 silam. Berdiri atas inisiasi dari Rudi Corens, warga Belgia sekaligus pemerhati mainan tradisional. Meski bukan asli Indonesia seniman ini memiliki minat besar terhadap suatu kebudayaan yang dikaitkan dengan mainan tradisional.

Pos terkait