Meski telah ada beberapa daerah yang menyatakan new normal pada bulan Juni 2020 tapi Jogja sendiri besar kemungkinan baru akan dimulai bulan Juli 2020. Semua itu tergantung dari masa tanggap darurat bencana yang telah diperpanjang.
Wacana new normal dibuka bulan depan ini disampaikan Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (Sekda DIY), Kadarmanta Baskara Aji beberapa waktu lalu. Sri Sultan sendiri menyatakan bahwa new normal jangan tergesa-gesa atau dipaksakan.
Saat ini yang masing menjadi PR tentu saja bagaimana mendisiplinkan warga agar sesuai protokol kesehatan. Selain itu tentunya berbagai tempat juga harus menyediakan fasilitas pendukung seperti tempat cuci tangan.
Masa tanggap darurat bencana sendiri di Jogja telah diperpanjang hingga 30 Juni 2020. Dengan masa ini pemerintah juga masih memiliki kewajiban untuk menyalurkan dana bantuan sosial untuk para terdampak.
Selain itu pemerintah juga harus memenuhi beberapa syarat atau indikator salah satunya dengan tidak adanya penambahan kasus Covid-19. Masih menurut Sri Sultan, saat ini korban yang masih ada di rumah sakit pun masih cukup banyak.
Bila belum dinyatakan siap benar new normal justru akan menjadi ladang penularan Covid-19 dimana kerumunan bisa jadi tak terelakkan.
Sementara itu ada beberapa objek wisata yang akan digunakan untuk uji coba new normal. Besar kemungkinan yang akan dibuka untuk kali pertama adalah Pantai Parangtritis.
Hal tersebut disampaikan sesuai arahan Bupati Bantul Suharsono. Namun bila merujuk informasi dari Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, Kwintarto Heru Prabowo maka yang akan dibuka kali pertama adalah Hutan Pinus Pengger, Puncak Becici di Dlingo dan Gua Selarong, Pajangan.
Untuk memastikan mana nanti yang akan dibuka tentu akan melibatkan para pelaku pariwisata. Hal ini tentu saja untuk melihat sejauh mana kesiapan masing-masing objek wisata.
Para pengelola wisata untuk menghadapi new normal minimal harus menyiapkan sarana kebersihan, kesehatan dan keamanan. Secara fisik nantinya diberbagai objek wisata itu akan dengan mudah ditemukan fasilitas cuci tangan yang menjadi sarana wajib.
Berharap saja dengan new normal ini semua orang bisa mendisiplinkan diri baik itu rajin cuci tangan dan physical distancing. Bila tidak bisa jadi apa yang dimulai akan sia-sia karena kurangnya kesadaran.