Jangan kaget bila mulai bulan Maret 2015 ini suhu Jogja akan terasa lebih panas. Meski terkadang masih hujan tapi sejatinya telah memasuki musim panas.
Hal tersebut disampaikan Teguh Prasetyo selaku Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Yogyakarta beberapan waktu lalu kepada media online. Menurutnya pada musim pancaroba yang terjadi pada bulan Maret ini suhu bisa mencapai 33 derajat celcius.
Oleh karena itu Teguh berpesan agar warga Jogja mampu menjaga kesehatan untuk menghadapi kondisi cuaca yang tak pasti. Masih menurut BMKG bahwa kondisi pancaroba ini serupa dengan tahun 2013 dan 2014 silam, dimana kadang terjadi hujan deras tapi panas terik juga akan muncul. Hanya saja kala itu terjadi pada bulan Oktober bukan Maret.
Naiknya suhu Jogja secara drastis ini karena posisi matahari tepat ada diatas wilayah Jogja. Bukan hanya Jogja saja, tapi daerah yang ada disekitarnya pasti akan terkena imbas dari posisi matahari yang mencapai lebih dekat daribiasanya ini.
Dalam keadaan normal ternyata suhu Jogja bisa mencapai 32 derajat celcius. Dampak lain yang terjadi adalah awan hujan akan bergeser ke timur atau ke Australia. Jadi bagi mereka yang tinggal di daerah pegunungan akan menghadapi hujan ringan di malam hari. Sebaliknya cuaca akan terasa lebih kering bagi mereka yang tinggal disekitar pesisir pantai.
Secara umum semua ini adalah dampak dari pemanasan global atau global warming. Dimana penebangan hutan secara berlebihan akan merusak ekosistem bumi dan isinya. Hal ini diperparah dengan banyaknya bangunan yang terdiri dari beton atau benda-benda yang dapat menyimpan panas matahari.
