Warung soto di Jogja memang jumlahnya seabreg. Bukan hanya jumlahnya saja tapi nama yang mewakili kekhasan masing-masing juga teramat banyak. Dari sekian banyak warung soto tentu saja Soto Kadipiro masuk dalam nominasi unggulan.
Bagaimana tidak, resep soto ini telah berusia hampir saru abad atau tepatnya tak kurang dari 94 tahun memberi warna kuliner di Jogja. Konon usaha ini pada awalnya tak jauh beda dengan nama legendaris yang lain.
Memulai usaha dengan dijajakan berkeliling dari satu kampung ke kampung yang lain. Dan kemudian baru membuka lapak sederhana. Seiring perkembangan jamana warung ini turut berkembang dan kini jumlahnya ada di mana-mana.
Tidak saja hanya ada di wilayah Kadipiro atau Jalan Wates Jogja. Tapi telah tersebar dibeberapa titik seperti di Wates, Sentolo, Kalasan dan di Mlati pun ada. Semua warung ini menggunakan nama Kadipiro untuk bagian depannya.
Hanya saja dibagian belakang ada yang menambahkan kata seperti Kadipiro II, Kadipiro Plus, Kadipiro Baru dan lain-lain. Meski beda-beda secara prinsip mereka memiliki kesamaan karena masih satu trah atau garis keturunan dengan Widadi Tahir Karto Wijoyo selaku penemu resep.
Bila diperhatikan sepintas soto ayam ini tak ubahnya dengan soto kebanyakan dengan isi tauge, kol dan suwiran ayam. Tapi setelah dinikmati baru ditemukan cita rasa yang sebenarnya. Bagi yang suka dengan lauk tambahan tak perlu kuatir.
Berbagai lauk tersedia didepan meja dan bisa dipilih dengan prasmanan. Ada ayam kampung goreng, berkedel, aneka baceman dan tentu saja kerupuk yang membuat semakin kriuk saat menyantapnya.
Bila ingin menuju pioneer atau warung Soto Kadipiro yang pertama atau cikal bakalnya silakan datang ke Jalan Wates No 33, Jogja. Di sekitarnya memang ada beberapa warung serupa khususnya di selatan jalan tapi cikal bakalnya justru ada di utara jalan.
Di dalamnya juga mempertahankan interior seperti jaman dulu. Seolah ingin mengatakan bahwa tempat ini adalah lokasi yang pas untuk nostalgia. Mengenang jaman dulu dengan berbagai foto yang ada.
Ada juga berbagai ornament lain yang mencirikan bahwa usia usaha ini benar-benar telah tua. Ada juga minuan bersoda jadul bernama Sarsaparila. Minuman ini telah menemani para pecinta Soto Kadipiro jauh sebelun ada minuman bersoda layaknya Coca Cola atau Sprite.
Sedikit saran bila ingin menikmati kelezatan soto yang sebenarnya. Jangan pernah tambahan kecap atau bahan lain selain sambal yang dibuat khusus. Sebab bisa jadi bahan yang lain ini akan merusakan rasa.
Di Jogja selain Soto Kadipiro, masih ada beberapa warung soto yang sangat populer seperti Warung Soto Ayam Pak Slamet, Soto Sulung Stasiun Tugu, Soto Sampah, Soto Ayam Madura Cak Yatim dan lain-lain.