Hutan Wanagama bukan hanya sebagai laboratorium alam untuk para mahasiswa atau pelajar yang ingin mengenal lebih dekat akan aneka flora dan fauna yang ada di dalamnya. Tapi hutan seluas 600 hektar ini telah mampu memberingan sumbangan lain untuk masyarakat sekitar dan wisatawan yang berkunjung.
Datang ke tempat ini bukan hanya untuk mendinginkan hati karena berada di tengah hutan belantara saja. Tapi para wisatawan juga dapat berpetualang sembari melihat aneka keindahan yang ada di dalamnya. Terutama yang tertarik dengan aneka jenis tanaman kayu yang ada.
Untuk menuju tempat ini juga sangat mudah karena persis ada disebelah kiri jalan Wonosari sehingga sangat strategis. Pintu masuk tepatnya ada di Desa Banaran, Kecamatan Playen, Gunung Kidul. Adanya papan nama dan tempat bermain membuat tempat ini sangat mecolok dan tidak akan membiarkan orang tersesat bila mencarinya.
Banyak kegiatan yang bisa dilakukan ditempat ini mulai dari hiking hingga observasi aneka tanaman yang ada. Fasilitas yang cukup memadai mulai dari air bersih, tempat ibadah, MCK, kafe, ruang pertemuan atau pendopo dan ground camping tentu membuat tempat ini bisa digunakan untuk membunuh waktu.
Hal ini karena di hutan yang telah dikelola pemerintah dan masyarakat setempat ini mampu memberikan pemahaman yang ada bahwa tanaman kayu yang ada di Indonesia sangat banyak. Tanaman kayu juga dapat menyulap lahan yang dulunya tandus dan gersang menjadi sesuatu yang bisa bemanfaat.
Siapa sangka kalau pada jaman dulu area yang beradaa di 4 desa dan dua kecamatan di Gunungkidul ini adalah lahan rusak. Beruntung ada tangan dingin Prof Oemi Hani’in Suseno guru besar dari Universitas Gadjah Mada yang berhasil mereboisasi.
Projek ini dimulai pada tahun 1964, pada awal mula lahan yang dikelola hanya 10 hektar. Namun apa yang dimulai berbuah sukses sehingga dikembangkan ke tanah yang lebih luas. Saat ini tercatat tak kurang dari 600 hektar tanah yang masuk kecamatan Playen dan Patuk masuk wilayah Hutan Wanagama.
Dari seluruh tanaman yang ada, mungkin hanya satu yang paling populer dan mendunia. Hal ini karena tanaman Jati (Tectona Grandis) tersebut ditanam langsung oleh Pangeran Charles dari Inggris saat berkunjung pada tahun 1989.
Terlebih ada cerita yang berkembang saat pohon memiliki ketinggian 1 meter. Yang mana pohon ini telah meranggas setelah ada kabar perceraian antara Pangeran Charles dengan Putri Diana. Benar atau tidak keduanya memiliki keterkaitan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Bila perjalanan di mulai dari pusat kota Jogja maka kita akan mendapati Patuk, dimana di sinipun sudah banyak aneka objek wiasta bisa dipilih. Selanjutnya semakin ke atas semakin banyak objek wisata bisa di dapat.
Oleh karena itu bila berwisata ke Gunungkidul ada baiknya bikin rencana agar semua tujuan terkunjungi.