Selama Pandemi Kalisuci Cavetubing Dibatasi 100 Pengunjung

Saat ini bagi kamu yang ingin berkunjung ke berbagai objek wisata di Jogja. Khususnya di Kalisuci Cavetubing ada baiknya untuk mengoptimalkan aplikasi Visiting Jogja.

kalisuci cavetubing
instagram.com/kalisucicavetubing

Hal ini karena selama masa pendemi jumlah pengunjung untuk 1 hari hanya dibatasi 100 wisatawan. Padahal sebelumnya objek wisata di Semanu ini setidaknya menerima 250 pengunjung.

Pembatasan ini untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik. Terlambat sedikit saja dalam proses registrasi bisa penuh dan pada akhirnya harus kecewa karena harus putar balik.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Objek wisata ini buka mulai pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 16.00 WIB. Disarankan untuk datang pagi-pagi agar kemudian bisa melanjutkan perjalanan ke beberapa objek wisata yang letaknya tak begitu jauh. Sebut saja Gua Jomblang yang mendunia atau Gua Grubug dan Telaga Jonge.

Bagi yang pernah berkunjung pasti tak asing dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Sebelum pandemi pun pihak pengelola telah memberlakukan standar kesehatan bagi para pengunjung.

Mereka harus dalam kondisi sehat dan baik-baik saja karena untuk melakukan cavetubing dibutuhkan fisik yang kuat. Bila tidak kegiatan susur gua selama 90 menit dengan roda ini tak akan optimal.

Bahkan mereka yang memiliki riwayat penyakit berat seperti penyakit jantung tidak disarankan. Bagi yang tidak lolos screening kesehatan disarankan cukup menjadi penonton saja.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Dikutip dari laman Kompas disebutkan saat ini untuk menikmati Kalisuci Cavetubing maka harus melalui berbagai protokol seperti:

1. Pemeriksaan suhu dan cuci tangan sebelum masuk. Hal ini untuk memastikan hanya mereka yang sehat saja yang akan menantang adrenalin.
2. Registrasi sebaiknya dilakukan online dan pembayaran via non tunai. Proses ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kontak yang bisa jadi terjadi penularan.
3. Helm pelindung saat ini dilengkapi face shield. Tidak memungkinkan juga susur gua di sungai dengan tetap mengenakan masker sehingga face shiled akan lebih memberi rasa aman.
4. Sekretariat diberi pembatas bening untuk menjaga tidak ada droplet atau percikan pernafasan. Selama berada di area ini pengunjung wajib mengenakan masker.
5. Pelampung dipasang secara mandiri dengan bantuan dari instruktur berupa contoh pemakaian yang baik dan benar.
6. Selesai digunakan alat-alat akan disemprot disinfektan. Satu alat hanya akan digunakan satu kali.

simulasi kalisuci
kompas.com/markus yuwono

Saat ini untuk menikmati keindahan Kalisuci pengunjung masih dikenakan tarif yang sama sebelum pandemi. Harga tanda masuk untuk wisatawan lokal tetap Rp 120.000,- dan untuk wisatawan mancanegara Rp 200.000,-.

Bagi yang penasaran seperti apa gokilnya berselancar dengan pelampung roda ini kamu bisa ke Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Dari pusat kota Wonosari masih harus melanjutkan perjalanan sejauh 12 kilometer.

Wisata minat khusus ini sedikit berbeda dengan objek wisata pada umumnya karena disini tidak semua orang bisa menikmati keindahannya. Namun bagi kamu yang cukup kuat secara fisik dan bermental baja maka dapat menyaksikan secara langsung bisa melihat keindahan bebatuan karst yang begitu indah.

Satu pemandangan yang tidak mudah ditemukan ditempat lain tentu saja adanya fenomena bentukan bentang alam. Batu karst membentuk gua vertikal dan dibeberapa sisi terdapat bentukan positif berupa bukit karst berbentuk kerucut.

Jadi ketika berada di dalam gua itu tidak hanya ada stalaktit dan stalakmit saja karena masih ada hal lain yang tak kalah menakjubkan.

Pengunjung tidak perlu jalan kaki untuk menikmati keindahan karena akan dimanjakan dengan aliran sungai dan cukup duduk manis sembari sesekali mendokumentasikan keindahan.

Jangan sekali-kali pisah dengan rombongan karena di dalam gua terdapat beberapa aliran sungai. Menjadi penting juga dengan adanya pemandu karena mereka akan berbagi informasi menarik tentang gua.

Kegiatan Kalisuci Cavetubing ini konon adalah yang pertama di Indonesia, jauh lebih dulu ada sebelum Gua Pindul. Nama Kalisuci ini muncul dikarenakan adanya mata air dan aliran air yang tetap jernih meski di musim hujan.

Saat berkunjung ke objek wisata yang ada di Desa Pacarejo ini ada baiknya untuk tuntaskan semua agenda agar pulang dengan hati senang.

Pos terkait