Berikut adalah rekomendasi 3 wisata belanja di Jogja :
1. Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo merupakan salah satu tempat wisata belanja yang berjarak 0,6 km dari Malioboro. Bagian depan pasar merupakan spot yang tepat untuk mencari jajanan pasar. Bagian belakang pasar menjual makanan yang tahan lama seperti ting-ting.
Di dalam Pasar Beringharjo, kamu bisa menemukan ratusan bahkan ribuan koleksi batik. Selain pakaian batik, baju surjan, blangkon, dan sarung tenun juga dijual disana. Bahkan, sandal dan tas dengan harga murah juga ada disana.
Lantai 2 dari pasar ini merupakan pusat penjualan jamu dan rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual misalnya kunyit dan temulawak. Sedangkan rempah-rempah yang dijual misalnya jahe (untuk membuat wedang ronde), dan kayu.
Lantai 3 Pasar Beringharjo merupakan tempat yang tepat untuk mencari barang antik. Di lantai ini juga kamu bisa menemukan barang bekas namun berkualitas.
2. As Java Leather
As Java Leather merupakan pembuat leather handbags yang cukup terkenal di Yogjakarta. Tempat ini sangat cocok untukmu yang gila dengan tas. Desain yang dijual juga fashionable, sehingga tidak membosankan jika dilihat.
Teknik produksi yang digunakan As Java terus berkembang, sehingga kualitas tasnya tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, bahan baku yang digunakan juga merupakan bahan baku terbaik.
As Java berkomitmen akan terus membuat produk As Java menggunakan bahan kulit asli yang diproses oleh tenaga profesional. Selain itu, desain yang kekinian juga menjadikan As Java selalu digandrungi khalayak ramai.
Beberapa produk As Java yaitu :
1.) Leather handbags
2.) Leater tote bags
3.) Leather sling bag
4.) Leather purse
5.) Leather belt
Bahkan, dengan desain bags yang cantik dan nyaman, As Java telah diekspor ke beberapa negara di dunia.
3. Kasongan
Kasongan merupakan sebuah desa di Padukuhan Kajen yang terletak di pegunungan rendah bertanah gamping. Jika kamu mengunjungi Kasongan, kamu bisa menemukan berbagai hasil kerajinan keramik.
Selain itu, kamu juga bisa melihat langsung proses pembuatan keramik. Mulai dari penggilingan, pembentukan bahan menggunakan perbot, penjemuran produk yang bisa memakan waku 2-4 hari, dan finishing menggunakan cat tembok atau cat genteng.
Pada awalnya, keramik di Kasongan tidak memiliki corak sama sekali. Namun, ide motif kuda mulai terpikirkan para pengrajin karena adanya legenda matinya seekor kuda disana.
Seiring dengan perkembangan zaman, masuknya budaya luar telah menginspirasi pengrajin lagi. Kasongan dengan sentuhan seni dan komersil pertama kali diperkenalkan oleh Sapto Hudoyo tahun 1971-1972. Keramik tersebut mulai dikomersilkan dalam skala besar oleh Sahid Keramik tahun 1980-an.
Di Kasongan sendiri, kamu bisa memesan jenis motif sesuai keinginan, seperti burung merak, naga, bunga mawar, dan masih banyak lagi.
Keramik yang ada disana tidak hanya celengan, alat bunyi-bunyian, kuali, pengaron, kendil, dandang, dan kekep saja. Namun, banyak juga berbagau barang hias yang bentuk dan fungsinya sudah beraneka ragam.
Contohnya saja, asbak rokok kecil atau pot bunga yang tingginya bisa mencapai bahu orang dewasa. Disana juga banyak terdapat barang hias yang hanya berfungsi sebagai pajangan saja.
Salah satu keramik pajangan yang cukup terkenal adalah sepasang patung pengantin yang sedang duduk sopan. Sepasang patung ini biasa disebut dengan Loro Blonyo.
Patung ini sebenarnya diadopsi dari sepasang patung pengantin di Kraton Yogyakarta. Adanya patung Loro Blonyo “katanya” akan membuat kehidupan rumah tanggan langgeng bila diletakkan di dalam rumah. Selain itu, kamu juga bisa memesan bentuk keramik khusus seperti penari, pemain gitar, pragawati, dan lainnya.